Dara Affairs-17

57.1K 1K 64
                                    

"Bara, ini kotor sayang," ujar Dara, sambil menghentikan gerak tangan bayi itu, ketika memasukkan beberapa mainan nya ke dalam mulutnya.

Mereka, sekarang sedang berada di dalam restoran yang ada di pusat perbelanjaan ini.

Dara hanya pergi berdua dengan bayi laki-laki, yang baru berusia 9 bulan itu, yang dibawa Dara menggunakan stroller bayi.

Sudah 6 bulan berlalu, sejak kejadian terakhir kali yang cukup menguras air mata itu. Dara memilih kembali mengasingkan diri, katakan dia pecundang, tak masalah, karena ini tentang hatinya.

Dan untuk pekerjaan nya, dalam proyek bersama itu, diserahkan sepenuhnya kepada Kevin, walaupun awalnya Kevin marah-marah, tapi pada akhirnya dia harus menerima dengan lapang dada ketika Raihan turun tangan, mengatakan kalau Dara mundur dalam proyek ini.

Dara hanya menceritakan sebagian yang dia alami, bukan seluruhnya, termasuk ayah Bara yang masih disembunyikan nya.

Dan tadi ia telah berkeliling dipusat perbelanjaan ini,sambil mendorong stroller bayi.

Karena telah puas berkeliling,Dara pun memutuskan untuk singgah di restoran favorit nya untuk mengisi tenaga. Dan memberikan makanan juga untuk Bara yang tadi dibawa nya dari rumah.

Saat masih fokus menyuapi putra kecil nya, Dara tersentak ketika tubuh nya disentuh dari belakang oleh seseorang.

Saat membalikkan tubuhnya, betapa terkejut nya Dara ketika melihat yang menyentuh tubuh belakang nya adalah Dewi, ibunda dari Alex.

"Dara, tadi tante ragu kalau ini bukan kamu, " ujar nya tersenyum hangat, menatap ke arah Dara, yang tiba-tiba merasakan gugup.

"Tan-te, " panggil Dara, segera berdiri dari duduk nya.

"Kamu kemana aja nak? Kita ketemu terakhir kali waktu pernikahan Alex sama Falia, ya? Padahal tante waktu itu masih mau ngobrol banyak sama kamu, " ujar nya, yang tentu hanya dibalas dengan senyum manis oleh Dara. "Dan waktu itu, Tante tanya Falia, kamu kemana. Katanya sibuk kerja diluar negeri."

"Hehe, iya Tant. Lagi sibuk ambil proyek orang luar, " ujar Dara, tersenyum tipis.

Saat kedua orang dewasa itu berbicara, ada seorang bayi laki-laki yang sibuk mencari perhatian.

"Mam, mam, mam, " ujarnya, sambil memukul-memukul sendok makan nya.

Karena keributan kecil yang dibuat nya, tentu membuat dua orang dewasa itu menotice nya.

Terutama, ibu dari Alex yang cukup kaget dengan bayi laki-laki yang berada di stroller bayi itu.

"Kamu, udah nikah Ra? Kenapa nggak undang tante, " tanya nya, lalu menunduk didepan bayi laki-laki itu, untuk menyentuh pipih chubby nya. "Gemes banget sih, kek nya seumuran anak Alex sama Falia ya, kamu tahu Xyla? "tanya nya, sambil mendongakkan kepalanya ke arah Dara.

" Tahu tante. "

"Umurnya berapa Ra? "tanya nya, dengan masih fokus pada bayi itu.

" 9 bulan tante, "Jawab Dara.

" Hmm, oh berarti, ngilang selama ini karena udah nikah ya, "ujarnya, sambil mengedipkan mata. " Namanya siapa, Ra? "

"Bara, " jawab Dara, dengan singkat.

"Just Bara? " tanya Dewi sekali lagi.

"Raihan Bara Pradipta, " menyebutkan nama panjang Bara, yang memang dia memberikan nya sendiri.

Dengan nama Raihan yang diberikan oleh kakak laki-laki nya sebelum terjadi nya kecelakaan, dan awalnya kevin juga ingin menambahkan nama nya, namun langsung Dara tentang, apa mereka pikir anak nya, tempat pernyatuan nama mereka.

Mengingat hal itu, kembali membuat Dara kesal.

"Bagusnya, " puji Dewi dengan tulus, tapi ucapan Dewi selanjutnya cukup membuat Dara senam jantung. "Tapi, kalau diperhatiin, wajahnya milik seseorang. Tapi, tante lupa, siapa ya?" tanya nya.

"Hmm, mungkin rekan kerja om, yang tante sering ketemu waktu pesta kolega dah, " ujar Dara dengan gugup.

"Iya kah? Tapi tante ngerasa familiar sama anak kamu, Ra," ujar Dewi. "Kamu waktu hamil nggak benci sama keturunan Tante kan, Ra? " tanya Dewi bercanda.

Dara yang sedari tadi gugup, akhirnya ikut tertawa, untuk meminimalisir pertanyaan berikut nya, tentang wajah anaknya.

"Nggak kok tante, kalau pun benci yang pasti bakal benci wajah bapak nya, " ujar Dara menanggapi. "Btw, tante ke sini sama siapa? "

"Sama Alex, tadi baru balik beli perlengkapan bayi sama dia. Kamu tahu kan Falia sekarang lagi hamil. Dan tiduran mulu diatas tempat tidur. Jadi tante yang nganterin dia beli perlengkapan. Kamu tahu sendiri lah, gimana kalau bapak-bapak disuruh beli perlengkapan bayi, nggak bisa,"ujar Dewi mulai bercerita dengan riang. "Laki-laki tahu bikinnya aja, eh waktu beli apapun tentang perlengkapan bayi bodoh banget."

Bukannya fokus dengan cerita yang disampaikan Dewi, Dara malah fokus dengan kata yang disampaikan oleh Dewi pertama kali, kalau Alex juga ada di pusat perbelanjaan ini.

Dara tentu tak berharap untuk kembali bertemu dengan orang yang telah mencampakkan nya, setelah menikmati tubuhnya itu.

"Suami kamu, gitu juga Ra? " tanya Dewi tiba-tiba. "Ra, " panggil Dewi sekali lagi.

Mendengar panggilan Dewi itu, membuat Dara yang tadinya termenung, akhirnya tersadar.

"Ha? Iya, apa tant? " tanya Dara gelagapan.

"Kamu mikirin apa sih Ra, sampai yang tante tanyain kamu nggak tahu, " tanya Dewi geleng-geleng kepala.

"Maaf, tant, "ujar Dara menundukkan kepala nya.

" Jadi, tadi tante tanya suami kamu gimana, kek Alex juga? " ulangnya.

"Nggak kok, tan, " balas Dara.

"Bagus lah, besok kamu harus kenalin dia sama tante yaa, orang seperti apa yang bisa meraih manusia secantik kamu, " puji Dewi dengan tulus.

Yang hanya diberikan senyuman oleh Dara.
Hingga percakapan mereka berlanjut keberbagai hal, dengan Dara yang juga kembali fokus menyuapi makan Bara.

T. B. C
MYS✨

Dara Affairs (21+) Where stories live. Discover now