Lorong Gelap

59 9 0
                                    

"Tian! Dibilangin hati hati! Jangan buru buru nanti jatuh!"

Mereka sedang menuruni tangga batu yang berusia ratusan tahun lamanya. Tangga yang tidak sengaja mereka temukan tepat di bawah kamar james. Dylan sedari tadi memperingati adiknya yang memimpin mereka turun disusul jeremy,dylan,gale dan james. Mereka menggunakan senter untuk menerangi tangga yang mereka pijak. Tangga itu cukup panjang dan menuntun mereka ke dalam sebuah ruangan yang sangat gelap.

Kreerkk

Sebastian menginjak sebuah kertas yang ada di ujung anak tangga. Badannya hampir terjungkal karena terkejut untung saja ada jeremy yang menahan badan tian menggunakan kekuatan anginnya.

"Ya! Anak bandel! Sudah kubilang apa!"

"Kakak tuh bawel sekali! Aku baik baik saja!"

"Stttt jangan berisik!" Seru jeremy

Mereka semua sudah berada di bawah. Ruangan yang mereka hadapi seperti lorong besar, gelap, dingin dan berdebu. James melihat banyak sekali sarang laba laba di setiap pojok ruangan.

"Gila tempat ini berdebu sekali!" Seru gale

"Tau gitu aku pake masker!" Gerutu dylan

"Kak james beneran tidak tau ada lorong seperti ini?"

"Aku beneran tidak tau jer dan sepertinya tuan gustaf juga tidak tau"

"Lorong ini pasti sudah berusia ratusan tahun" gumam gale

Mereka pun berjalan bersama. Dylan memegangi lengan atas jeremy "Kak dylan takut ya?" Dylan hanya mengangguk pelan "Serem tau.. ini seperti di piramida mesir yang aku baca di buku.."

Sementara james sedari tadi memegangi baju gale dari belakang. Jika james terkejut sedikit saja maka gale bisa merasakan hawa panas dari bajunya yang james pegang "Kalau sampai bajuku bolong karena apimu awas ya james!" James tidak memperdulikan perkataan gale dia tetap melihat kiri dan kanan. Udara dingin di lorong itu sunggung mencekam.

Lalu di pundak gale dia merasakan sensasi geli, ketika dia melihat ada sebuah laba laba hitam berukuran kecil di pundaknya, dia berteriak dan memeluk james. Sebastian tertawa memegangi perutnya.

"Hahahahaha muka kak gale lucu sekali!!"

"Semuanya lihat deh!" Seru jeremy saat dia menemukan sesuatu di dinding. Jeremy melihat banyak ukiran ukiran aneh di dinding lorong itu.

"Ini seperti sejarah dari bangsa negri api.." kata james

"Lihat.. di sebelah sini ada gambar seseorang yang sedang memberitahu cara menggunakan kekuatan api" tunjuk dylan

"Aku pernah melihatnya di buku yang kakek kasih ke aku saat pertama kali aku belajar kekuatan api" kata jeremy

Mereka tetap berjalan kedepan sembari melihat gambar gambar di dinding, hingga setelah sekitar 500 meter mereka berjalan di lorong, mereka melihat ada sebuah pintu kayu besar yang menghalangi jalan mereka.

"Jangan bilang padaku jika kita membuka pintunya maka akan keluar mumi atau monster..." bisik dylan

"Itu tidak lucu!" Seru james

"Emangnya aku bilang mumi sama monster lucu hah?!"

"Aku kira tian lah yang paling menyebalkan dari antara kita semua, ternyata kalian sama aja" gerutu jeremy yang kemudian bahunya di tepuk gale "Hahaha mereka memang seperti itu"

Jeremy meraba pintu kayu itu, dia bisa merasakan banyak debu dan pasir yang menutupi permukaan pintunya. Lalu jeremy mundur, dia menggunakan kekuatan anginnya untuk menghilangkan semua debu dan pasir di pintu.

ELEMENTWhere stories live. Discover now