Changes

1.7K 167 10
                                    

Author POV

Rencana yang sebelumnya hanya beberapa hari, nyatanya menjadi lebih dari enam bulan menahan Gita dan Dhea di kerajaan. Kedua gadis itu memiliki tugas untuk melatih calon anggota Aliansi, tidak lupa mereka juga melatih diri sendiri untuk lebih siap.

Kini Gita, Dhea dan empat ratus werewolf telah siap kembali ke Aliansi. Setelah melalui banyak pergantian dan pelatihan atau bahkan siksaan yang mengerikan dari kedua Princess, akhirnya mereka telah mencapai standar untuk masuk ke Aliansi.

Kini mereka semua berada di depan gerbang kerajaan, mereka tengah mendengarkan setiap kalimat wanti-wanti dari Lidyo.

Mereka tidak lagi takut menghadapi apapun, karena apa? Gemblengan mental dari dua Princess kenyataannya lebih mengerikan dari kematian yang mereka bayangkan.

"Gita, aku tahu bagaimana liciknya Celline, mereka saja tidak cukup untuk melawan Celline nanti. Pergilah ke pedesaan elementer, temui sang raja di sana lalu pergilah menemui raja Demon. Mungkin akan sedikit sulit, tapi aku yakin, kau bisa melakukannya."

"Terima kasih." jawab Gita.

"Bawa peta ini untuk membawa kalian ke sana." Lidyo menyodorkan selembar kertas usang pada Gita. "Kusarankan, bawalah manusia ke sana untuk membujuk raja elementer. Putrinya begitu menyukai manusia." lanjutnya.

"Kalian semua, berusahalah. Pastikan kedua putriku baik-baik saja."

"Betah bener anjir di sana!" celetuk Adel.

"Tapi oke sih bisa bawa balik segini banyak orang." lanjutnya.

"Ga usah banyakan protes, dah tuh arahin mereka ke sekolah!" sahut Dhea kesal.

Adel hanya menyengir mendengar ucapan Dhea. Adel menggiring mereka menuju area belakang sekolah, ia menekan sebuah batu yang mendeteksi sidik jarinya.

Tanah di bawahnya terbuka, sebuah anak tangga menuju bawah tanah muncul satu persatu. Adel langsung memberi arahan kepada mereka untuk masuk. Ruangan berukuran raksasa dengan tembok baja  terpampang di depan mereka.

Di kanan dan kiri tembok terdapat puluhan pintu yang terbuka menandakan tidak adanya penghuni di dalamnya. Dalam satu kali lihat-pun, mereka bisa tahu kalau ruangan itu berukuran sangat luas.

Mereka terus menyusuri lorong panjang itu hingga mereka sampai di sebuah lapangan yang cukup luas dengan rumput hijau dan matahari buatan di atas mereka seolah mereka berada di dunia luar.

Lspangan ini sendiri memiliki banyak bangku yang mengelilingi seolah mereka sedang berada di tengah area pertandingan.

Banyaknya kamera dan LCD berukuran besar yang menunjukkan keadaan mereka sekaeang, membuat para werewolf yang sebelumnya hanya tahu mengenai berburu, bertarung, pohon dan matahari ini terpana.

Gita cukup terkejut melihat ini, dia tidak menyangka akan ada banyak perubahan di tempat ini hanya dalam waktu enam bulan. Itupun ia bisa melihat anggota aliansi lain terlebih penyihir tengah mengerjakan sesuatu seolah tempat ini belum selesai dibangun.

Di sana, Ashel sudah menunggu sambil menyilangkan kedua tangannya. Gadis yang biasanya bermain-main itu kini nampak begitu tegas. Gita dan Dhea bahkan heran ketika melihat Ashel yang begitu berubah dalam waktu enam bulan.

"Baik semuanya, mungkin beberapa dari kalian belum pernah melihat kami, tapi aku yakin kalian udah tau siapa kami. Mulai sekarang, kalian akan tinggal di sini." ucap Ashel memulai dengan nada datar penuh wibawa.

"Kalian akan tinggal di salah satu kamar yang sudah ditentukan. Setiap kamarnya akan diisin empat puluh orang. Kalian tenang saja, space setiap kamar akan sangat cukup untuk privasi kalian masing-masing. Setiap harinya kalian akan berlatih bersama kami di tempat ini. Ada pertanyaan?" lanjutnya.

The PrincessWhere stories live. Discover now