21

578 71 28
                                    

Jungkook mengangkat jemari tangannya dan tersenyum manis ketika melihat cincin berlian yang tersemat di jari manisnya, benda itu berkilau, mewah dan tampak sangat indah.

Mata Jungkook mengerjap bahagia, hatinya menghangat dan perasaan euphoria itu masih awet di dalam dadanya, baru tiga hari yang lalu seokjin menyematkan cincin mainan di jarinya, cincin buatan yang terbuat dari batang tumbuhan bunga liar yang  ada di tepi sungai. Dan hari ini cincin itu telah tergantikan dengan cincin logam yang asli, tampak mahal dan terlihat berkilau.

"Apakah kamu menyukai model cincinnya?" Seokjin membelai wajah Jungkook, menarik pinggangnya untuk memperbaiki posisi Jungkook di pangkuannya.

"Iya yeobo" Jungkook nyegir, ia menatap cincin mahal dengan model yang sederhana tapi tampak anggun dan berkesan elegan.

Seokjin senang mendengar respon kekasihnya, ia menarik Jungkook dalam dekapan mesra lalu memberikan kecupan suci di kepalanya.

"Yeobo, apa hari ini kita akan benar-benar ke rumah kakekmu?"

"iya sayang"

"Aku sangat gugup" Jungkook mengigit bibir bawahnya, tangannya yang lain memainkan cincin yang ada di jari manis.

"Jangan takut" bisik Seokjin lembut di telinga Jungkook, suaranya manis dan menenangkan.

Jungkook masih gugup dan ia tidak bisa mengendalikan perasaan negatif yang membuatnya menjadi was-was, ia meremas tangan Seokjin dengan gelisah.

"Tapi bagaimana jika kakekmu marah dan ia akan menentang hubungan kita dan ia akan mengusirku dan memisahkan kita nanti"

"Jangan berpikiran buruk, sayang"

"Aku hanya memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi.."

Jungkook tertunduk sedih, ia meremas jemari Seokjin lagi, wajahnya masih terlihat gelisah.

"Kalo begitu pikirkan juga kemungkinan yang baik, kakekku bisa saja merestui hubungan kita"

"Tapi bagaimana jika hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan kita Yeobo?"

"Berarti kita harus menerimanya dengan lapang dada"

Seokjin menatap Jungkook, hingga keduanya saling bertukar pandang dan menyampaikan kegelisahan mereka masing-masing, seokjin memeluk Jungkook sebentar lalu memberikan ciuman di bibirnya untuk menenangkannya.

Setelah berciuman, Jungkook menyandarkan kepalanya di dada Seokjin dan mendengar degub jantungnya yang mulai terdengar tenang.

"Setelah itu, aku juga akan memberitahu ibuku. Aku tidak tahu bagaimana reaksi ibuku nanti, tapi kita juga harus siap untuk menghadapi segala kemungkinannya"

"Aku sudah lebih dari siap" Seokjin membelai kepala Jungkook dan mengecup keningnya sekilas.

Jungkook mengangkat wajahnya dan menatap Seokjin dengan dalam, matanya berbinar-binar dengan sendu.

"Aku mencintaimu" ia mengelus pipi Seokjin.

"Aku tahu"

"Aku juga mencintaimu" bisik Seokjin lalu mencium bibir kekasihnya dengan lembut.









🔸️🔸️🔸️🔸️🔸️
















Jungkook meremat tangannya dengan gelisah, mata besarnya melihat ke sekitar dan merasakan suasana dingin dan meresahkan mulai membuatnya semakin gugup, ia merasa perutnya mulai melilit dan ia perlu berlari ke kamar mandi, keringat dingin membasahi pelipisnya dan ia mengalami tegang yang meletihkan.

I Hate MondayWhere stories live. Discover now