Bab 4

17.5K 1.6K 154
                                    

Siapa disini yang nunggu-nungguin Mas Pra dan Arum??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa disini yang nunggu-nungguin Mas Pra dan Arum??

Kalau nungguin boleh minta ombaknya yang banyak gaakk 🌊🌊🌊

Aku juga mau ngucapin selamat hari natal buat teman2 yang merayakaan yaaa 🌲🌲 Semoga mendapatkan kebahagiaan, keselamatan, dan kedamaian sekeluarga. ❄️❄️

Happy Reading!! 😁😁

***

"Ibu.." ucap Arum sedikit merengek. Tangannya bergelung manja di sekitar perut ibunya. Sedangkan sang ibu yang tengah sibuk memasak hanya menjawab Arum dengan deheman singkat.

"Hm?"

Arum menggigit bibir bawahnya, ragu apakah ia harus mengatakan pada ibunya kalau ternyata ia belum beli baju untuk acara di rumah Pra. Pasti ibunya nanti ngomel, hal yang sudah biasa sebenarnya. Namun siapa sih yang bakal terbiasa dengan omelan ibu? Hanya saja ia bingung karena Arum sudah kepalang malas suruh cari-cari baju lagi.

Kalau diingat-ingat lagi, ini semua gara-gara Pra dan ucapannya. Membuat dirinya yang sebelumnya malas belanja baju jadi makin malas lagi.

"Eung... Arum boleh pinjam baju ibu gak?" tanyanya ragu. Asal kalian tahu, Arum benar-benar harus mengumpulkan keberaniannya demi mengatakan kalimat sederhana itu.

"Baju apa?" Tanya ibunya singkat Singkat namun membuat Arum deg-degan.

"Baju... buat... pesta ultahnya Bu Ernie besok sabtu." Arum berucap sambil merapal doa. Semoga saja, walaupun ia tahu respon ibunya tidak akan bagus, namun setidaknya tak akan seburuk yang ia bayangkan.

"Loh..." Beliau berbalik dan memaksa Arum melonggarkan pelukan. Matanya menyipit, bibirnya nyengir. Arum berusaha memasang muka innocent. Sedangkan ibunya menatapnya dengan alis menukik. "Kamu belum beli baju?" Nah kan. Mampus!

Arum menjauh satu langkah darinya. "Eum.. udah.. cuma.."

"Cuma?" Tanya Ibu Arum memberi penekanan.

CUMA GAK JADI BELI GARA-GARA DILEDEKIN PRA KALAU BADANKU JELEK! Batin Arum.

Ingat ya, kejadian ini gara-gara Pra.

Ibunya tau gak sih calon menantunya itu jelmaan raja ular berbisa?

"Cuma kemarin tuh--"

"Lha yang dibawain Pra kemarin itu bukan bajumu?"

Gantian Arum yang bingung sekarang. Apa tadi kata ibunya? Apa yang dibawain Pra untuknya?

"Ap..apa buk? Pra bawa apa?" tanya Arum penasaran.

"Itu loh di meja. Paper bag buesar warna putih. Katanya buat kamu," balas ibunya seraya mendongakkan sedikit kepalanya ke arah meja depan tv.

(un) Match CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang