Dara Affairs-10

88.5K 967 51
                                    

"Lo, habis ini kemana, Dar? " tanya Falia ditengah sesi sarapan nya.

"Hmm, lanjut ke kantor. Mau bahas proyek sama Mas Alex, " jawab Dara.

"Oh, proyek yang gede itu yaa? " tanya Falia yang dibalas anggukan oleh Dara. "Tadi, kesini pake apa? Taksi atau bawa mobil sendiri? " tanya Falia lagi, sambil menuangkan air putih kedalam gelas Alex.

"Hmm, taksi, " jawab Dara.

"Oh, kalau gitu nanti berangkat ke kantor nya, sama Mas Alex aja, kalian kan searah, " ujar Falia. "Iya kan, Mas? " tanya nya berlanjut kepada sang suami, tang dibalas anggukan oleh Alex.

"Oke, kalau gitu sama Mas Alex aja, Dar, " putus Falia sepihak.

Mendengar putusan sepihak itu, membuat Dara menggeleng dengan cepat. Dia masih sakit hati mendengar ucapan Alex tadi. Walaupun dia masih mencintai suami sahabat nya itu.

"Nggak usah, nanti teman gue bisa jemput kok. Falia, " jawab Dara dengan serius.

"Siapa? " tanya Alex dengan suara beratnya.

"Iya, siapa, Dar? Teman lo kan cuma gue yang lagi di Jakarta, " ujar Falia ikut angkat suara.

"Teman gue selama di Singapura, " jawab Dara.

"Cewek atau cowok? " tanya Alex lagi, tak mempedulikan kernyitan heran sang istri. Karena pertanyaan yang terdengar ingin tahu dengan urusan sahabat sang istri.

"Cowok, " balas Dara ringan, tidak mempedulikan tatapan tajam yang diarahkan Alex kepada nya itu.

"Cowok lo? " tanya Falia, terlihat ingin tahu.

"Hmm, otw mungkin yaa, " ujar Dara sambil mengedipkan mata nya kearah Falia.

"Waaahhh gila, ternyata bawa cowok kesini. Pantas banget, nggak langsung main kesini, " ujar Falia berdecak kesal, sambil menggelengkan kepala nya tak percaya.

"Hahaa, " tawa Dara, masih tidak mempedulikan tatapan tajam yang dilayangkan Alex kepada nya itu.

"Bukan nya, terlalu merepotkan untuk hanya menjemput mu kesini? " tanya Alex, lalu meminum air putih yang disiapkan istri nya itu.

"Eh, iya. Terlalu merepotkan nggak sih Dar? " tanya Falia, terlihat membenarkan ucapan sang suami. "Eh, tapi kamu juga gitu dulu Mas, rela jemput aku dari ujung ke ujung, " lanjut Falia menatap kearah sang suami.

"Iya, nggak masalah mah. Ayo Dar, telfon gebetan lo itu, gue pengen lihat. Lebih ganteng nggak dari Mas Alex, " goda Dara, sambil mencolek dagu Alex.

"Tergantung selera sih, kalau menurut gue. Lebih ganteng gebetan gue, " ujar Dara, sambil menatap Alex, yang memang juga sedang menatap kearah nya, dengan tatapan tajam itu.

"Wah,masa iya. Selera kita kan sering sama, Dar, " ujar Falia sambil berpikir. "Tapi, menurut gue, masih gantengan suami gue, " lanjutnya.

Mendengar ucapan Falia, membuat Dara tertawa. "Mungkin selera kita udah beda, Fal, " ujarnya penuh canda.

"Oke oke, " putus Falia akhir nya.

Setelah itu, suasana sarapan pagi tidak secangung tadi. Karena diisi dengan cerita penuh warna antara Falia dan Dara.

"Buk, ponsel ibuk berdering daritadi. Jadi non Xyla nggak bisa tidur. Karena ditinggal dikamar bayi. " dengan berlari, nanny yang tadi mengasuh Xyla, memberikan ponsel kepada Falia.

"Dari siapa, Bi? " tanya Alex.

"Hmm, dari Dewi, pak, " ujar nanny itu.

Mendengar ucapan nanny itu, membuat Falia panik. "Kamu, belum angkat kan? " tanya Falia dengan nada sedikit membentak.

Hal itu tentu membuat ketiga orang yang berada di sekitar meja makan menjadi kaget.

"Ng-ngakk, Buk, " ujar Nanny itu sedikit terbatah.

"Nggak usah gitu ngomongnya, sayang. Lagian kalau pun diangkat, bibi nya juga nggak tahu Dewi itu siapa, " ujar Alex angkat bicara.

Setelah Alex mengatakan hal itu, ponsel Falia kembali berbunyi, yang masih menampilkan nama Dewi disana.

"Hmm, aku angkat telfon dulu, ya, " ujar Falia, segera menarik ponsel nya dari genggaman nanny itu. Dan berjalan cepat menuju kamar nya, dengan langkah yang terburu-buru.

"Bi, kembali ke kamar Xyla aja ya, kasihan dia sendirian, " suruh Alex yang dibalas anggukan oleh nanny itu, sebelum kemudian berjalan menuju kamar nona kecil nya.

Setelah yakin sang istri dan pengasuh anaknya tak berada di sekitar nya. Alex segera bangkit dari duduknya, dan memenjarakan Dara yang sedari tadi fokus dengan makanan nya.

"Mau berangkat dengan siapa kamu, Dara Maharani? Kevin atau Bara? " tanya nya dengan tatapan yang menghunus tajam. Yang tentu dihiraukan oleh Dara. "Mau ngasih mereka asi secara langsung? "tanya nya lagi.

Yang kembali tidak dipedulikan oleh Dara, tentu sifat pembangkang Dara ini, membuat Alex geram. " Dara! Jangan bikin saya marah, jawab pertanyaan saya! " terdengar nada suara Alex yang sedikit meninggi.

Menarik nafas nya pelan, Dara cukup kaget mendengar suara tinggi Alex itu. Sejujurnya dia tidak peduli kalau pun perselingkuhan mereka secepatnya di ketahui.

Tapi, dia masih jengkel dengan ucapan tajam Alex tadi yang ditujukan kepada nya. "Iya, kenapa. Aku mau bagi-bagi susu! Kevin sebelah kanan, Bara sebelah kiri, ada masalah sama kamu? " tanya Dara terdengar menantang di telinga Alex.

Mendengar ucapan Dara yang frontal itu, membuat Alex mengeram marah. "Seharusnya kamu nggak lupa ucapan saya kemarin malam kan, Dara?"

"Kalau aku lupa kenapa? Ada masalah sama kamu. Ingat ya Mas. Aku cuma selingkuhan kamu, bukan istri atau pacar kamu. Jadi nggak usah ngatur! "

"Kalau gitu, jadi pacarku. Biar kamu bisa aku atur, " ucap Alex dengan serius.

Bersamaan dengan itu, terdengar bunyi langkah kaki yang turun dari tangga dengan langkah sedikit terburu-buru.

"Penakut, " cibir Dara dengan nada meremehkan saat melihat Alex kembali duduk di kursi nya saat tahu yang datang adalah sang istri.

Mendengar nada meremehkan yang keluar dari mulut Dara, membuat Alex ingin menerjang nya, untuk membuat mulut yang semakin lama, semakin suka membantah ucapan nya.

"Maaf ya Mas, kalau aku nelfon nya sedikit lama, " ujar Falia sambil berdiri disamping Alex.

"Nggak papa, sayang, " ujar Alex.

"Oh ya, kamu belum berangkat. Nggak takut macet? " tanya Falia sambil melihat jam yang berada di dinding rumah nya. "Lo juga gimana, Dar? Udah telfon gebetan, minta jemput? " tanya Falia beralih kearah Dara.

"Udah, " jawab Dara singkat.

"Oke, kamu gimana, Mas? "

"Iya ni aku mau berangkat, " ujar Alex segera berdiri dari duduknya, sambil memberikan ciuman dipipi Falia.

Hal itu tentu ditonton oleh Dara, dan Dara hanya bisa berdecak malas melihat sikap sok romantis dari laki-laki hyper itu.

T. B. C

MYS✨

🔥🔥🔥

Udah ada part 11,12 yaa 🙃

Ges like sama komen kalian berpengaruh lohh, untuk update aku di wattpad. Jadi, aku bakal update kalau target likenya udah terpenuhi gitu 🙃

Btw thanks untuk 216 k pembaca, 1.45 k like dan komen nyaa✨
Dan thank you yang udah follow akun kuu

Dara Affairs (21+) Where stories live. Discover now