Attack!

1.9K 179 8
                                    

Author POV

Mata seluruh penghuni sekolah tertuju kepada tujuh orang yang baru turun bersamaan dari sebuah SUV mewah.

Aura kecantikan yang begitu menghipnotis tidak bisa diabaikan. Tatapan datar Gita yang berdiri paling depan, malah semakin memperkuat pesona itu.

Tak lama, Indah turun dari mobilnya diikuti Kathrina. Di belakang mereka, datang sebuah mobil yang ditumpangi werewolf bersaudara+Dhea.

"Temen kamu udah dateng, gih masuk. Semangat ya." Feni menepuk kepala Marsha pelan sebelum membiarkan gadis itu menghampiri teman-temannya.

"Ka, aku bareng Marsha deh ke kelasnya. Dadaah." Christy menyusul Marsha yang pergi bersama Ashel dan Kathrina sedangkan Indah beralih mendekati Gita.

"Yuk deh masuk." ajak Indah. Mereka mengangguk, namun sebelum itu, Gita melangkahkan kakinya mendekati para werewolf.

"Zee, kalian bisa bicara nanti. Tapi tolong pelan-pelan." ucap Gita membuat Azizi mengangguk mengerti.

"Ka Git, kasih obat ini ke Christy biar kakinya makin cepet pulih." Ah Gita hampir lupa kalau kaki adiknya masih belum pulih sepenuhnya akibat anak panah yang terbuat dari perak hari itu.

Gita menerima uluran vial dari Freya sambil mengucapkan terima kasih. Setelah itu mereka membubarkan diri mereka masing-masing menuju kelas.

Siang ini, Gita, Kathrina, Marsha, Zee dan Indah memilih berjalan-jalan bersama. Kemana Ashel? Jangan ditanya, dia pasti sudah bersama dengan sang Alpha.

Indah mendengus melihat dua pasangan bucin ini, ya walaupun Gita dan Kathrina bukanlah pasangan kekasih, namun orang buta-pun bisa melihat kalau mereka tertarik satu sama lain.

Mereka berkeliling taman sambil berbincang, sesekali juga mereka membeli camilan. Gita, si pemilik darah murni Vampire ini harus mencari banyak alasan untuk tidak makan makanan yang mereka beli.

Hari mulai petang, langit mulai gelap dan angin mulai berhembus dingin.

"Balik yuk, dah sore. Mendung juga." ajak Indah.

Mereka mengangguk dan berjalan beriringan ke luar taman yang mulai sepi. Namun langkah mereka kembali terhenti ketika Gita berhenti.

"Zee, kamu rasain juga?" Azizi terdiam, mempertajam indranya hingga ia mengernyit karena bingung akan bau yang diciumnya.

"Ka ini--"

"Indah, posisi siaga!" tanpa bertanya, Indah-pun langsung maju ke depan Kathrina dan Marsha. Zee dan Gita melakukan hal yang sama dengan saling membelakangi.

"Ini kenapa deh? Kalian pada kenapa? Ka Indah mereka siapa?!" tanya Kathrina panik.

Tiba-tiba, puluhan Vampire dan juga werewolf mengepung mereka. Kathrina panik tentu saja karena dia tidak bisa melihat kedatangan orang-orang yang tiba-tiba muncul ini.

"Ka Indah, jagain Kathrina." ujar Marsha. Ia ikut maju, menutupi Indah dan Marsha dengan tubuhnya.

"Sha, kamu--"

"Ka Gita, Ka Indah, Zee, kalian tenang aja. Aku udah lebih kuat, aku akan maju bareng kalian." ujar Marsha dengan yakin.

"Ka, itu mereka mau apa? Ga mungkin mereka lawan orang sebanyak itu, ka." tanya Kathrina takut.

"Tin, kamu tenang. Aku yakin mereka bakal baik-baik aja."

"Kalian hati-hati. Mereka ada di bawah pengaruh seseorang." Gita menyadari hal itu ketika melihat mata orang-orang ini berwarna hitam. Terlebih, tidak mungkin Vampire dan Werewolf menyerang mereka dengan kompak seperti ini.

The PrincessWhere stories live. Discover now