because of my stupidity

22. I have to go again

09/03/24

Bryan menatap Gabriel dengan datar, dia sudah berkali-kali memperingati Gabriel untuk mengubah sikapnya terhadap Bella. Tapi temannya itu terlalu keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasehat yang selalu ia berikan. Dan sekarang laki-laki yang selalu menampakkan wajah garamnya ini, terlihat seperti anak itik yang kehilangan induknya.

Bryan sangat tahu seperti apa perasaan Gabriel terhadap Bella. Selama ini laki-laki itu hanya berpura-pura membenci sang istri, hanya untuk mengecoh seseorang yang kekuatannya tidak sebanding dengan mereka. Jika saja Gabriel bisa berpikir lebih waras dan sedikit memberikan kenyamanan untuk Bella. Pasti wanita itu masih berada ditempatnya. Mengingat Bella yang sangat mencintai Gabriel, hingga hampir menjebak sahabatnya untuk tidur bersama. Padahal semuanya sudah direncanakan oleh Gabriel sendiri, dan berpura-pura menjadi korban.

Bukankah Bryan tidak salah? Jika sering mengatai Gabriel orang bodoh. Meskipun Gabriel memiliki nilai terbaik, namun menurut Bryan tetap saja bodoh.

"Cepat bantu aku bodoh, kau ini kenapa hanya diam?" Kesal Gabriel, ia menjadi sangat kesal saat Bryan tidak memberikan tanggapan apapun. Padahal dia sudah jauh-jauh datang dan menjelaskan dengan detail, tapi tidak mendapatkan tanggapan yang diharapkan.

"Jangankan aku, tembok rumah ku pasti sudah bosan mendengarkan aku yang terus menasihati mu." Dengkus Bryan, sudah berkali-kali mengingatkan, tapi tidak diindahkan tentu saja membuatnya sangat kesal.

Gabriel membuang nafas kasar, ia tidak bisa hanya meminta bantuan Bryan. Dia harus memberitahu kedua orang tuanya agar bisa cepat menemukan Bella. David sudah membantunya untuk menyebarkan semua orang kepercayaannya di seluruh Washington DC.

"Kau benar-benar tidak berguna!" Maki, Gabriel. Dia segera pergi dari kediaman Bryan untuk menghubungi sang ayah.

Setelah Gabriel meninggalkan kediamannya, Bryan langsung menghubungi beberapa orang yang sudah ia sebar untuk mencari keberadaan Bella. Sebenarnya dia sudah curiga jika Bella berhasil kabur sejak 3 hari yang lalu, sebelum Gabriel kembali. Kecurigaannya semakin kuat saat Jolie dan Jonathan memilih untuk kembali pindah negara. Padahal keduanya sudah berjanji untuk menetap di Amerika agar bisa menemani kakak ipar tersayang mereka. Tapi secara mendadak keduanya pindah ke negara yang berbeda. Sebelumnya Bryan menaruh kecurigaan pada kedua adik kembar Gabriel.

Tapi setelah mencari informasi, dia tidak mendapatkan apapun selain kehidupan normal dari kedua saudara kembar itu. Mereka bahkan terlihat menikmati kehidupan yang baru di negara orang.

"Jika sampai aku menemukan Bella terlebih dahulu, aku akan membuat perhitungan pada Gabriel karena sangat keras kepala!" Janji Bryan.

***

Di sebuah apartemen mewah, seorang gadis tengah merindukan di bawah selimut halus miliknya. Sudah beberapa hari ini dia hanya diam dan menangis setiap selesai melakukan kegiatan di luar. Hidupnya terasa sangat hampa saat mendapati kenyataan bahwa orang yang sangat disayangi telah pergi. Dia sudah memutuskan untuk pindah negara dan tidak mencari orang itu. Karena baginya inilah yang terbaik untuk semuanya.

"Aku akan selalu mendoakan kakak agar selalu dalam keadaan baik, meskipun sangat berat. Aku tidak akan pernah mencarimu, agar kau bisa hidup dengan baik, dan menjalani kehidupan normal tanpa merasa takut." Jolie, Dia memutuskan untuk pindah. Baginya menetap di Amerika hanya bisa memberikan luka, apalagi ketika Bella memutuskan untuk pergi. Luka yang Jolie dapatkan semakin besar.

Ada banyak rencana yang sudah Jolie susun untuk hidup bersama Bella. Dia bahkan rela untuk tidak memikirkan dirinya sendiri hanya untuk kebahagiaan Bella. Namun kakak iparnya itu memilih untuk pergi agar semua orang bisa hidup dengan normal. Seperti sebelum hadirnya Bella di keluarga Alexander, wanita itu mengatakan ingin mengembalikan semuanya seperti semula. Meskipun tidak bisa seperti dulu, setidaknya Bella sudah berusaha.