08. Stuck in the past

88 52 0
                                    

Sorry for hurting you

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Sorry for hurting you.
I think, just saying sorry is not enough.

❦ ── · ✦

Sekitar beberapa bulan rumah bercat cokelat kayu itu tidak pernah ia tempati. Tempat tinggal bersama kedua orang tuanya. Rae memang hanya anak tunggal, saat kecil dia merasa kesepian tidak memiliki teman bermain, dan dia hanya sering bermain dengan sang nenek. Dulu, saat wanita tua itu masih ada.

Kepergian dua orang tersayangnya mampu menyebabkan trauma berat untuk hidupnya. Pertama sang nenek yang meninggal karena penyakit, lalu kedua diikuti sang kekasih karena kecelakaan tahun silam.

Ingatan saat peristiwa kecelakaan kekasihnya kembali terputar diotaknya seperti kaset rusak. Andai saat itu dia sedang tidak bertengkar dengan Raine, dia akan mengantarkan gadisnya pulang, tidak membiarkan gadisnya menaiki kendaraan umum sendiri. Rae menyesal, ingin mengulang waktu pun tidak bisa.

Rasa sesal itu menjadi beban. Kemudian berpikir, jika kematian Raine adalah salahnya.

"Happy birthday my lover!" seru Raine seraya memakaikan topi ulang tahun di kepala Rae. Lalu gadis itu membawakan cake serta lilin diatasnya, Rae membuat wish dan meniupnya. Raine tersenyum bahagia begitu juga dengan Rae. Ini adalah warna hidup paling indah baginya, dan hanya ingin selalu merasakan kebahagiaan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.

"Thanks for you surprise, little girl." Rae mengusak rambut kekasihnya dengan gemas.

"Kamu doa apa? Ayo kasih tau aku!"

"Gak mau, kalo dikasih tau nanti gak terkabul."

Raine mencebikkan bibir mungilnya. Rae tertawa lepas. Sangat lucu gadisnya, jika ada orang lain yang menyakiti gadisnya, ia pastikan orang itu akan mendapatkan balasan lebih darinya.

"Stop being cute Rai, I wanna eat you," bisik Rae dengan suara deepnya. Mata kecokelatan Raine membola terkejut sekaligus takut. Semula duduknya tepat disamping Rae kini berpindah pada sofa single.

"Kamu nyeremin, duplikatnya manusia serigala."

"Kebanyakan nonton fantasy nih bocil," komentar Rae yang sangat tahu kebiasaan gadisnya suka menonton serial disney. Raine hanya membalas omelan Rae dengan juluran lidahnya.

"Cepettt apa doanyaa!"

"Apa ya? Aku juga lupa."

Raine memasang jurus andalannya untuk merayu sang pacar. Mata gadis itu sengaja dibuat seperti mata anak kucing, terlihat menggemaskan dimata Rae. "Stop Raine," kesalnya karena tidak mungkin jika ia tidak luluh.

The LouvreWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu