2

554 70 9
                                    

Jungkook adalah remaja yang ceria dan sangat populer di sekolah, ia selalu mudah untuk disukai banyak orang, jadi ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidup sebagai Goo Monday yang suram saat remaja.

Dipertengahan musim panas Jungkook seolah  mengetahui banyak hal tentang Goo Monday, bagaimana kebiasaan kecilnya dan hal-hal pribadi yang tidak diketahui oleh banyak orang. Goo Monday memiliki ekspresi makan yang sangat unik, pipinya menggembung dan bibirnya bergerak dengan lucu setiap kali ia mengunyah, gerakan mulutnya yang mengunyah mirip dengan marmut kecil yang melahap makanan dengan rakus. Jungkook menganggapnya menjijikkan. Dan tentu baginya kala itu, apapun hal-hal yang dilakukan oleh Monday saat itu akan berkesan buruk dan menjijikkan di matanya.

Goo Monday seolah membangun tembok tinggi dan parit di sekilingnya, ia membangun sebuah benteng raksasa yang sama sekali sulit tersentuh oleh orang lain. Ia masih remaja namun sikapnya yang terlalu pendiamnya dan sangat tertutupnya membuatnya terlihat misterius, seolah ia memiliki jiwa renta yang terperangkap di dalam otaknya.

Jungkook memergoki Monday yang makan sendirian di dalam kelas, ia membawa bekal makanan dan Jungkook tidak pernah melihatnya makan dan jajan di kantin sekolah, ia selalu sendirian dan tidak pernah bergaul dengan teman-teman yang ada di sekolah.

Jungkook datang ke kelas bersama tiga temannya yang lain, Mingyu, Jihoon, dan Dongho, mereka datang setelah jam kelas olahraga berakhir. Dongho bermain-main dan menendang bola yang terpantul di dinding dan menimpah bekal makanan Goo Monday, ia terkejut karena makanan yang itu tumpah dan ia baru saja mengusik makan siang Goo Monday yang damai dan sangat sepi. Ia sengaja melakukan itu, dan Goo Monday selalu menjadi target penindasan dari anak nakal yang lebih kuat.

"Wow kasihan sekali, makanannya jadi tumpah ke lantai" Dongho tertawa dan mencibir makanan yang  berserakan di samping meja Goo Monday. Dongho tentu saja tidak sudi untuk meminta maaf,

Jungkook memperhatikan bagaimana sikap diam dan pasif selalu ditunjukkan Goo Monday setiap kali ia menerima gangguan dari orang lain. Monday tidak terlihat marah dan ia memunguti makanannya di lantai tanpa mengucapkan kata-kata apapun. Teman-teman Dongho tertawa mengejek melihat sikap Goo Monday yang terlihat sangat tenang.

"Oii, Monday, pergi ke kantin dan beli minuman soda dingin untuk kami"

Dongho memberikan perintah dan Monday baru saja selesai memunguti makanan dan memasukkannya kembali ke dalam kotak bekal makanan siangnya. Monday merespon dengan lambat ia hanya diam  dan Dongho menjadi kesal karena sikap cenderung mengabaikannya itu.

"Hei, mata empat! Apa kamu tuli? Aku berbicara denganmu!" Gertak Dongho sambil mendorong kepala Monday dengan kasar, kaca mata Monday terjatuh saat anak itu mencoba untuk menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh.

"Sial, jangan menatapku seperti itu! Matamu sangat jelek!" Dongho mendadak  geram padahal Monday hanya menatap langsung pada dirinya. Jungkook memperhatikan tatapan mata anak itu, matanya sama sekali tidak jelek, bahkan terlihat tajam dan berani dan warna matanya yang berwarna coklat madu dan menarik.

Monday urung duduk di bangkunya lagi, ia menengadahkan tangan ke depan Dongho. Ia masih bungkam dan terlihat sedikit lelah.

"Apa lagi?"dongho marah dan  kesal, dan Jungkook sadar bahwa tatapan Monday terlihat berbeda dibandingkan dengan anak-anak lain yang selalu ditindas  oleh Dongho, tatapan Monday berani dan tidak terlihat takut. Ia bukan pengecut sembarangan.

"Aku tidak punya uang, ..." monday akhirnya berbicara, dan Dongho melototkan matanya dengan senyuman kikuk.

"Pakai uangmu sendiri!"

I Hate MondayWhere stories live. Discover now