Bab 21

15.8K 1K 169
                                    

Sampai di depan perusahaanya, semua karyawan yang melihat Mahesa langsung menyapanya dan memberikan hormat.

Melihat tatapan karyawan ke arahnya, Mahesa melihat ke arah tangannya yang membawa toples yang berisi pisang goreng buatan Alena dan berjalan menuju lift dengan ekspresi dingin.

Karyawan yang melihat apa yang di tatapan Mahesa langsung saling pandang.

"Kalian lihat apa yang di bawah bos tadi di tanganya?" Tanya karyawan A ke temannya setelah Mahesa masuk ke dalam lift.

"Saya melihatnya, pasti itu bekal dibuat oleh orang spesialnya si bos." Ucap karyawan B. "Kira-kira apa ya isinya, saya jadi penasaran?" Lanjutnya.

"Gak mungkin dari orang spesial bos." Bantah karyawan C. "Kalian lupa kalau bos gak pernah dekat dengan perempuan, kecuali sekretaris baru itu." Ucap karyawan C.

"Saya yakin itu pasti dari orang spesial bos." Ucap karyawan A. "Kalian gak lihat bagaimana ekspresi bos menatap bekal yang dia bawah tadi, walupun bos tetap dingin tapi ada tatapan lembut saat dia melihat ke arah bekalnya." Lanjutnya.

"Lagian bos kemaren baru pulang perjalanan bisnis, kalian gak curiga kalau sebenarnya bos menemui pacarnya." Ucap karyawan D. "Kalian sadar gak, Alena gak masuk kerja hari ini. Pasti dia sudah di pecat oleh pacar bos, karena gak mau bos dekat-dekat dengan perempuan lain." Lanjutnya.

"Mendingan kamu kurangi nonton Drakor dan baca novelnya. Ingat kita lagi hidup di dunia nyata, bukan dunia halu kamu." Ucap karyawan B. "Mendingan kita bubar dari pada nanti kita kena tegur." Lanjutnya.

"Saya salah apa?" Tanya karyawan D kedirinya sendiri dan melihat teman-temannya sudah pergi.

*****


Dilantai 25.

Diki, Dani, dan Pandu serta Gino yang baru selesai buat kopi untuk mereka langsung melihat Mahesa yang berjalan menuju ruangannya dengan tas serta ada toples di tangannya.

"Bukannya kata Alena dia pergi ke apartemen bos, kenapa bos sekarang ada di perusahaan?" Tanya Diki heran ke Gino, melihat Mahesa yang berjalan menuju ruangannya.

"Saya juga gak tahu, padahal kemaren bos masih sakit." Jelas Gino yang melihat Mahesa. "Ayo cepat pergi ke ruangan masing-masing sebelum bos sadar kita perhatikan." Lanjut Gino.

"Telat." Ucap Pandu melihat Mahesa yang sekarang sudah melihat ke arah mereka.

Mendengar ucapan Pandu, mereka langsung melihat ke arah Mahesa yang ternyata memang benar Mahesa sudah melihat ke arah mereka.

"Selamat datang bos." Ucap mereka serempak dan tidak lupa dengan senyumannya.

"Hmmm..." Dehem Mahesa sedikit mengangkat toples yang dia bawah.

"Tumben bos bawah bekal?" Tanya Gino yang tahu kalau Mahesa ingin pamer ke mereka, terbukti dengan Mahesa yang sengaja mengangkat toplesnya sehingga mudah di lihat oleh mereka.

"Owhh ini, ini pisang goreng buatan Alena, tadi dia sengaja menyiapkan untuk saya bawah ke perusahaan." Ucap Mahesa yang berusaha baisa aja melihat toples di tangannya.

"Masakan Alena pasti sangat enak bos. Bos gak akan menyesal mencobanya walaupun cuma pisang goreng." Ucap Diki. "Kemaren aja kami di buatin bekal dan masakannya bikin saya ketagihan." Lanjut Diki.

"Owh ya..." Ucap Mahesa sedikit mengeratkan giginya setelah mengigat kemaren Alena yang begitu dekat dengan sekretaris dia lainnya.

Transmigrasi Jadi Sekretaris CEO Where stories live. Discover now