01. Prince Korvin

6.5K 384 3
                                    

Pangeran Korvin

.

Aldric Korvin Oleander nama yang selalu menjadi perbincangan hangat oleh para bawahan istana yang selalu dilingkupi kesenangan jika nama itu tidak keluar dari tempat tinggalnya yang berada di bagian timur. Lingkungan timur yang sering disebut  Eastern Oleander selalu terdengar suram karena adanya sang pangeran yang diliputi kegelapan. 

Dikabarkan sudah banyak korban berjatuhan karena tak sengaja menyentuh pangeran yang telah dikutuk sejak perayaan hari kelahirannya ke sepuluh. Hari dimana seorang penyihir yang dikirim oleh musuh bebuyutan kerajaan telah mengutuk sang putra mahkota. 

Tak ada yang tahu bagaimana menghapus kutukan itu. Sang pangeran disembunyikan dengan alasan keamanan. Pangeran Aldric Korvin Oleander telah dicabut haknya sebagai putra mahkota, ia harus digantikan oleh adik tirinya, Lexin Xavier Oleander. Seorang putra yang dilahirkan oleh selir ketiga raja. Lexin berusia dua tahun dibawah Korvin. Mereka dikabarkan tak pernah saling bicara usai kejadian tersebut. Bahkan hingga mereka tumbuh dewasa. 

Apalagi Pangeran Korvin sangat jarang menghadiri pesta yang diadakan pihak istana. Pangeran Korvin jelas tak diinginkan kehadirannya. Putra tertua sang raja yang dikutuk itu jelas hanya membawa atmosfer ketakutan bagi orang-orang di sekitarnya. Terakhir kali Pangeran Korvin keluar dari tempatnya adalah lima tahun yang lalu. Setelah itu tak pernah sekalipun rakyat menyaksikan batang hidung sang pangeran yang luar biasa tampan dengan mata merahnya yang disebabkan oleh kutukan. 

Betapa ricuh mulut ke mulut menceritakan mata biru pangeran saat sebelum mendapat kutukan. Mata indah nan penuh keceriaan setiap bersitatap dengan siapapun. Korvin kecil dulunya pangeran yang amat dicintai rakyat. Namun, kini tak ada pun yang menyukainya termasuk ibunya sendiri, sang ratu.

Eirlys menghela napas usai mendengarkan Maria mendongeng persoalan sang pangeran Korvin yang seumur-umur tak pernah dijumpai olehnya. Ia baru bekerja sekitar dua bulan yang lalu di istana kerajaan karena teman Bibi Lauren, wanita yang merawatnya sejak kecil membawa Eirlys untuk bekerja di istana. Namanya Bibi Lissa, wanita paruh baya yang bekerja di Eastern Oleander. Wilayah yang katanya berbahaya karena disanalah tempat pangeran Korvin tinggal.

Seseorang hadir diantara Eirlys dan Maria yang tengah mengobrol di dapur dengan kegiatan mencuci peralatan makan bekas sarapan pagi Raja dan Ratu, serta beberapa anggota kerajaan Oleander. Seseorang itu bernama Briana.

"Pemasokan persediaan makanan untuk kerajaan sudah tiba. Sebaiknya usai mencuci piring bantulah kami mengangkut persediaan makanan untuk dibawakan ke gudang penyimpanan. Ah-" Raut Briana tampak meragu seraya melirik pada Eirlys yang sejak tadi mendengarkan.

"Ada apa Briana?" tanya Eirlys.

"Kepala pelayan meminta Eirlys pergi ke Eastern Oleander untuk membantu Bibi Lissa menata persediaan makanan di sana."

Mulut Eirlys sedikit terbuka. Merasa bingung mengapa dirinya yang diperintahkan. Ia bahkan belum sampai setahun bekerja di istana. Apakah tidak jadi masalah jika dirinya harus pergi ke Eastern Oleander?

"Apakah hanya aku yang diperintahkan ke Eastern Oleander?"

Briana mengangguk kecil. "Iya. Di sana hanya Pangeran Korvin yang dilayani, jadi tak begitu banyak persediaan yang dibutuhkan."

"Baiklah. Kapan akan berangkat?" 

"Mungkin setelah semua persediaan diturunkan. Tuan Morris pasti menunggu mu karena sudah diberitahu," jelas Briana. Morris merupakan nama pria yang membawa persediaan makanan di istana Oleander.

Hati Eirlys sedikit berat menerima perintah tersebut. Namun, mau bagaimana pun ia tak bisa menolak pekerjaan yang telah dibebankan. Bisa-bisa ia akan diberhentikan. Eirlys tak bisa membayangkan kehidupannya di luar istana nanti. Meski ia tetap akan diterima dengan baik di panti asuhan, Eirlys tak mau menambah beban Bibi Lauren dan Paman Samuel. Terdapat banyak anak yang diasuh, tentu memerlukan banyak biaya.

Cursed PrinceWo Geschichten leben. Entdecke jetzt