Dara Affairs-5

110K 549 18
                                    

Falia berjalan perlahan meninggalkan pesta pernikahan nya yang masih ramai. Banyak orang yang masih sibuk di lantai dansa dan beberapa orang yang sibuk bertukar obrolan.

Falia berpamitan pada mertuanya untuk buang air kecil. Tapi sekarang dia malah melimpir kesalah satu kamar yang ada dihotel ini.

Saat sudah berada di depan pintu, Falia segera masuk, dan menguncinya. Takut ada orang yang tiba-tiba membuka nya.

Falia menatap tajam ke arah pria yang sedang tidur di ranjang hotel itu, yang sekarang sedang menampilkan seringai liciknya.

"Waw, Falia Dwi Hania or Falia Wijaya? "" ujarnya, lalu berdiri dari posisi tiduran nya. Berjalan mendekat ke arah Falia, yang sekarang masih berdiri di dekat pintu. "Apa dengan menyandang nama Wijaya, membuat mu semakin terlihat menggoda, baby. " lalu meniup leher Falia yang memang sangat terbuka itu.

"Apa mau lo, Raihan? " tanya Falia geram, saat jari tangan cowok, bernama Raihan itu menyentuh lehernya.

"Hmmm, your body, " jawab nya, lalu menarik pinggang Falia untuk mendekat ke arah nya. "Baby, do you feel it, he's standing up for you, " ujarnya, sambil menggesekkan kejantanan nya pada Falia.

"Your jerk, " umpat Falia, mencoba menjauhkan dirinya, saat tangan Raihan sudah mengelus daerah sekitar pinggang nya.

"Yes, I'm a jerk. but it's all because of you baby, " ujarnya, lalu mulai menjilati leher Falia.

Mendapatkan perlakuan tak senonoh seperti itu,membuat tangan Falia reflek menampar pipi Raihan. "Raihan, tolong berhenti, gue udah nikah, " ujarnya dengan nada memohon.

"Menikah? " tanya nya sambil tersenyum getir. "You got married baby? You left me? " tangannya lagi, yang dibalas anggukan oleh Falia.

"Yes, I am married. So, please stop this madness, " ujarnya.

Mendengar pembenaran dari pertanyaan nya, membuat Raihan murka, lalu tanpa aba-aba, Raihan berjalan menuju nakas, untuk mengambil lampu tidur yang sekarang berada di sana, dan melemparkan nya ke dinding.

Lalu, kembali berjalan ke arah Falia yang berdiri dipojokan dengan wajah ketakutan. "Seharusnya kita udah nikah sekarang, seharusnya Falia dan Raihan, bukan Falia dengan orang lain. Dan seharusnya kamu juga udah hamil anak aku, bukan? " ujarnya, sambil mengguncang tubuh Falia yang sudah keringat dingin.

"Maaf Raihan, aku sudah melupakan kamu, aku udah cinta sama Mas Alex, " ujarnya dengan terisak.

"Kamu jatuh cinta sama orang yang ngehancurin keluarga aku, Falia? Rencana kita sama-sama menghancurkan Alex, bukan kamu yang jatuh cinta sama dia! " dengan murka Raihan mengatakan nya.

Bersamaan dengan kalimat itu, ponsel yang ada di saku jas Raihan berbunyi, dengan segera dia mengambil nya.

"Apa!!! " teriak Raihan kaget, ketika mendengar berita yang dikirim oleh bawahan nya itu. "Kenapa bisa kebakaran? Saya akan kesana , " ujarnya, lalu berjalan cepat menuju pintu, meninggalkan Falia yang terdiam. Sambil menghapus air matanya.

Tak lama setelah kepergian Raihan, Falia segera mengambil ponsel nya, untuk menghubungi seseorang.

"Lakukan sekarang, saya mau beritanya keluar besok pagi, " ujarnya, sebelum kembali mematikan panggilan itu.

Setelah memutus panggilan itu, Falia berjalan ke arah meja rias. "Selamat jalan Raihan, sampai jumpa di pemakaman, " ujarnya sambil menyeringai.

Dara Affairs (21+) Where stories live. Discover now