15

18.5K 1.3K 13
                                    

Awass typo!!

3 bulan telah berlalu, tepat 6 bulan Ziana bertransmigrasi ketubuh barunya ini.

Banyak waktu yang ia lewati bersama Daddy Zio, inner child yang tak pernah terpenuhi. Di kabulkan oleh Daddy barunya itu.

Zio selalu tau bagaimana membuat Ziana bahagia, tidak perlu barang mahal ataupun mewah. Hanya dengan meluangkan waktu untuk bermain bersama, bercerita dan mempelajari hal-hal baru bersama mampu membuat putrinya tertawa bahagia. 

Banyak hal baru yang Zia pelajari dan lakukan di kehidupannya kali ini. Membuat ia menyadari jika 25th kehidupannya sangatlah sia-sia.

Walaupun ia tidak pernah keluar seklipun dari mansion ini kecuali ke mansion Oma,opa,grandma dan grandpanya. Namun, Zia tak merasa terkurung ataupun di kekang.

Pada dasarnya ia memang memiliki sifat introvert, jadi untuk berjalan-jalan ataupun keluar lingkungan sebenarnya merupakan hal yang sangat melelahkan untuknya. Karna itu dulu ia tidak pernah pergi keluar selain bekerja. Selain alasan kepribadiannya, itu juga di dasari hutang yang harus segera ia lunasi.

Apalgi cita-citanya dri dlu adalah menghabiskan waktu di kamar atau di dalam rumah saja. Krna kehidupannya dulu selalu di habiskan untuk bekerja dan bekerja.

Walaupun ia tak sepenuhnya santai, karna waktunya jga di habiskan untuk menjalani jadwal yang sudah di tetapkan zero namun Zia dengan senang hati menjalaninya.

Dalam kurun waktu ini ia sudah lumayan mahir bahasa Italia dan Inggris, walaupun belum senormal ketika berbicara bahasa indo.

Namun dirinya sangat di apresiasi oleh Daddy nya. Leonzio sangat bangga dengan putrinya, dalam waktu 5 bulan namun sudh bisa berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa Italia walaupun terkadang dicampur dengan Inggris jika ada kosakata yang tidak ia ingt.

(Mulai sekarang Zia berbicara menggunakan bahasa Italia ya yang kdng di campr Inggris. Meskipun snow ketik pake bahasa indo tpi Anggap aja begitu :V)

Yah tak heran jika dalam waktu singkat ia bisa memahami bahasa Italia dan dengan cepat mempelajari bahasa italy dan Inggris. Mengingat umurnya yang sdh 25th dan Ziana sendiri jga memiliki otak yang cerdas. Seandainya ia tidak putus sekolah dpaat di pastikan Ziana akan menjadi anak yang berprestasi.

Sayang sekali. Jangankan untuk melanjutkan sekolah. Untuk makan dan membayar hutang saja ia harus banting tulang setiap hari.

"Daddy kejar Zia hahahah" teriaknya sambil mengendarai skateboardnya

"Daddy kejar Zia hahahah" teriaknya sambil mengendarai skateboardnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Zio hanya tertawa melihat betapa bahagia putrinya itu. Akhir-akhir ini Ziana memang tertarik dengan olahraga skateboard.

Karna melihat skateboard milik Daddynya di ruang rahasia. Membuat ia jga ingin bisa menggunakan skateboard. Karna itu Akhir-akhir ini waktu bermain mereka, Zio gunakan untuk mengajari putrinya bermain skateboard.

Dalam waktu singkat putrinya mampu mengendarai skateboardnya sndri tanpa terjatuh lagi, dan mampu menjaga keseimbangannya.

Zio juga membangun kembali lapangan skateboard miliknya yang telah lama rusak dan usang.

"Baby tunggu Daddy" teriaknya sambil mengendarai skateboardnya dan mengejar putrinya.

Sungguh jika ada yang melihat dirinya saat ini mereka tidak akan menyangka jika pria ini sudh berumur 30th.

Hanya mengenakan kaos hitam pendek dan celana hitam pendek di padu sepatu sneaker putih. Membuat auranya seperti anak kuliahan.

Akhir-akhir ini zio juga lebih banyak tertawa dan tersenyum sehingga membuat wajahnya semakin terlihat cerah dan muda.

"Hah hah Zia lelah sekali" ucapnya sambil terduduk di lantai lapangan tersebut

"Baby lelah? Ini minum sayang" ucap Zio sambil menyodorkan minuman yang sudah ia sediakan untuk putrinya

Zia segera meminum minumannya

"Ahhhh segar. Terima kasih Daddy" ucapnya smbil tersenyum cerah

Zio tersenyum menanggapinya dan segera menggendong putrinya itu

"Bas bawa semua barang-barangnya" perintah Zio sambil berjalan menuju mansionnya

"Baik Tuan" jawab Bastian

Ah Bastian sudh tidak menjadi supir lagi. Awalnya ia adalah supir pribadi yang merangkap sebagai pelindung Zio jadi pangkatnya bisa dibilang lebih tinggi drpd pelayan-pelayan ataupun bodyguard di mansionnya.

Meskipun Bastian berumur 40th dan berprofesi sebagai supir namun ia bukan sekedar supir. Bastian jga memiliki ilmu beladiri yang tinggi karna itu ia selalu disisi Zio dan merangkap menjdi supirnya.

Namun skrng Bastian Zio tugaskan untuk mendampingi Zia kmna-mana. Zio lebih tenang jika Bastian yang menjaga putrinya. Karna keluarga Bastian juga sudh turun temurun mengabdi kepada Keluarga Skelton.

Bastian jga memiliki seorang putra saat ini yg berusia 15th. Namun putranya tidak ada dsni. Saat ini putranya sedang menjalani pelatihan untuk menjadi pelindung keturunan Skelton selanjutnya, yaitu baby Zia.

"Tuan, teman-teman anda datang berkunjung bersama anak-anak mereka" ucap Zero yang datang untuk menyampaikan pesan

"Baiklah sambut mereka dan layani di ruang keluarga,aku dan baby akan membersihkan tubuh dulu"

"Baik Tuan" ucapnya sebelum pergi dari sana

"Daddy teman-teman Daddy datang?" Tanya Zia ketika mendengar ucapan zero

"Iya baby. Kakak-kakakmu juga sudah hadir" ucap zio sambil memandang lembut putrinya

"Benarkah?" Ucapnya dengan mata penuh binar

Ia merasa sangat bersemangat melihat bagaimana kakak-kakaknya itu. Slaah satu impiannya sedari dulu adalah memiliki saudara. Namun kehidupan begitu kejam membuatnya menjadi anak tunggal di dua kehidupan ini. Jdi ketika mendengar kakak-kakaknya dataang berhasil membuatnya antusias luar biasa. Ia hanya berharap semoga mereka semua adalah anak-anak yang baik.

TBC~
👇Vote

Alur cerita ini lambat. Snow jga nggak pinter bikin konflik jadi konfliknya nggak berat-berat amat sih atau malah ngga ada konfliknya?? Hahahahahahaha

Ziana Second Life  Where stories live. Discover now