22

13.5K 1.1K 36
                                    

Lunas ya. Tadi malam dan pagi ini totalnya 2 chapter. Tunggu snow Minggu depan xixixi

Dan jangan lupa vote dan komennya!!! Follow snow juga xixixi!!!

Awass typo!!!

Setelah memastikan putrinya aman, Leonzio segera menuju lantai bawah tempat pertempuran terjadi.

Dengan kemampuan dirinya yang begitu lihai, ia dapat melumpuhkan musuh dengan cepat. Namun, seakan tak ada habisnya, musuh terus berdatangan.

Sepertinya musuhnya kali ini sungguh habis-habisan untuk menyerangnya.

Namun itu tak membuat nya gentar sedikitpun.

Satu-satunya yang ia khawatirkan adalah putrinya, namun putrinya sudah berada di tempat yang aman, jadi Zio dapat berpikir jernih dan tenang.

Ia juga telah menghubungi zero untuk membawa bala bantuan kesini.

Dengan mata dingin kejamnya, Zio tanpa berkedip membunuh satu persatu penyusup tersebut.

"Tidak akan aku biarkan kalian semua lolos kali ini" gumamnya yang terdengar sangat mengerikan

Posisinya yang masih berada di lantai dua memudahkannya membunuh orang-orang itu dari atas sana.

Zio juga segera memasuki salah satu kamar di lantai tersebut dan mengeluarkan senapan dari balik lemari di sana.

Kemudian kembali menembaki orang-orang dibawah sana dari atas sana.

Zio juga memilih tempat yang aman dan tersembunyi untuk membidik orang-orang itu.

Dirinya juga banyak membunuh orang-orang yang mencari dirinya di lantai dua tersebut.

Setelah pertempuran yang menghabiskan banyak peluru dan waktu, zio melihat zero yang datang dengan pasukan tambahan.

Melihat situasi di bawah yang terkendali, Zio segera berjalan menuju kamar putrinya.

Ia sangat yakin, tujuan mereka pastilah putrinya.

Memikirkan itu membuat rahangnya mengeras. Tak akan ia biarkan orang-orang itu selamat kali ini.

Memasuki kamar putrinya, Leonzio menuju ranjang putrinya dan menyusun guling di balik selimut putrinya. Kemudian berdiri santai di pojok kamar putrinya. Dalam kegelapan matanya mengintai tajam.

Tak lama menunggu dapat ia lihat seseorang memasuki kamar putrinya. Matanya menatap tajam orang tersebut.

"Cih, mafia terkemuka? Lihatlah bahkan melindungi putrinya saja ia tak mampu" ucap sosok itu dengan terkekeh pelan.

Berjalan menuju ranjang itu dengan pistol yang siap ia tembakkan pada gundukan yang ia yakini adalah putri leonzio.

Dorr dorrr

Setelah menembakan pistolnya, ia berjalan menuju ranjang itu dan membuka selimut yang menghalangi tubuh itu.

Srekkkk

"Sial. Mereka menipuku!!" Geramnya saat membuka selimut itu yang ternyata hanya berisi bantal dan guling.

Terlihat pula penyusup itu yang sibuk mengobrak abrik isi lemari kamar itu dan sekitar ranjang.

"Tentu. Kau kira aku yang bodoh? Kaulah yang bodoh disini" ucap sebuah suara yang muncul dalam kegelapan

Orang itu menatap waspada sekitar

"Siapa kau? Keluar!!" Teriaknya

"Cihhh... Orang rendahan seperti mu ingin mengusik Skelton" ucap dingin Zio yang berjalan mendekati penyusup itu.

Ziana Second Life  Where stories live. Discover now