15

570 68 56
                                    

Saat anak remaja laki-laki itu membuka matanya pertama kali, ia terkejut dan pandangan matanya yang lemah melihat ke sekitar ruangan, ia berada di sebuah ruangan asing yang membuatnya menjadi semakin bingung, tapi kemudian ia menyadari bahwa ia tidak bisa menggerakkan kedua kakinya  yang dipasangi oleh gips dan ada selang infus yang terpasang di tubuhnnya, ia melihat monitor dan benda-benda medis yang tidak ia ketahui namanya, ia merasa bingung luar biasa dan ketakutan di saat bersamaan,

"Siapa kalian?" Ia berteriak panik saat melihat dua orang perawat mendekat dengan hati-hati

"Tenanglah, Tuan muda" kata salah satu wanita itu dengan wajahnya yang cemas dan juga kasihan.

"Kalian keluar sebentar, aku ingin bicara dengan anak ini" seorang pria  paruh baya yang duduk di sebuah sofa dekat jendela tiba-tiba bangun dan menghampiri pasien yang kebingungan itu.

"Kamu sudah sadar, nak" Pria itu menatap dengan wajah serius, raut wajahnya yang tegas terlihat agak dingin dan kaku.

"Siapa kamu? Dimana ibuku? Kenapa aku ada di tempat ini?"

Monday menatap pria misterius itu, ia memberondongnya dengan banyak pertanyaan langsung.

Pria itu berdehem kecil dan mendekat ke sisi kanan ranjang, tatapannya yang tegas berubah menjadi lembut saat melihat Monday. "Aku adalah kakekmu,..."

Monday tertegun dan ia masih meragukan ucapan pria itu, ia menatapnya dengan sorot mata yang lemah, mulai awas dan juga waspada.

"Ibumu telah tiada Nak, sekarang kakek akan merawatmu dan menjagamu, " nada suara pria itu terdengar lugas, dada Monday berdebar takut dan ia merasa sangat cemas, tubuhnya mendadak mengigil ketika kenangan  pahit yang menakutkan muncul kembali di dalam kepalanya dan perasaan tercekik dan hampir kehabisan napas di dalam air.

Itulah awal pertemuannya dengan Tuan Kim. Hari-hari yang membingungkan itu berlalu dan Monday melewati perawatan panjang di rumah sakit, ia dirawat di Ruangan VVIP, mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dan setiap pekan pria paruh baya yang mengakuh sebagai kakeknya datang menjenguknya dan  mengecek kondisi kesehatannya secara rutin.

Goo Monday seolah dilahirkan kembali dan melompat pada kehidupan baru yang sangat berbeda jauh dengan kehidupannya selama lima belas tahun yang hidup menderita bersama ibunya yang tidak pernah menginginkannya.

Ia tinggal di sebuah mansion milik Tuan Kim, dan pria itu memberikan semua hal terbaik dan kemewahan yang tidak pernah Monday dapatkan sedikitpun saat ia masih tinggal bersama ibunya.

Suatu hari Tuan Kim memanggil Monday untuk datang  ke ruang kerjanya, ia meletakkan sebuah akta kelahiran baru di atas permukaan meja kayu oak yang mengkilap, senyuman bangga muncul di wajahnya yang tegas, dan matanya berbinar senang.

"Nak, mulai hari ini namamu adalah Kim Seokjin, kamu adalah cucuku satu-satunya dan pewaris utama dari Kim Grup"

Monday menelan ludahnya yang terasa pahit, ia masih bingung dengan situasi yang sedang terjadi dan perubahan hidupnya yang terjadi sangat drastis dan mencengangkan, dari seseorang yang awalnya melarat dan tidak memiliki apa-apa, tiba-tiba saja ia memiliki segalanya, menjadi seorang putra mahkota dan ia berada di atas puncak tahta yang diinginkan oleh semua orang.

"Lupakan  namamu, lupakan masa lalumu, dan hiduplah sebagai Kim Seokjin" Tuan Kim menghampiri Monday, ia menepuk pundak remaja itu hingga tubuhnya yang kurus sedikit terguncang oleng karena terkejut dan begitu lemah.

"Kenapa aku harus melakukan semua itu?"

Monday memberanikan diri untuk menatap mata pria itu secara langsung, ia mulai terbiasa dengan kehadiran Kim yang lebih tua dan dia tidak lagi merasa asing dan takut kepadanya.

I Hate MondayWhere stories live. Discover now