8

579 65 34
                                    

Jungkook menjadi tidak betah berada di dalam rumah karena ibunya yang sering mengomel dan hubungan mereka yang semakin renggang dan juga sulit.

Sepulang sekolah Jungkook pergi ke gedung olahraga dan menyelinap masuk ke dalam gudang. Ia mengintip ke pintu dan menemukan Goo Monday yang duduk  sendirian di depan komputer sambil bermain game.

"Sudah kuduga kamu ada di sini!" Jungkook menghampiri temannya dan ia mengambil posisi duduk tepat di sampingnya.

"Kenapa kamu bolos pelajaran Olahraga?"tanya jungkook sambil menengok layar laptop anak itu

"Aku tidak suka pelajaran olahraga" sahut Monday dengan pelan. Jungkook memperhatikan anak itu dan topi yang dikenakannya tiba-tiba menarik perhatiannya.

"Tumben kamu pakai topi?"jungkook iseng menarik topi dari kepala Monday.

"Hei! Jangan tarik topiku!" Monday panik dan ia menepis tangan Jungkook, tapi gerakannya terlambat dan topi itu terlempar jatuh di atas lantai.

"Kepalamu kenapa?"Jungkook melotot kaget dan melihat perban di kepala Monday, ada sedikit bagian yang pitak disekitar rambutnya yang berantakan. "Apa yang terjadi dengan kepalamu?"

Monday mengabaikan pertanyaannya, ia menutup laptopnya dengan buru-buru dan mencoba untuk menghindari Jungkook.

"Apakah kamu berkelahi lagi dengan dongho? Apakah dia memukul kepalamu sampai cidera seperti itu!!?" Jungkook kesal karena Monday mengabaikannya tapi anak itu tetap diam dan mulai berjalan ke arah pintu.

"Bukan, Dongho" Monday akhirnya membuka suara, dan Jungkook berdiri di belakang temannya dan masih menuntut banyak penjelasan. "Ibuku yang memukul semalam"

Jungkook terdiam dan pengakuan temannya mendadak membuatnya kehilangan kata-kata beberapa saat, Monday menarik gagang pintu dan berjalan tergesa dan menjauhi Jungkook dengan cepat.

Jungkook memutuskan untuk singgah ke rumah Monday setelah ia kehilangan jejak anak itu di sekolah, ia cukup lega karena melihat sepeda Monday terparkir di depan pagar, ia mengetuk pintu tapi tak ada yang menyahut, ia menyelonong masuk ke rumah orang lain,

ia tetap membuka pintu yang tidak terkunci dan sangat percaya diri bahwa Monday tidak akan mengusirnya dengan kasar meski ia masuk tanpa permisi ke rumah orang lain.

Jungkook terkejut saat ia melihat jejak tetesan darah di sepanjang lantai menuju dapur, tubuh Jungkook gemetaran dan dadanya berdebar takut dan juga curiga.

"Monday? Apa kamu ada di rumah?"

"Monday?"

"M-monday?"

Suara benda yang dibanting keras terdengar dengan jelas dari arah dapur,  Jungkook melotot kaget saat ia melihat seseorang membekap mulutnya dan mendorongnya ke kolong meja,

"Monday?" Jungkook tergagap dan ia melihat hidung Monday yang bercucuran darah dan memar di sekitar wajahnya.

"Sshh, diam.."

"Apa yang terjadi?"

Wajah Monday panik, dan Jungkook ikut panik saat temannya melotot dan mendorongnya jauh ke dalam kolong meja, ia menarik taplak meja agar bisa bersembunyi dengan sempurna.

"Ibuku mengamuk, dia ingin membunuhku"

"Dia sudah gila! Laporkan dia kepolisi!"

"Aku tidak bisa melakukan hal itu"

I Hate MondayWhere stories live. Discover now