6

523 73 9
                                    

Jungkook memperhatikan Monday yang berdiri di tepi lapangan basket berhadapan dengan Dongho yang bersama dengan gengnya berisi anak-anak nakal dan menyebalkan. Ia pura-pura mengabaikan kejadian tidak mengenakkan itu, ketika Dongho mulai mendorong Monday hingga jatuh ke lantai dan menindasnya, lalu memakinya dengan kata-kata kasar.

"Lihat di sana mereka berkelahi!!!" Mingyu melompat dari bangku dan bersorak saat melihat kerumunan di sekitar Dongho dan Monday.

Jungkook ingin tetap cuek tapi kali ini ia tidak bisa mengabaikan kejadian yang ada di sekitarnya, jadi ia mulai mengikuti Mingyu dan bergabung dalam kerumunan dan menyaksikan perkelahian yang sangat seru.

"Bajingan!! Kau berani melawanku! Huh!" Dongho geram dan meninju pipi Monday dengan keras, anak kurus itu terpental dan terhempas di dekat tembok.

Dongho mengamuk dan merasa sangat tersinggung, ia menginjak kacamata Monday hingga hancur, meludah ke lantai dan mencengkram kerah baju monday bersiap untuk meninjunya sekali lagi.

Monday menatap Dongho dengan berani dan anak-anak disekitarnya takut melerai Dongho yang sedang mengamuk.

Jungkook tercengang melihat darah segar yang menodai baju Monday dan pipinya yang lebam karena hantaman dari pukulan Dongho.

"Anak-anak hentikan!!! Jangan berkelahi lagi!!!" Pak Song berlari dari arah koridor dan menghampiri siswa yang sedang berkelahi.

Dongho masih emosi saat Pak song melerainya dari perkelahian, sedangkan Monday masih menatap Dongho dengan berani dan juga menantang. Kerumunan mulai bubar ketika pak guru menyeret kedua anak yang berkelahi berjalan menuju ke ruang Konseling.

Jungkook kembali di kelas dan di jam pelajaran berikutnya ia tidak melihat keberadaan Monday. Esok harinya Monday tidak datang ke sekolah, begitupun dengan hari berikutnya dan seterusnya hingga tahun pelajaran baru telah dimulai kembali. Tak ada yang peduli dengan ketidakkehadiran anak itu di sekolah, hidup terus berjalan dan Goo Monday seolah menghilang begitu saja.

Tapi pada suatu hari, Jungkook melirik ke arah samping mejanya, membayangkan hari-hari dimana ia sering mencuri pandang pada anak aneh yang memiliki rambut berantakan dan berkacamata tebal itu.  Rasanya aneh saat menyadari bahwa bangku di sampingnya kosong dalam waktu yang cukup lama, ia ingin menyangkal berkali-kali bahwa ia telah merindukan anak aneh bernama Goo Monday.







🔸️🔸️🔸️🔸️🔸️















Jungkook tertegun ketika melihat dokumen perjanjian yang baru saja ia tandatangani, ia menelan ludahnya yang terasa pahit dan debaran di dadanya menjadi kacau dan sangat menyiksa batin. Ia kehilangan akal sehatnya dan logikanya buntu selama beberapa detik, kecerobohan semakin parah dan Jungkook menyadari bahwa ia baru saja mengambil keputusan terburuk dalam hidupnya.

"kamu mencoba melecehkanku dengan perjanjian ini!?"Jungkook berbicara dengan lantang kali ini tanpa rasa hormat dan sopan dalam kata-katanya, ia sudah muak pada Seokjin dan ia membaca surat perjanjian itu sekali lagi dengan mata yang melotot marah dan wajah yang merah padam.

"Tidur dengan Kim Seokjin setiap hari senin" Jungkook melewatkan point perjanjian itu dan tidak membaca perjanjian itu dengan teliti, jadi ia baru saja menandatangani perjanjian itu dengan sikap yang sangat gegabah.

"Kamu tidak bisa membayar tuntutanku dengan uangmu, jadi kamu akan membayarnya dengan tubuhmu" Seokjin menatap Jungkook dengan angkuh, tatapannya terlihat sangat mengintimidasi. "Lagipula kita sudah tidur bersama sebelumnya, jadi hal itu sama sekali bukan masalah yang besar, Jeon"

I Hate MondayWhere stories live. Discover now