5

588 70 13
                                    


Hujan deras turun di pagi hari dan sebagian siswa di kelas terlihat mengantuk selama pelajaran Sejarah yang diajarkan oleh ibu Lee. Jungkook bertopang dagu sambil menengok ke samping, ia melihat Monday  yang serius membaca buku pelajaran sejarah dan tenggelam dengan dunianya sendiri.

"Apakah kamu menyukai pelajaran Sejarah?" Jungkook menarik ujung buku yang dibaca Monday, mencari sedikit perhatian dari anak aneh yang canggung itu.

"Tidak.."

"Tapi kamu terlihat menyukainya?"Jungkook mengerutkan keningnya dan Monday lanjut membaca buku. "Kamu terus membaca buku itu"

Monday mengabaikannya dan jungkook masih menengok ke arah temannya yang cuek.

"Apakah kamu masih sering bersantai di gudang olahraga?" Tanya Jungkook dengan suaranya yang hampir berbisik, ia berbagai rahasia dengan Monday, dan anak aneh itu pura-pura mengabaikan pertanyaan Jungkook. "Apa Pak Song dan wanita itu  kembali ke tempat itu lagi?"

Jungkook penasaran tapi Monday tidak menanggapi komentarnya sedikitpun.

Pelajaran berakhir dan Jungkook pergi ke kantin bersama teman-temannya, ia anak yang populer dan dikelilingi banyak orang, sedangkan goo Monday selalu kesepian dan duduk sendirian dan tidak memiliki teman.

"Monday itu anak aneh!  hanya orang aneh yang sama yang ingin berteman dengan anak aneh dan culun seperti itu?" Yuna tertawa terbahak-bahak dan mencibir ke arah Monday, Jungkook mendengarnya dan ia mengabaikan celotehan teman sekelasnya.

Jungkook melihat ke arah Monday dan diam-diam ia  bertukar pandang dengan anak aneh itu.

Saat pulang sekolah, Jungkook singgah ke rumah Monday dan ia membawa buku pelajaran matematika dan juga buku PR yang harus dikerjakannya.

"Kamu harus membantuku mengerjakan PR!" Jungkook nyegir dan monday menatap halaman buku pelajaran yang baru saja dibuka oleh Jungkook. "Kamu memiliki nilai tertinggi saat ujian matematika! Jadi aku bisa mempercayaimu dan mengandalkanmu!"

Monday diam dan Jungkook merangkul pundak temannya dengan semangat dan berusaha bersikap akrab. "Ayo bantu aku! Bukankah kita adalah teman?"

"Aku tidak punya teman"
Monday menatap balik dengan wajah datar dan Jungkook tertegun karena pengakuan temannya itu

"Kalo begitu, aku akan jadi teman pertamamu !"

"Aku tidak butuh teman, tidak ,- tidak! Terima kasih !aku tidak butuh teman sepertimu..."

"Hidupmu membosankan, Monday" Jungkook memanyunkan bibirnya lalu terkekeh usil.

"Aku menyukai hidupku yang membosankan.."

"Aiish...kamu memang anak yang aneh!" Jungkook mengerutkan keningnya dan menatap Monday dengan keheranan. "Aku tahu kamu menyukaiku! Aku anak yang keren dan cakep, semua orang ingin berteman denganku lho! Monday! Kata-kata Jungkook terdengar seperti bualan angkuh khas anak remaja, tapi ucapannya adalah fakta, kata-katanya itu adalah kenyataan yang tidak bisa dibantah sama sekali, jungkook adalah anak yang populer dan mudah disukai oleh banyak orang.







🔸️🔸️🔸️🔸️










Jungkook melangkah masuk ke ruangan seokjin dengan suasana hatinya yang masih buruk, ia melihat bossnya yang sibuk bekerja dan ia sesekali melirik ke arah gelas kopi yang ada di atas meja.

Minuman pekat itu masih utuh, Jungkook mencuri pandang ke arah gelas itu sekali lagi dan berhasil membuatnya sedikit gusar. Akankah rencananya berakhir gagal begitu saja?

I Hate MondayWhere stories live. Discover now