28. the same eyes

14.1K 1K 138
                                    

Haiiii, apa kabar semuanya..

Ada yang udah bolong gak  nih puasanya?


5/4/2024

"Arthur, jangan lari, atau kau akan jatuh." Peringat seorang wanita.

Bocah laki-laki itu malah tertawa saat wanita itu berkacak pinggang dengan melotot. Dia tahu, jika dia tidak marah, hanya menakut-nakuti saja.

"Mama lucu, ibu bilang, mama saat malah mirip dengan nenek-nenek galak." Gelak tawa Arthur terdengar sangat ceria, saat wanita yang dipanggil Mama itu mengacungkan kepalan tangan ke arahnya.

"Hei, kemari, kenapa kau semakin berlari seperti itu?" Wanita itu segera mengejar Arthur, dia tidak boleh kecolongan. Jika sampai Arthur krmbali terlukan saat bersama dirinya, ia pasti akan dimarahi oleh ibu bocah itu.

Brukk

Arthur menubruk seorang bocah laki-laki yang sedang berjalan sambil meminum jus yang dia bawa. Namun, sekarang jus itu malah tumpah mengotori sang pemilik dan juga Arthur yang menimpa anak itu. Semua orang yang melihat itu segera berlari untuk membantu anak yang Arthur tabrak.

"Arthur, kau baik-baik saja?" wanita itu membersihkan wajah tampan Arthur dengan cepat.

"Harusnya kau mengawasi putramu dengan benar, lihatlah, dia membuat putra dari pemilik perisahaan ini terluka!" Marah seorang lelaki.

"Jika kau tidak bisa membuat anak mu bersikap baik, setidaknya kurung dia di dalam kamar, jangan biarkan anak nakal seperti dia keluar dan melukai anak lain," ujar seorang wanita. Menatap marah pada Arthur yang hanya diam.

Sebagai seorang ibu, wanita itu sangat sakit hati saat anak yang dia rawat penuh kasih sayang, dihina oleh orang-orang yang tidak mereka kenal sama sekali. Dia menggendong Arthur, lalu berdiri menatap penuh marah pada semua orang yang mengerumuni mereka.

"Jaga mulutmu nona, kau hanya wanita muda yang belum tahu rasanya membesarkan seorang anak, dan kau juga tidak tahu seperti apa putraku. Jadi jangan pernah berkata seolah-olah kau engenal putraku dengan baik!" Wanita itu harus menekan egonya untuk tidak berteriak atau bahkan menghajar wanita itu, atau Arthur akan marah padanya.

"Noah, kau baik-baik saja." Seorang laki-laki dewasa menghampiri anak yang tadi Arthur tabrak, dia segera menggendong anak itu dan membersihgkan sisa jus yang ada di wajahnya.

Semua orang diam, menyaksikan apa yang pandangan di depan mereka. Sedangkan wanita muda yang tadi marah-marah menatap remeh pada ibu dan anak yang kini diam.

"Paman, maafkan Althul kalena sudah membuat anak paman jatuh dan minumannya jatuh. Mama, akan ganti minumannya." Kata Arthur dengan wajah meyakinkan, seperti orang dewasa yang sudah membuat kesalahan dan akan bertanggung jawab.

Gabriel terdiam melihat bocah kecil didepannya, ia fokus pada mata bulat Arthur yang indah. Mata bocah itu sangat mirip dengan mata miliknya. Membuat Gabriel tidak bisa mengalihkan pandangannya, dia ingin terus memandang wajah bocah laki-laki di depannya.

"Hei, anak kecil, harusnya kau meminta maaf padaku. Aku yang kau tabrak hingga terjatuh dan mengotori baju dan juga wajahku, kenapa malah meminta maaf pada ayahku?" Ujar Noah, dia memasang wajah kesal karena Arthur tidak langsung meminta maaf padanya.

Sedangkan Arthur berpikir lain, saat melihat ayah dari anak yang dia tabrak. Tentu saja dia harus buru-buru meminta maaf pada orang tua anak itu, agar sang Ibu tidak kembali dimarahi. Dia cukup kesal dan juga jengkel karena wanita muda yang tadi berani berkata kasar pada ibunya.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang