4

526 64 5
                                    

Jungkook berteduh di sekolah dan ia melihat anak-anak lain berlari menghindari hujan deras yang jatuh dari langit, sebagian yang lain memiliki payung dan berjalan pulang keluar dari gerbang sekolah. Suasana sekolah mulai terlihat sepi saat itu dan Jungkook kesal karena ia lupa membawa payung, baterai ponselnya habis dan ia tidak bisa menghubungi sahabatnya Mingyu  yang masih sakit flu dan tidak masuk sekolah hari ini.

Jungkook melihat Goo Monday yang muncul dan membentangkan payung rusak tanpa rasa malu, payung itu terlalu kecil dan meski tubuhnya tinggi dan kurus, payung itu tidak terlalu baik untuk menaunginya di kala hujan datang.

Angin kencang bertiup sangat kuat, payung Goo Monday melengkung dan rusuk payungnya patah karena cuaca buruk, Goo Monday berlari dengan pakaiannya basah, ia berteduh kembali ketika  payungnya rusak dan tidak berguna.

"Sepertinya hujannya akan lama..." Jungkook melirik ke anak aneh yang mengigil kedinginan dengan pakaian yang basah. Kacamatanya berembun dan sangat buram.

"Kamu akan menunggu hingga hujan berhenti?" Secara ajaib Goo Monday menanggapi omongan Jungkook, di dalam kelas bahkan anak itu sangat jarang mengobrol dengan Jungkook. Lagipula Jungkook juga tidak sudi mengobrol dengannya.

"Entahlah"

"Kamu benar, sepertinya...hujannya  akan lama"

Goo Monday mengulurkan tangannya, telapak tangannya menengadah ke langit, air hujan jatuh di kulitnya membasahi tangannya dan menguyurnya dengan deras. Ia menggemeretakkan giginya dan diserang hawa dingin.

"Bajumu basah" Jungkook melirik anak bodoh yang sedang mengulurkan tangannya untuk menyentuh air hujan.

Seokjin mengabaikan komentar Jungkook dan ia menarik tangannya kembali dari hujan.

"Sebenarnya rumahku cukup dekat dari sekolah" Jungkook menoleh hingga tatapan matanya bertemu dengan wajah anak itu

"Ini hanya air, dan aku punya daya tahan tubuh yang kuat dan sehat!" Jungkook menyeringai dan ia membentangkan jaket olahraganya di punggung dan menutupi kepala, membuatnya seperti tudung,

"Kamu akan menerobos hujan?"

"Ya, kenapa tidak! Aku bosan menunggui hujan berhenti dan aku juga bosan berteduh di sini" Jungkook mengambil ancang-ancang dan ia berlari kencang mendekati gerbang sekolah dan menerobos hujan deras yang menguyurnya dengan cepat.

Jungkook terkejut saat ia berlari dan melihat pohon tumbang dan angin kencang yang menggerakkan benda-benda yang di laluinya, tubuhnya mengigil dan ia basah kuyub, rupanya Goo Monday menyusulnya saat ia nekat menerobos hujan deras sejak melewati gerbang sekolah.

"Kita harus berteduh, cuaca hari ini sangat buruk" jungkook panik dan goo Monday menariknya agar bisa berlari dengan kencang bersamanya.

"Berhenti di sini"

Goo Monday menunjuk sebuah rumah dengan pagar tinggi yang berkarat dan sangat tidak terawat, tembok pagar itu ditumbuhi lumut dan kerak yang terlihat awet.

"Itu rumah angker?"

Jungkook melototkan matanya dan Goo Monday berlari kencang menuju ke depan pintu rumah yang terbengkalai itu, ia membuka pintu dan melepaskan sepatunya

"Ini rumahku" kata Goo monday dengan wajah datar

Jungkook merinding takut dan bulu kuduknya meremang, ia melihat sekeliling tembok rumah itu, halaman yang terbengkalai, tembok rumah yang usang dan tidak terawat, rumah itu pasti banyak hantunya.

I Hate MondayWhere stories live. Discover now