The Night (Alpha & Luna?)

2.3K 196 11
                                    

Author POV

"Nah abis itu udah deh setiap seminggu sekali gua ketemuan sama Gita di perbatasan. Kadang juga kita latian bareng. Makanya ayah juga gampang lepas gua ke sini, ada Gita soalnya."

"Akhirnya, Gita yang waktu itu tertutup banget abis kehilangan mate-nya, bisa ngebuka diri." jelas Dhea menutup ceritanya lalu minum air putih sebanyaknya untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

Dhea menatap Gita yang kini tengah sibuk berbincang dengan Gracia dan Eli dengan senyuman. Dia sangat ingat bagaimana Gita menceritakan kehilangan yang membuatnya begitu putus asa dulu.

Tidak ada satupun bangsa Vampire yang mengetahui pertemanan mereka, bangsa werewolf-pun hanya beberapa yang tahu.

"Princess terlalu memaksakan dirinya." gumam Feni.

"Dia itu cuman ga pernah terbuka aja sama orang lain." ujar Shani.

Feni mengangguk mengiyakan. Dia, Oniel dan Gita telah saling mengenal disaat baru berumur beberapa tahun. Gita dulunya adalah gadis yang ceria sampai dua tahun sebelum pertemuannya dengan Dhea, gadis itu berubah ketika mengetahui ayahnya berhianat pada ibunya bersamaan dengan tewasnya Iris di tangan werewolf.

Dia sangat mengenal Iris, karena Gita selalu meminta Feni menemaninya menemui Iris. Sampai dia berhenti ketika Gita dinyatakan sebagai putri mahkota yang membuat dirinya dan Oniel begitu segan untuk bermain bersama Gita lagi.

Dia cukup terkejut ketika melihat Kathrina sebelumnya, namun selanjutnya dia sadar, mungkin inilah salah satu alasan Gita tetap ingin jauh dari tempat ia seharusnya. Ia ingin melindungi Kathrina.

"Kalo ka Shani gimana bisa ketemu Princess?" tanya Oniel.

"Sama sih kaya Dey, lima taun lalu, aku lagi dikeroyok werewolf. Gita yang nolongin aku, bawa kabur sih lebih tepatnya. Lah masa iya kita berdua ngadepin puluhan werewolf. Mending kabur deh, semenjak itu juga dia kenal Eli, musuhan deh sampe sekarang."

Musuhan? Mereka tidak melihat itu sebenarnya. Yang mereka lihat justru Eli menganggap Gita sebagai rival, hanya saja Eli begitu gengsi mengakuinya karena kebenciannya yang begitu besar terhadap Vampire.

"Gua lebih penasaran sama ceritanya ka Indah sih, setau gua kan ka Indah aslinya manusia biasa, temennya Kathrin." ucap Adel.

"Kalo aku. Humm rumit sih sebenernya. Dua tahun lalu pas mama aku gaada, Kathrin lagi di LN dan ga pulang. Aku yang ngerasa udah jadi yatim piatu cuman bisa nangis aja waktu itu. Milih di makam mama papa sampe malem banget." Indah memulai ceritanya sambil menatap Gita.

"Pas mau pulang malem itu, aku ga sengaja liat Gita yang abis berburu, pas banget kebarengan ada Vampire yang mau bunuh aku. Gita masih dalam mode Vampire nya dia. Aku yang waktu itu ngerasa putus asa bukannya takut malah minta Gita buat bunuh aku. Tapi bukannya bunuh aku, dia malah bawa aku ke tempat ci Shani."

"Ci Shani yang waktu itu nguatin aku, nenangin aku dan ngasih support ke aku. Ci Shani kasih tau soal makhluk-makhluk immmortal yang setau aku cuman mitos. Akhirnya aku minta Gita buat jadiin aku Vampire juga biar bisa ikutin dia sebagai balas budi. Bukannya dijadiin Vampire, dia malah minta ci Shani jadiin aku hunter dengan ramuan khusus yang dibuat orang tua Eli biar bisa jagain Marsha. Lucu emang anak itu. Sekarang double sih, jagain Kathrina juga."

Ga jauh beda ternyata cerita mereka, cuman keadaan waktu itu yang membedakan pertemuan mereka. Indah sendiri cukup bersyukur saat itu Gita menemukannya saat ada vampire liar yang mengincarnya, membawa ke camp hunter dan menjadikannya hunter.

Dirinya yang dulu lemah dan tidak bisa apa-apa kini memiliki kemampuan di atas nalar manusia walaupun dirinya harus merasakan seluruh tubuhnya seakan hancur sesaat setelah minum ramuan asing itu. Bagaimanapun sebenarnya dirinya hanya manusia biasa bukan seorang manusia keturunan Hunter yang memiliki kekebalan tubuh jauh di atas manusia biasa.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang