03. Prince Korvin

4.2K 348 2
                                    

Prince Korvin

.

Sudah dua hari berlalu sejak Lissa menawarkan pekerjaan di rumah Pangeran Korvin. Wanita paruh baya tersebut memberinya waktu untuk berpikir hingga kedatangan Morris dalam lima hari ke depan. Jika Eirlys setuju maka ia harus menumpang dengan Morris dan membawa serta seluruh barang-barangnya. 

Dalam hari-harinya Eirlys mempertimbangkan, haruskah ia mengambil pekerjaan menjadi pelayan di rumah pangeran Korvin. Saat sehari semalam berada di rumah bak istana tersebut, Eirlys hanya sekali melihat Pangeran Korvin, itu pun hanya sekilas. Lissa juga menerangkan padanya bahwa Korvin sangat jarang keluar dari kamar atau perpustakaan. Jika keluar, Pangeran pun hanya berburu atau berlatih bela diri. Itu pun bisa sekali atau dua kali dalam sepekan.

"Pangeran Korvin sangat sibuk dengan pekerjaannya di ruang kerja. Beliau amat jarang keluar jika bukan untuk bersantai sejenak."

Dahi Eirlys sempat berkerut mendengar penuturan Bibi Lissa. Memangnya apa yang dikerjakan oleh pangeran Korvin? Eirlys pikir selama ini Pangeran Korvin hanya mendekam berdiam dalam sangkar emas. Tak pernah tersiar kabar bahwa pangeran Korvin memiliki kontribusi untuk kerajaan Oleander.

"Pekerjaan apa yang dilakukan oleh pangeran Korvin Bi?"

Lissa tersenyum kecil. Hari sudah cukup petang, kala itu Eirlys tengah menunggu kehadiran Morris dan Sandra yang telat dari waktu yang dijanjikan. Lissa menatap kebun bunga yang ada di halaman belakang. Sungguh subur bunga-bunga yang ia tanam. Kini telah bermekaran silih berganti tergantung musimnya. "Akan ada banyak hal yang akan kamu ketahui jika kau bekerja di sini Eirlys."

Kalimat yang amat ambigu. Tak menjawab pertanyaan Eirlys sama sekali. Namun, ia memilih tak bertanya kembali. Nampaknya banyak hal yang ditutupi dari orang luar, dan pasti sangat dirahasiakan oleh para penghuni rumah Pangeran Korvin. Eirlys sebenarnya cukup penasaran, tapi bukan haknya untuk tahu banyak.

"Kau tahu daging rusa yang kalian makan semalam?"

"Ada apa dengan daging rusa itu Bi?" Eirlys bertanya.

"Daging rusa semalam merupakan hasil buruan Pangeran Korvin. Yang mulia Pangeran mendapatkannya saat pagi hari. Kami juga sering menikmati hasil buruan dari Pangeran Korvin. Ia sangat ahli." Kedua sudut bibir Lissa menukik. Ia amat antusias menceritakan mengenai Pangeran Korvin. Tak ada air muka ketakutan sama sekali. 

"Apakah yang mulia Pangeran Korvin langsung memegang hewan buruannya Bi?"

Tubuh Lissa bergetar saat ia tertawa. Ia menepuk pundak Eirlys dengan halus. "Kutukan itu hanya berlaku dengan sesama manusia Eirlys. Jika kau bersedia bekerja di rumah ini, Bibi yakin tidak ada hari tanpa memuji keahlian sang pangeran."

Eirlys merasa terlalu banyak kata-kata indah disematkan untuk Pangeran Korvin oleh Lissa. Sempat ia mencurigai sanjungan tersebut digunakan agar Eirlys menerima tawaran.

Tubuh Eirlys tersentak kala lamunannya pecah. Ia berbalik dan mendapati Maria berdiri dengan raut muka bersedih. "Tuan Morris sudah tiba. Kau sudah mengemas semua barang mu ya?"

Tersenyum. Eirlys menyadari bahwa teman baiknya selama bekerja di istana Oleander kini berwajah muram karena mereka harus berpisah, sebab Eirlys sudah membuat keputusan bahwa ia telah menerima tawaran Bibi Lissa. Selain karena upahnya yang lebih besar, di rumah pangeran Korvin pun tak begitu ramai oleh orang-orang. Bagian dalam rumah amat tenang. Pekerjaannya pun tak sebanyak ketika berada di istana. Bisa dikatakan Eirlys terbujuk rayuan Lissa.

"Aku bersedih karena kau memilih bekerja di Eastern Oleander. Apakah kau yakin bekerja di sana?" Maria bertanya dengan ekspresi khawatir. 

Menyadari kegundahan temannya, Eirlys tersenyum kecil. "Aku sudah sangat yakin Maria. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Lagipula Pangeran Korvin sangat jarang terlihat, ia memiliki ruangan tersendiri tanpa bisa dijangkau oleh sembarang orang."

Maria mendengus kecil. Digenggamnya salah satu tangan Eirlys. "Aku harap begitu. Semoga tidak ada hal yang buruk menimpa dirimu."

Keduanya saling mengucap perpisahan serta pelukan hangat sebagai seorang sahabat dekat. Eirlys juga telah berpamitan pada temannya yang lain. Tak berselang lama, ia pun pergi ke Eastern Oleander dengan menumpangi kereta milik Morris dan Sandra.

.

Sebuah sorotan mata tajam dan serius mengarah pada sebuah gulungan kertas yang telah dibuka. Pupil mata berwarna merah itu tampak mencermati setiap bait kata yang tertera di atas kertas yang dibuka menggunakan kedua tangannya. Lambat laun sudut bibirnya sedikit terangkat ketika mendapati hasil yang diinginkan. Diambilnya sebuah pena bulu yang bercorak kehijauan yang mengkilap, tangan yang diselimuti oleh kaos tangan berbahan kulit membubuhkan sebuah tanda tangan.

Aldric Korvin Oleander. Lelaki itu puas setelah membaca persetujuan harga jual sebuah karya seni keramik dari daerah yang dipimpinnya secara diam-diam. Kota kecil yang dulunya tertinggal kini maju pesat secara perlahan atas pimpinannya lima tahun belakangan ini. Aldric yang awalnya tak memiliki minat untuk memimpin tertugah kala menyaksikan kesulitan yang dialami warga di Eastern Oleander, terkhusus kota yang Aldric beri nama Aldness. Kota kecil yang dulunya bernama Ville, sengaja Aldric ubah namanya secara diam-diam agar kerajaan tak mengetahui apa yang dilakukannya di sana. Ia menggunakan nama Aldness untuk melakukan bisnis dengan kerajaan luar bahkan kerajaan Oleander sendiri. Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah bagian Oleander.

Semua penghasilan dari Aldness sebagian besar disalurkan untuk warga kota dan rumah yang Aldric tempati. Kerajaan Oleander hanya menerima sedikit, karena Aldric yang begitu dekat dengan rakyat Aldness telah membuat kesepakatan. Mereka tak ingin kekayaan kota kecil itu terdengar oleh pihak kerajaan Oleander. Aldric bermain di balik layar. 

Perlakuan raja padanya sungguh mengecewakan Aldric. Pihak kerajaan membatasi gerakannya, bahkan untuk masalah keuangan. Pelayan dan penjaga di rumah yang diberikan kepada Aldric dulunya tak sebanyak saat ini. Hanya ada Lissa dan dua orang penjaga, bahkan untuk biaya pangan sangat dibatasi. Beruntung seorang penjaga berbaik hati mengajari Aldric untuk berburu di hutan bahkan mengajarinya cara membela. Penjaga itu bernama Gabriel Edwin Stuart, seorang mantan prajurit perang, pria itu bahkan tak memiliki ketakutan ketika berada di samping Aldric. Kini Edwin telah menjadi orang kepercayaan Aldric selama bekerja di balik layar.

Mengenai Lissa, wanita tua itu memohon padanya untuk menambah satu orang pelayan agar dapat menemaninya bekerja. Aldric sadar Lissa kini semakin tua dan mudah kelelahan. Ia pun tak menolak asalkan Lissa dapat menemukan seseorang yang dipercaya.

Usai membubuhkan tanda tangannya, Aldric meletakkan dokumen tersebut di samping kiri, kemudian membuka sebuah surat dari ayahnya, sang raja Oleander ke sepuluh. Sudah tiga hari surat itu berada di meja kerjanya, Aldric tak berminat sama sekali untuk membaca. Ini merupakan surat pertama dari sang Raja setelah lima tahun berlalu. Surat terakhir yang Aldric terima ada sebuah pemaksaan agar ia datang ke pesta perayaan ulang tahun pernikahan raja dan ratu. Jelas undangan tersebut diberikan padanya hanya agar kerajaan Oleander memiliki citra yang baik di mata rakyat, seolah mereka masih memperdulikan sang pangeran terkutuk. Aldric menuruti, ia tak ingin terlalu banyak memberontak. 

Aldric membuka surat itu tanpa rasa antusias. Membacanya dengan cepat surat yang sangat pendek dari pria yang sialnya merupakan ayah biologisnya. 

Kabar mengenai permintaan mu untuk menambah pelayan telah aku dengar. Kau memberi alasan bahwa pelayan pribadi mu sudah terlalu tua. Aku hanya akan memberikan satu pelayan dan tanpa adanya tambahan biaya dariku. Cukupilah dana yang aku lontarkan untuk semua pelayan dan pengawalmu.

Bukan hal yang mengejutkan. Aldric telah menerka bahwa sang ayah tak akan memberikan dana tambahan meski ia menambahkan jumlah pekerja di rumahnya. Aldric jelas tak peduli.

 Aldric jelas tak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang