Bab 1

38.8K 1.5K 34
                                    

Di ruangan rapat yang luas ada seorang gadis cantik yang sedang tertidur, kalau dia aja yang tidur disana mungkin itu tidak masalah, tapi sekarang semua orang sedang rapat dan dalam ruangan tersebut tidak ada terdengar suara se kecil apapun, kecuali suara seseorang CEO yang sedang memimpin rapat tersebut.

Semua orang fokus untuk mendengarkan CEO tersebut menjelaskan, tidak ada yang berani memalingkan wajahnya, kecuali gadis yang sedang tidur di kursi belakang yang jaraknya cukup jauh dari mereka. Seharusnya tidak ada yang bisa melihatnya dari jarak jauh oleh sepasang mata orang biasa, karena terhalang oleh orang-orang yang ada di depannya.

Gadis cantik yang sedang tidur nyenyak itu bernama Alena yang umurnya 23 tahun. Dia orangnya baik dan sangat menyangi keluarganya, bagi dia keluarga adalah segalanya.

Tidak ada yang tahu kalau sekarang yang tidur bukan Alena yang sebelumnya lagi, tapi Alena yang baru  bertransmigrasi ke tubuh Alena sebelumnya.

Ingat ya itu orang biasa tapi beda dengan CEO yang sedang menjelaskan di depan, dia orang yang luar biasa bagi yang sudah kenal dengan dia, semua orang tidak akan berani membuat masalah dengan dia. buktinya aja melihat ada orang yang sedang menundukkan kepalanya, dia langsung menghentikan penjelasannya dan menatap ke gadis yang sekarang sedang tertidur dengan tatapan tajam.

CEO tersebut bernama Mahesa, yang umurnya sudah 30 puluh tahun yang sampai sekarang masih belum punya istri, jangankan istri, pacar aja dia belum punya. Mahesa memang tidak suka bersentuhan dengan perempuan bukan karena dia alergi kalau di sentuh perempuan, tapi dia punya trauma sendiri dengan sentuhan perempuan, sampai mamanya sendiri dia tidak mau bersentuhan dengannya. Dia juga memiliki sifat yang galak, judes dan dingin. Bagi Mahesa pekerjaan adalah segalanya.

Para petinggi perusahaan yang melihat Mahesa yang tiba-tiba menghentikan penjelasannya, langsung memperhatikan diri mereka masing-masing, takut kalau mereka ada yang membuat Mahesa tidak suka.

Mahesa yang melihat itu langsung mengisyarakatkan asisten untuk pergi membangunkan Alena.

Asisten yang memperhatikan dari tadi di depan dan mendengarkan bos nya menjelaskan dengan serius, tidak sadar kalau ternyata ada yang berani tertidur saat bos nya menjelaskan.

"Uhuk." Batuk asisten tersebut yang bernama Gino dan mencolek Alena dengan pena.

Alena yang merasa terganggu dalam tidurnya, langsung duduk dan merentangkan tangannya layaknya orang yang baru bangun. "Ada apa sih?" Tanya Alana yang matanya masih tertutup.

"Hmm." Dehem Gino yang melihat Alena yang masih menutup matanya.

Alena merupakan sekretaris perempuan bos mereka satu-satunya yang baru bekerja dua hari, karena Alena merupakan sekretaris yang di pilih oleh mama bosnya sendiri yang katanya untuk menghilangkan rumor kalau bos nya itu suka sesama jenis.

Alena yang merasa terusik langsung membuka matanya dan melihat banyak pasang mata yang ternyata melihat ke arahnya, terutama seseorang orang yang sedang berdiri di depan yang sedang menatapnya dengan tajam, membuat punggung Alena terasa menggigil.

Alena merasa tempat ini asing dan orang-orang yang sedang melihat ke arahnya juga tidak ada yang Alena kenal.

"Saya dimana?" Tanya Alena ke cowok yang di depannya.

"Usir." Suruh Mahesa dingin melihat Alena yang dari tadi merusak pemandangannya.

Gino yang mendengar perintahnya CEO nya tidak berani membantah. "Ayok ikut saya keluar." Ajak Gino memimpin Alena untuk keluar dari ruangan rapat.

Alena yang juga malu dilihatin banyak orang yang berpakaian rapi dan merasa aura dingin di punggungnya dengan patuh mengikuti Gino untuk keluar. Dia juga tidak berani untuk membuat masalah, karena tempat ini asing bagi Alena.

Transmigrasi Jadi Sekretaris CEO Where stories live. Discover now