Dara Affairs (21+)

Dara Affairs-25

Alex menghela nafasnya ketika mobilnya sudah memasuki pagar rumahnya, dan pergerakan mobil Alex harus terhenti ketika melihat ada mobil lain yang terparkir didepan rumah nya. Yang sudah bisa dipastikan itu bukan mobil milik nya atau mobil Falia.

Karena tak ingin dibuat penasaran , Alex segera turun dari mobilnya, dan berjalan menuju pintu utama.

Sayup-sayup dia mendengar keributan yang terjadi di dalam rumah nya, karena jarak antara mobilnya yang terparkir dan pintu utama bisa dikatakan sedikit jauh.

Jadi waktu tempuh yang dibutuhkan Alex sedikit lebih lama.

"Anak ini, juga belum tentu dari benih kamu! " Alex dapat mendengar teriakan Falia didalam sana.

Sungguh Alex ingin tahu apa yang terjadi pada istri nya, benih anak? Apalagi ini?

"Tapi kita melakukan nya berulang kali, bahkan kita sama-sama tahu, ketika main. Kita jarang menggunakan pengaman, " Alex yang mendengar ucapan pria itu didepan pintu rumah nya.

Dan ketika ia masuk, ia dapat melihat sang istri sedang berdebat dengan seorang pria.

"Tapi, anak ini juga bisa berasal dari benih Alex! " teriak Falia.

Dua manusia itu, belum menyadari kehadiran Alex didekat mereka, karena mereka sibuk berteriak satu sama lain.

"Falia, buka mata kamu. Kamu lebih sering bercinta dengan aku. Daripada Alex yang sering pergi ke luar kota!"

Alex yang mendengar ucapan pria itu, mengepalkan tangan nya. Apakah pria itu baru mengkonfirmasi kalau Falia kembali terlibat perselingkuhan dengan nya?

Alex belum tau siapa pria itu, karena posisi mereka cukup membelakangi pintu utama.

"Iya, kita emang sering ngelakuin nya. Tapi--"

Ucapan Falia terpotong, ketika Alex menyela nya. "Kamu, selingkuh lagi Falia? " tanya Alex, disertai dengan langkah mendekat kearah pria  yang tak diketahui siapa itu, karena masih membelakangi nya.

Sedangkan Falia, tubuh nya langsung menegang ketika mendengar suara sang suami, dan dengan segera membalikkan tubuh nya.

"Ma-s A-lex, " panggil Falia dengan gugup, dan Alex dapat melihat raut ketakutan diwajah Falia itu.

"Sekali lagi, aku tanya. Kamu selingkuh ? " tanya Alex, menatap tajam kearah Falia. "Apa anak yang kamu kandung, bukan anak ku lagi, Falia? " lanjut Alex bertanya, sembari melihat perut besar Falia.

"Mas, a-ku bisa jelasin, " ujar Falia, berniat menyentuh tangan Alex, tapi segera ditepis oleh Alex. Hingga pancaran kegugupan itu kian besar.

"Dan siapa laki-laki ini, " ujar Alex, menatap punggung pria yang masih belum mau berbalik itu.

Saat batas kesabaran sudah habis, Alex segera membalikkan tubuh pria itu. Dan betapa terkejut nya Alex saat menyadari pria itu merupakan salah satu rekan kerjanya. "Dewa! " panggil Alex, terdengar begitu dalam.

"Brengsek! " umpat Alex, dan tanpa bisa dicegah dia langsung menonjok wajah Dewa, sungguh hatinya panas bukan main.

Karena dikhianati oleh rekan bisnis nya sendiri.

Falia yang melihat perkelahian didepan nya itu, tentu tak bisa untuk tidak menyembunyikan ketakutan nya, dan dengan semampunya dia berusaha menahan tangan Alex yang ingin kembali memukul Dewa.

Bukan, bukan karena takut Dewa mati atau bagaimana. Tapi Falia sungguh takut akan sebuah darah.

"Mas, berhenti, aku minta maaf, " ujar Falia, menghentikan tangan Alex dengan berlinang air mata.