Dara Affairs-1

147K 595 7
                                    

Dara kembali masuk ke kamar pengantin Falia, untuk memastikan apa wanita itu sudah tertidur atau belum. Dara tersenyum miring ketika melihat Falia yang sudah jatuh tertidur di meja rias.

Dengan langkah perlahan, Dara berjalan mendekat ke arah Falia dan Menggoyang-goyangkan tubuhnya, memastikan apakah dia sudah tertidur atau belum. Apakah obat tidur yang dicampurkan sudah memberikan efeknya secara penuh. "Falia, Falia, " panggil Dara, tapi tak ada sahutan yang diberikan oleh perempuan tidur itu.

Mengetahui Falia sudah tertidur nyenyak, Dara segera mengambil ponsel Falia, yang dikunci itu dan Dara hafal kata sandinya. Setelah memasukkan kata sandinya. Dara segera mengirimkan pesan melalui whatsapp kepada Alex.

Falia Hania
Be, kamar pengantin kita kamar mandinya rusak deh, jadi kita nempatin kamar Dara aja ya, kebetulan anak nya nggak jadi nginap.

Setelah mengetik pesan itu, Dara segera mengirimnya, dan dapat dilihatnya pesan itu langsung dibaca Alex, terbukti dengan centang birunya. Mungkin dia sedang memegang ponsel nya. Tak lama, balasan dari pesan nya pun diterima oleh Dara

Be
Serius? Mau aku panggilin teknisi nya Be? Takutnya sahabat kamu itu jadi nginap.

Falia Hania
Nggak usah Mas, anaknya udah pergi kok tadi, habis ngantar aku ke kamar.

Be
Oke,kalau gitu. Bentar lagi aku ke sana ya, masih ada rekan bisnis papi.

Falia Hania
Oke, Mas. Langsung ke kamar itu aja ya, barang kamu udah aku bawain kesana. Pintunya juga ku kunc

Be
Oke, Be.

Setelah menerima balasan pesan nya  , Dara segera menghapus semua percakapan nya. Untuk menghilangkan semua jejak yang ada.

"Hmm, bee. Kamu udah datang? " Dara yang sedang fokus menghapus percakapan dengan Alex di ponsel Falia tersentak, karena mendengar gumaman sahabatnya itu.

"Falia, lo benaran udah tidur kan? " tanya Dara sekali lagi untuk memastikan kondisi terkini sahabatnya itu, yang juga diiringi dengan guncangan cepat pada tubuh Falia.

Yakin sahabat nya benar-benar tertidur, Dara segera meletakkan ponsel yang sudah dihapus pesannya itu kembali pada tempatnya.

"Selamat mimpi indah my best friend, biarkan suami lo, mengarungi lembah kenikmatan bareng gue, " bisik Dara di samping Falia.

Setelah mengatakan itu, Dara segera keluar dari kamar pengantin Falia, dan mengunci nya dari luar. Untuk meminimalisir segala bentuk resiko.

Dara berjalan cepat menuju kamar nya, untuk mempersiapkan segalanya. Dara mengambil lingerie merah yang memang sengaja di beli nya, beberapa hari yang lalu.

Dara mandi dengan cepat, dan langsung menggunakan lingerie transparan itu, menatap pantulan dirinya dicermin, sebelum memasang lipstik merah merona pada bibirnya.

"You perfect, Dara Maharani, " gumamnya sambil menatap pantulan dirinya. "Astaga, gue lupa obat perangsang, " ujar Dara panik, segera berdiri dari duduknya untuk mengambil obat yang ikut dibelinya dengan obat tidur itu.

Dara mengambil dari dalam tas, dan lansung di campur dengan wine, yang tadi diminta nya kepada pihak hotel.

Setelah selesai mencampur minuman itu, Dara segera mematikan lampu utama kamarnya, menyisakan pencahayaan yang meredup.

***
"Pi, aku ke atas dulu ya, kasihan Falia, sendirian, " Bisik Alex kepada ayahnya yang masih fokus berbicara dengan kolega bisnisnya.

"Oh iya, Papi lupa kamu udah nikah. Sana ke kamar samperin istri mu, jangan lupa bikinin Papi cucu yang banyak, " balas nya dengan tawa jenaka. Berniat menggoda.

"Oke Pi, aku akan bekerja keras untuk itu, " balas Alex sambil mengedipkan matanya.

"Saya, ke atas dulu ya, Pak. " Alex juga berpamitan kepada kolega-kolega ayahnya itu.

"Semangat ya nak, Untuk membuat penerus Wijaya, " balas salah satu dari kolega-kolega itu.

"Iya, Pak. "Setelah mengatakan itu, Alex langsung melangkahkan kakinya, menuju kamar yang dikatakan istrinya tadi.

***

Dara merasa sedikit gugup, walau gimana pun. Ini malam pertama bagi dirinya.

Dara sedikit termenung di atas ranjang, tersentak kaget, ketika melihat pintu kamar nya dibuka. Dara segera turun dari ranjang, untuk memberikan wine yang telah dicampur obat perangsang itu pada Alex.

"Be, kenapa lampunya dimatiin? " tanya Alex terlihat meraba-raba disana.

Dara harus menetralkan sedikit suaranya, agar terdengar seperti Falia. "Aku mau kita main nya gelap-gelapan , Be. "

Mendengar balasan Dara, membuat Alex tertawa. "Terus, gimana aku lihat tubuh indah kamu, Be? Kalau gelap-gelapan? "

"Cukup, kamu rasain aja, " ujar Dara dengan pelan. "Kamu, pasti capek ngobrol sama kolega-kolega Papi, ya? Ini aku bawain minum, " ujar Dara sambil menyodorkan gelas berisi obat perangsang itu pada Alex.

"Hmm, kamu tahu aja, " ujar Alex lalu mengambil minuman yang disodorkan Dara itu, sekaligus menarik Dara mendekat ke arahnya. Satu tangan Alex melingkar  di pinggang Dara, dan satu lagi memegang gelas yang diminumnya.

Dara sungguh deg-degan, terlebih melihat jakun Alex yang bergerak, saat dia menyesap air itu.

Setelah minuman itu habis, Dara segera meraih kembali gelas itu. Dan meletakkan nya dimeja belakang nya.

Kemudian dengan segera, Dara meraih kepala Alex untuk dilumat bibirnya. Yang langsung disambut dengan suka cita oleh Alex.

"Be, rasa bibir kamu beda. Lebih enak, " ujar Alex di sela-sela lumatan nya.

Dara yang mendengar itu tersenyum miring, walaupun  vagina nya masih tersegel, tapi bibirnya ini sudah merasakan banyak hal.

Dara bisa mengatakan dirinya juga bakal, sama seperti Falia, tapi untuk kesucian dia masih menjaga sampai detik ini. Tapi tidak untuk beberapa waktu kedepan.

Dara menuntun Alex menuju ranjang hotel, dan menjatuhkan nya disana. Alex yang terbaring disana dengan sigap Dara menaikinya. Mulai membuka kancing-kancing kemeja yang dipakai oleh suami sahabat nya itu.

"Red, right? " ujar Alex ditengah remang-remang.

"Yesh, red. Baby, " jawab Dara mengelus se intens mungkin, dada Alex sekaligus kotak-kotak yang menghiasi perutnya.

"Katanya, kemaren mau pakai hitam, " bisik Alex sembari meremas payudaa milik Dara yang terbusung indah.

"Don't like red? " Bisik Dara sambil menjilat cuping telinga Alex.

"No, I like Red. You so hot, " balas Alex dengan  suara memberat, sekaligus terdengar frustasi.

"Yeah, I like red. " Setelah mengatakan itu Dara segera melumat bibir Alex, yang juga disambut dengan brutal oleh Alex, sekali-sekali tangan Alex akan meremas payudara milik Dara dengan kencang.

Yang langsung membuat Dara mendesah. "Ahhhhh."

T. B. C
See You👅👅

Next? Stop? Pindah?

Next? Stop? Pindah?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Red, Punya Dara ❤💅

Dara Affairs (21+) Where stories live. Discover now