19

16.5K 1.3K 47
                                    

Banyak banget yang komen masalah typo. snow say sorry 🥺. Snow ngetiknya di handphone. Rencana bakal di revisi pas sudah selesai namatin book ini. Jadi kuat-kuat ya sama typo snow yang bertebaran seperti bintang di langit. Sangat banyak!!🤗

Apalagi untuk chapter awal-awal itu snow ngetiknya beneran seharian di habiskan untuk ngetik 5 chapter, karna lagi lancar-lancar nya alur cerita di pikiran hehehe jadi ya gitu cepet-cepet ngetiknya.

Tapi terimakasih banyak kritik sarannya, itu berarti kalian semua membaca setiap kata yang snow ketik dengan teliti xixixixi

Snow cuma mau bilang ini pertama kali snow nulis dan berani memposting salah satu story' ketikan snow . kalau ada salah, itu adalah perjalanan menuju sebuah pengalaman. Jangan di samakan sama penulis profesional yang sudah menghasilkan banyak karya.

Masih amatiran jadi maklumin ya xixixi. Ya sudah sekian!!

Happy reading!!!

Awas typo!!

Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya biar snow semangat nulisnya!!


••••••••••••••

Setelah bertemu dengan para saudara-saudara barunya seminggu lalu, Zia sering menghabiskan banyak waktu bersama mereka.

Meski bukan Zia yang mendatangi mereka semua, namun semua kakak-kakak kecilnya akan senantiasa berkunjung ke mansion miliknya.

Seperti sore ini contohnya.

"Tuan-tuan kecil dan nona kecil harap di perhatikan dengan teliti posisi tangan dan siku kalian. Dan konsentrasilah untuk mencapai target" ucap seorang pelatih penembak profesional berlisensi A di dataran Eropa.

"1,2,3.... TEMBAK!!"

DOR

DOR

DOR

DOR

DOR

"BAGUS!!" ucap pelatih itu ketika melihat anak-anak didiknya berhasil mencapai target

"Ishhh Alex tidak Suka tembak-tembak" sungut alex sambil menghampiri Zia dan memeluk Zia dengan wajah cemberut lucunya.

"Kak Alex tidak suka?" Ucap Zia sambil memeluk gemas Alex

Uhh dirinya gemas sekali dengan Alex, jika bukan karna rengekan Alex setiap saat yang ingin di panggil Kakak, Zia pasti tidak akan memanggilnya kakak.

"Tidakk!! Alex tidak Suka tembak-tembak" adu Alex pada Zia.

Dapat di lihat Alex yang berbicara sambil mendongakkan kepala untuk menatap Zia.

Memang. Diantara yang lain Alex yang paling kecil dan mungil bahkan di bandingkan Zia pun Alex lebih pendek.

"Tapi kak Alex hebat bisa mencapai target" puji Zia

Alex yang mendengar itu membusungkan dadanya bangga. Dan tersenyum lebar.

"Cih. Hebat dari mana? Diantara yang lain Alex yang paling rendah poinnya" ledek Samuel sambil menghampiri mereka

Alex yang mendengar itu lesu seketika dan menatap Samuel kesal.

"Samuel diam!! Jangan ikut-ikut!" Kesal Alex sambil menatap tajam Samuel, meskipun tidak ada seram-seramnya

"Berapa kali kukatakan panggil aku Kak Samuel. Dengar tidak?? Panggil aku kakak!!" Ucap Samuel sambil menatap Alex tajam dan datar

Ziana Second Life  Where stories live. Discover now