Dara Affairs-23

50.4K 1.3K 58
                                    

Alex menatap bayi perempuan yang telah dirawat dan di sayang nya sebelum lahir itu bukan darah daging nya.

Hatinya menolak bayi perempuan itu bukan putri nya, tapi logika juga lebih berperan besar disana.

Terlebih bayi perempuan itu telah memperoleh donor darah dari keluarga nya.

Sekarang Alex bisa apa? Jikapun nanti bayi perempuan ini diambil keluarga ayahnya, Alex pun tak akan bisa menentangnya, kecuali jika Falia yang melakukan nya.

Setelah hari transfusi darah itu, Alex yang lebih sering menemani hari-hari Xyla di rumah sakit sebenarnya, sedangkan Falia diminta untuk beristirahat di rumah, karena kondisi nya yang sedang hamil besar.

Saat sedang terlarut dalam pikiran nya, sekaligus mencium tangan kecil Xyla.

Terdengar bunyi pintu ruang rawat yang terbuka, dapat Alex lihat disana telah berdiri Dara dan Kevin.

Alex baru tahu, jika Kevin merupakan adek kandung dari Raihan. Karena pria itu lah yang mendonorkan darahnya pada Xyla.

Alex begitu tak suka kedekatan Dara, Kevin dan Raihan itu. Walaupun Alex tahu, Raihan merupakan kekasih Dara. Tetap saja dia seperti wanita murahan yang terlalu banyak dekat dengan laki-laki.

"Hmm, maaf kita ganggu ya? " tanya Dara, mencoba basa-basi, yang tentu hanya dilihatin Alex ketika wanita itu memasuki ruangan, bersama Kevin yang mengekor dibelakang.

"Gimana keponakan saya, Pak? " kali ini Kevin yang angkat bicara, ketika sadar pertanyaan Dara tak dibalas oleh Alex.

"Seperti yang Anda lihat dan denger kemarin, kondisi nya masih belum stabil, " balas Alex dengan formalnya.

Bahkan matanya sekarang dengan serius menatap tangan Dara yang mengelus pipi lembut milik Xyla.

"Bisa kita bicara, nona Dara? " tanya Alex, setelah tadi suasana tiba-tiba hening.

Dara yang mendengar pertanyaan Alex, cukup tersentak. Sebelum tangannya menjauh dari pipi Xyla.

Lalu beralih menatap Kevin untuk meminta persetujuan atau pemotongan. Entahlah. Tapi yang pasti, Kevin menyuruh Dara untuk berbicara dengan Alex.

"Pergi lah, Ra. Kalian harus bicara, " ujar Kevin yang entah kenapa terdengar bijak ditelinga nya. Terlebih tangan pria itu bertengger diatas kepala Dara.

Alex yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala nya, tak suka melihat sikap Dara yang mudah disentuh itu.

"Oke, " balas Dara entah pada siapa, tapi langkah nya sudah terlebih dahulu berjalan meninggalkan ruang inap yang tentu langsung diikuti oleh Alex.

Sedangkan Xyla dijaga sebentar oleh Kevin, dan Alex percaya dengan keahlian Kevin itu.

***
"Mau bicara apa? " tanya Dara to the point, ketika mereka sudah sampai ditempat yang dirasa cukup aman untuk berbicara.

Alex yang mendengar pertanyaan to the point Dara itu, tak bisa untuk tidak memberikan senyum miringnya. "Saya cukup kaget melihat sikap tenang kamu, Dara, " ujar Alex, berjalan maju, sebelum kemudian meletakkan kedua tangan nya di sisi tubuh Dara. Memenjarakan.

Dara yang dipenjarakan oleh Alex seperti ini, tak bisa untuk tidak melotot kan matanya. "Jauh-jauh, " ujar Dara berusaha mendorong tubuh Alex mundur dengan tangan nya.

"Bukan nya enak bicara seperti ini, lebih intim?" tanya Alex, tampak tak terdorong sedikit pun, ketika Dara mendorong dadanya.

"Kita bisa ngobrol dengan jarak yang normal, nggak mepet-mepet gini, " ujar Dara membantah, tentang lebih enaknya berbicara dengan dekat seperti yang melakukan nya.

Dara Affairs (21+) Where stories live. Discover now