25. Bella's twin babies

16.9K 1K 79
                                    



24/0302024

Belajar menerima semuanya tentu saja sangat sulit, apalagi setelah menjalani kehidupan yang sempurna sejak kecil tanpa kekurangan apapun. Tapi, Bella tidak mau terlalu memikirkan perubahan dalam hidupnya. Dia menerima semuanya dengan lapang dada, meskipun harus memulai pekerjaan dari nol. Dia malah semakin banyak bersyukur, karena baginya Tidak ada yang lebih baik selain memulai semuanya dari awal. Daripada harus bertahan di lingkungan yang membuat dirinya merasakan begitu banyak tekanan.

"Lihatlah ibu sudah menyiapkan tempat tidur yang sangat indah, kita akan tidur bersama di kamar ini sampai ibu bisa membeli rumah yang sedikit besar nantinya. Ibu berjanji akan membeli rumah yang memiliki dua atau tiga kamar, tapi kau harus berjanji tidak boleh rewel di dalam perut ibu, oke?" Bella tersenyum melihat tempat tidur untuk calon anaknya.

Hari ini Bella memilih untuk libur tidak melakukan pekerjaan apapun, dia akan menyiapkan kamarnya. Meskipun kelahiran sang anak masih menunggu beberapa bulan lagi, namun bila sudah menyiapkan segalanya. Mulai dari tempat tidur yang nyaman, beberapa baju lucu, mainan yang tentunya tidak akan membahayakan calon anaknya, dan juga beberapa perlengkapan bayi lainnya. Rasanya sudah sangat tidak sabar untuk menyambut kedatangan calon anaknya.

"Huh, kenapa aku tiba-tiba ingin makan spaghetti bolognese!" Bella mengelus perutnya lembut. Anaknya pasti sedang ingin makan spaghetti.

Akhirnya Bella beranjak ke dapur untuk melihat bahan-bahan yang akan dia gunakan. Ternyata, hanya beberapa bahan makanan yang tersisa. Dia lupa tidak berbelanja bahan makanan untuk Minggu ini, karena terlalu bersemangat menyiapkan tempat yang nyaman untuk calon anaknya.

Terpaksa Bella harus pergi keluar rumah lagi untuk membeli beberapa bahan makanan. Ketika baru akan keluar dari rumah, Bella mendapati tetangganya sudah berada di depan pintu rumahnya.

"Bella, kau akan pergi?" Tanya seorang laki-laki paruh baya, yang tak lain adalah tetangga Bella.

"Oh, ya. Aku akan membeli beberapa bahan makanan untuk minggu ini. Ada apa Paman Ronaldo datang ke rumahku, apa ada yang bisa ku bantu?" Tanya Bella.

"Ah tidak, aku kemari hanya untuk mengantarkan spaghetti buatan istriku. Dia baru saja memasak spaghetti bolognaise terlalu banyak, Jadi sekarang aku ditugaskan untuk membagikan beberapa porsi pada tetangga yang ada di dekat rumah kami." Jawab Ronaldo, sembari menyodorkan kantung plastik yang ia bawa dari rumahnya.

Bella tersenyum senang mendengar nama makanan yang dibawa oleh Paman Ronaldo. Kebetulan sekali ia sedang ingin memakan spaghetti bolognaise. Dia menerima dengan senang hati pemberian tetangganya itu.

"Wah, Paman terima kasih banyak. Kebetulan sekali aku ingin memakan spaghetti bolognaise." Ucap Bella senang.

Ronaldo tampak tersenyum melihat Bella yang bersemangat menerima makanan dari istrinya. "Baiklah kalau begitu, aku harus segera kembali dan mengantarkan beberapa porsi lainnya. Selamat makan." Pamit Ronaldo.

"Sampaikan salam ku pada Bibi Merry, paman." Kata Bella, yang dijawab dengan anggukan oleh paman Ronaldo.

Setelah Ronaldo meninggalkan rumahnya, Bella kembali masuk keq dalam untuk mengisi perutnya yang sudah lapar. Ia akan pergi membeli bahan makanan nanti saja, setelah rumahnya beres. Toh, minimarket tidak terlalu jauh. Jadi dia bisa pergi kapan sana untuk membeli bahan makanan.

***

Hari demi hari, Bella benar-benar menikmati kehidupannya. Dia memiliki tetangga yang baik dan peduli terhadap sesama. Bahkan Bella sering kali diantar ke rumah sakit untuk mengecek kandungannya. Dan hari ini di saat dirinya melangsungkan persalinan. Paman Ronaldo beserta istri dan anaknya menemani Bella di rumah sakit. Sedangkan ada dua keluarga lainnya yang menunggu kedatangan Bella di rumahnya.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang