Perang (1)

86 14 0
                                    

"Woahh!!!"

"HATI HATI!"

Jeremy menarik ujung kaos sebastian saat dia hampir terjatuh ke dalam lubang yang tanahnya di hantam pohon besar yang tumbang. Setelah perkataan emil. Tanah yang mereka pijak bergetar hebat seperti seperti gempa bumi.

"Siapa yang membuat gempa bumi ini?" Tanya james

"Ini ulah warga elemen tanah untuk membuat musuh kesulitan dan untuk wargaku sendiri mereka tidak kesulitan berjalan karena tiap pijakan mereka, tanah akan berhenti bergetar jadi mereka akan tetap seimbang karena kekuatan mereka. Seperti yang aku dan jeremy lakukan sekarang"

Tapi kan teman teman jeremy bukan elemen tanah selain dirinya, nathan dan gale yang menggunakan kemampuannya untuk terbang.

"Ini curang! Aku kesulitan tau!" Seru dylan. Calon penguasa negri air itu cukup lincah karena keseimbangannya sudah sering diuji karena hidupnya di tempat yang banyak air. Tapi otot kaki dylankan tidak sekuat otot adiknya.

"Oh jadi hanya yang terlahir kekuatan tanah seperti kamu dan warga kamu yang bisa mengontrol semua tanah ya? Kalau yang belajar doang tidak bisa"

"Untuk musuh yang mempunyai kekuatan elemen tanpa terlahir dengan kekuatan itu mereka berbeda.

"Mereka tidak bisa mengendalikan seluruh kekuatan elemen yang mereka pelajari meski mereka sudah mempelajarinya hingga hebat ada beberapa hal yang hanya bisa dilakukan oleh manusia elemen asli sesungguhnya."

"Oh begitu harusnya kita menang dong!" Seru jeremy

"Kamu berpikir positif sekali jeremy. Ingat mereka itu punya strategi yang hebat"

"Apalagi mereka manusia pendendam pasti ada aja caranya untuk menghancurkan lawan"

Duarr!!!

Benar saja yang dikatakan nathan. Sebuah bola api besar terlempar ke sebelah kiri kuil dan menghancurkan tembok disana. Dalam waktu 15 menit mereka berlari akhirnya mereka sampai juga di kuil tempat kediaman penguasa negri tanah. Prajurit membukakan jalan untuk mereka bertujuh dan mereka masuk ke dalam kuil.

"Mari kita buat strategi secara cepat!" Seru gale

"Jeremy, gale, dan aku akan menyerang di bagian depan karena kita berada di negri tanah sekarang. Gale juga bisa terbang jadi lebih mudah menyerang musuh dari atas"

"James, sebastian dan dylan serang semua musuh yang mendekati kuil pastikan mereka tidak dekat ke kuil dalam jarak 15 meter agar kuil tidak terlalu hancur. Kalian bisa menyuruh seluruh prajurit disini. Mereka akan menuruti kalian"

"Aiden tolong buat pelindung api yang besar untuk kuil. Jangan sampai mereka bisa menerobos masuk ke dalam dan kamu bisa menyuruh prajurit membawa anak anak masuk kedalam kuil"

"Emil lakukan apapun yang bisa kamu lakukan. Sebelum itu tolong buat pesan untuk negri air, angin dan api kamu bisa menyuruh burung hantu itu. Bilang pada mereka bahwa perang akan terjadi secepat mungkin"

Emil bilang karena jeremy terlihat di negri tanah maka sebagian kecil pasukan dominic yang berjumlah 100 orang itu akan menyerang negri tanah terlebih dahulu sedangkan nanti bangsa refraga yang dipimpin dominic akan menyerang seluruh negri elemen. Emil mengetahui semua hal ini karena dia tidak sengaja melihat musuh di hutan dekat negri angin yang tadi pagi bergerak menuju negri tanah. Dia lagi ingin mencari kayu bakar saat itu dan tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Makanya dia langsung bergegas mengirim pesan ke negri tanah tapi tidak mendapat balasan dari jeremy.

Semua orang mengganguk dan langsung mengambil posisi. Jeremy berpikir serangan di negri tanah cukup parah ketimbang serangan di negri api bahkan 3 kali lipat lebih parah. Tapi karena mereka sedang bertujuh kemungkinan mereka bisa mengatasi ini dengan cepat sebelum perang yang sebenernya di mulai.

Jeremy dan nathan berlari ke bagian depan tempat musuh berkumpul dengan gale terbang diatas mereka. Gale menyemburkan angin ke musuh musuh dan membukakan jalan untuk kedua temannya itu.

"Jangan keluarin kekuatanmu berlebihan jeremy"

"Baik kak"

Lalu mereka menyerang seluruh musuh. Nathan menyerang mereka dengan membuat lubang sedalam 5 meter agar mereka terjatuh dan menutup lubang itu kembali seperti mengubur mereka hidup hidup. Dia juga menyerang musuh dengan menusuk mereka menggunakan panah tajam yang terbuat dari kayu.

Gale membuat beberapa pusaran angin kecil dan menarik semua musuh yang berada di dekatnya masuk ke dalam pusaran pusaran angin miliknya.

Jeremy hanya menggunakan 2 kekuatannya tanah dan api. Dia membakar orang orang yang menghalanginya, melilit, munusuk mereka dengan ranting yang berduri tajam. Kalau kata gale, jeremy sedang membuat satr manusia dan asapnya tercium sampai ke hidung gale di udara.

Dylan dia menggunakan air dari sungai untuk membuat gelembung air di wajah tiap musuhnya agar mereka mati tidak bisa nafas. Seberapa hebat kekuatan musuh, gelembung milik dylan akan sulit di hancurkan jika dylan tidak terluka sama sekali. Dia juga memanaskan air dengan suhu sangat tinggi dan menghujani mereka dengan air panas itu. Sudah ada gelembung di wajah, disiram air mendidih pula.

Mata james menyala seperti ada api di dalam bola matanya itu. Setiap orang yang berjarak 500 meter mau dari arah utara sampai selatan atau dari atas maupun bawah. Semuanya akan terbakar dan hanya butuh 5 detik supaya mereka menjadi abu.

Sebastian dia melakukan cara unik. Tidak harus air asal hal hal disekitarnya berbentuk cair maka sebastian bisa mengendalikan itu. Dia menyerap beberapa racun yang terdapat pada hewan dan bungan lalu mengumpulkannya dan memasukan cairan mematikan itu ke dalam mulut, mata dan telinga musuhnya. Sadis bukan?

Dan terkahir aiden. Dia menarik nafas panjang. Dia membuat bola api besar dan memutar bola api itu di hadapannya. Dia mengangkat bola itu ke atas kuil dan seketika bola itu membuat pelindung api yang besar dan menutupi seluruh kuil. Semua orang berlarian agar tidak terkena pelindung itu atau mereka akan menjadi debu dalam sekejap.

"Ck.. hanya segini musuhnya? Apa mereka meremehkan kekuatan kita semua?" senyum licik aiden bahkan mata dan rambutnya masih hitam pekat yang artinya aiden tidak terganggu emosinya dan dia tidak mengeluarkan energi banyak.

Peperangan itu selesai dalam 20 menit dan semua musuh mati. Tapi ada beberapa warga yang juga mati, beberapa rumah hancur dan negri tanah berantakan sekarang.

Mereka bertujuh sih tidak terluka sedikitpun. Kalau kalian bertanya dimana kak levon, jawabannya dia sedang di negri air dari semalam untuk membicarakan bangsa refraga dengan lord morgan. Levon menitipkan negri pada nathan yang malah ditinggal pergi ke sungai untuk memancing bersama teman temannya. Untung emil segera datang. Bisa bisa levon saat pulang kuilnya sudah menjadi abu.

"Selesai!" Seru sebastian yang ditatap horror oleh jeremy

"Kamu bisa menarik racun racun ternyata, hebat juga"

Jeremy sangat terkejut saat melihat ke enam temannya mengeluarkan kekuatan mereka dan membunuh musuh mereka dengan keji padahal mereka tidak bergerak cukup banyak. Jeremy sangat terpukau.

"Kamu pada akhirnya mengetahui perang sebenernya kan?" Aiden menepuk nepuk pucuk kepala jeremy saat dia masih terdiam

"Aku jadi paham kenapa kak nathan sangat marah saat aku meragukan kekuatanku."

"Benar! Jika kamu saja merasa masing masing dari kita sangat hebat. Itu juga benar!! Karena kita semua keluarga inti elemen. Tapi kekuatanmu itu bisa mengendalikan seluruh kekuatan kita jadi bisa dibayangkan seberapa menakutkan jika kamu melakukan semuanya dalam sekaligus!" Jelas aiden

"Kamu itu hebat jere. SANGAT HEBAT BAHKAN! Itulah kenapa mereka ketakutan dan ingin segera memusnahkan kamu!"

"Sudah sudah. Sekarang fokus pada permasalahannya.. mereka akan menyerang seluruh elemen kan? Tunggu apa lagi?! Ayo kita bergegas menyelamatkan mereka! Dan membunuh si dom dom itu!" Kata sebastian.

"Aku tidak sabar ingin menendang mukanya!"

###

FYI: Sebastian pernah bertemu dominic   jauh sebelum dia memimpin bangsa refraga, ada konflik yang terjadi pada mereka jadi sebastian punya dendam pribadi padanya.

Emil itu aku memutuskan kalian visualisasiin sendiri aja ya hehe. Aku hanya pakai wajah member enha aja kalau karakter lain bebas visualisasiinya.❤

ELEMENTWhere stories live. Discover now