12. Julian Spencer

24.5K 976 74
                                    

Halo semuanya....
untuk map kali ini aku sengaja tulisan yang karena aku akan ada hari sekali sambil nunggu vote comment dari kalian.



29/12/23

Gabriel menggeliat dalam tidurnya saat merasa tangan kanannya kebas. Ketika ia menarik tangannya terasa sedikit sehingga ia membuka mata dan mendapati wanita cantik pulas di dalam pelukannya. Ia baru ingat jika semalam memangsa Bella di dalam pelukannya. Pada damai wanita itu ketika tidur membuat Gabriel juga merasa damai.

"Kenapa aku baru sadar jika wajahmu secantik ini?" Gumamnya, saya menulis surat hidung mancung Bella.

Bella yang masih belum mendukung datanya merasa terusik karena apa yang dilakukan oleh Gabriel. Meskipun matanya masih sangat mengantuk dengan terpaksa ia membuka mata. Menghela nafas kasar lalu menyingkirkan tangan Gabriel dari hidungnya.

"Jika ingin mengusirku dari kamarmu bangunkan saja aku, jangan mengganggu tidurku seperti ini!" Sentak Bella, ia saya kira bangkit dari tidurnya.

Namun saat akan beranjak meninggalkan ranjang, Gabriel kembali menarik pinggangnya. Membuat Bella kembali berbaring di samping Gabriel seperti tadi.

"Aku tidak mengusir mu, kau saja yang terlalu percaya diri." Ujar Gabriel.

"Lepaskan tanganmu, aku ingin pergi ke kamarku sendiri." Pinta Bella, tangan kanannya mencoba untuk melepaskan lilitan lengan Gabriel yang bertengger di perutnya.

"Kenapa sekarang saya jual mahal sekali? Padahal dulu kau sangat ingin dimulai olehku hingga menjebakku sampai kau hamil." Dengkus Gabriel yang masih tidak mau melepaskan Bella.

Deg

Bella terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Gabriel, dadanya terasa sakit saat diingatkan bagaimana perlakuannya dulu. Sungguh jika bisa mengembalikan waktu seperti dulu, ia akan memilih sadar diri dan berhenti untuk mengajar Gabriel.

"Huuuh, ya, aku akui dulu aku sangatlah murahan dan tidak memiliki harga diri sama sekali. Dan sekarang aku menyesal karena telah membuang harga diriku yang sangat berharga untuk seorang laki-laki yang bahkan sangat membenciku. Bukankah aku sangat bodoh sampai melakukan hal menjijikan itu?" Bella membuang nafasnya pelan, ia tersenyum pada Gabriel yang menatapnya.

"Bukan hanya bodoh dan tidak memiliki harga diri, mungkin bisa dikatakan dulu Aku adalah wanita gila. Karena kegilaanku membuat calon anakku pergi, mungkin dia malu untuk dilahirkan dari sosok ibu yang menjijikan sepertiku. Jadi aku memaklumi jika anak yang kuharapkan selama ini tidak mau terlahir dengan selamat ke dunia, karena dia akan menanggung malu seumur hidupnya setelah mengetahui apa yang ibunya lakukan di masa lalu." Bella masih tersenyum dengan manis, tapi dimata indahnya terdapat rasa sakit dan penyesalan yang sangat dalam.

Setelah mendengar semua yang dikatakan oleh Bella, Gabriel melepaskan wanita itu. Dia belanja dari ranjang lebih dulu dan masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Bella masih dia dalam posisinya, ia masih merasakan rasa sakit pada dadanya yang begitu kuat saat membicarakan soal mendiang anaknya.

"Ya, Aku sangat sadar jika keputihan anakku bukanlah dikarenakan oleh wanita itu yang memukulku, tapi karena anak yang tidak ingin dilahirkan dari ibu yang menjijikan seperti ku. Seharusnya aku sadar sejak dulu alasan kematian dari anakku adalah diriku sendiri, bukan orang lain." Bella tersenyum diri saat menyadari bahwa selama ini ialah satu-satunya sumber masalah yang terjadi.

Sejak dua jam yang lalu, Jolie tak henti-hentinya memaksa Bella untuk istirahat. Dia sampai tidak pergi ke kampus karena ingin memastikan kakak iparnya benar-benar istirahat. Membuat Bella merasa tidak enak hati pada ibu mertua dan nenek Gabriel.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang