23

12.3K 1.1K 61
                                    

Awasss typoo!! Jangan lupa follow snow dan vote, juga komennya ya!!!

Pertempuran telah selesai. Yang tentunya di menangkan oleh pihak Leonzio.

Zio mendatangi lantai bawah yang mana telah penuh dengan tubuh tak bernyawa para musuh, dan tentunya darah yang berceceran.

Mansion mewah di siang hari tadi telah menjadi lautan darah di dini hari ini.

Zio mengamati sekitar, meskipun banyak bodyguardnya yang gugur, namun tak sebanyak pihak lawan yang hampir semuanya gugur.

Sebelum penyerangan, para maid juga pelayan telah di ungsikan ke ruang bawah tanah oleh Bastian.

Meskipun terkenal sebagai mafia kejam dan angkuh, Zio tak akan membiarkan orang-orang yang bekerja di bawahnya mati sia-sia. Karna itu, ini telah menjadi peraturan lama jika ada penyerangan tiba-tiba, maka seluruh pelayan dirumah ini harus segera menuju ruang bawah tanah yang terletak di belakang penginapan para pelayan.

"Tuan, mereka semua berasal dari rumah kobra" ucap Zero menghadap sang tuan

"Aku tau. Yang berada di kamar putriku adalah tangan kanan pemimpin rumah kobra" ucapnya datar.

"Jackson" panggilnya kepada tangan kanannya di dunia bawah, yang kini sedang sibuk memeriksa tubuh para musuh itu

"Ya tuan" jawabnya sopan meskipun dengan ekspresi datar

"Kau tau bukan apa yang harus di lakukan" Ucapnya datar dengan tatapan tajam menatap Jackson

"Akan segera saya laksanakan" jawabnya patuh.

Tentu saja tuan besarnya ini tak akan membiarkan organisasi ini tetap berdiri tenang. Satu-satunya penebusan adalah menghancurkan organisasi ini hingga ke akar.

"Zero, hubungi Justin. Suruh dia kembali dari acara penjelajahannya. Sudah 9th berlalu. Ini sudah waktunya ia kembali dari khayalan gilanya" ucap Zio datar dan dingin

"Baik Tuan" patuh Zero, meskipun ia lumayan terkejut mendengar perintah tersebut

"Jangan lupa siapkan pemakaman yang layak untuk semua pasukan kita yang gugur. Berikan kompensasi yang layak kepada seluruh keluarga mereka. Jika mereka memiliki anak yang masih sekolah, berikan beasiswa hingga pendidikan tertinggi yang mereka mau" ucapnya kemudian pergi meninggalkan kesibukan di lantai tersebut

Zero hanya mengangguk patuh dan segera membereskan kekacauan yang ada bersama Jackson dan bodyguard lainnya.

Zio memang seperti itu, ia selalu menghargai setiap nyawa bawahan nya yang gugur untuk melindunginya.

Ia tak masalah mengeluarkan kompensasi sebesar apapun itu, karna baginya nyawa yang melindungi keluarganya sangat berharga.

Namun, jika sekali berkhianat. Membantai seluruh keturunan pengkhianat itupun ia lakukan. Zio paling benci pengkhianatan.

"Menurutmu Justin akan kembali?" Ucap Jackson kepada Zero yang sibuk dengan Ponselnya.

Zero menatap Jackson dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Menurutmu? Aku hanya berharap pekerjaan ku dapat selesai dengan mudah. Namun sepertinya tuan sangat suka membuatku menderita. Terutama orang gila itu" ucapnya sambil tersenyum paksa

Jackson hanya menatap teman bodohnya itu. Haaahhhhh~ jujur saja Jackson merindukan Justin

"Itu juga akibat dari ucapanmu" dengus Jackson

Zero menghela nafasnya. Memang, Seharusnya ia tak terlalu banyak berbicara yang tidak-tidak dengan Justin si gila. Hahhhh~

Mereka bertiga adalah 3 sekawan yang di besarkan bersama Leonzio.

Ziana Second Life  Where stories live. Discover now