10. Love is a sweet lie

82 55 0
                                    

Hubungan tanpa status itu lagi trend ya?— Laurence

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan tanpa status itu lagi trend ya?
— Laurence

❦ ── · ✦

Hujan mengguyur ibu kota dari 1 jam tadi. Tidak kunjung reda, membuat Rae merasa kedinginan. 3 bulan sudah berlalu dan sekarang adalah bulan Oktober. Bulan yang selalu mendatangi hujan untuk membasahi bumi.

Rae melipat kedua tangannya depan dada, guna menghangatkan diri. Dia sekarang didepan gedung kantornya, berdiri, menunggu hujan reda. Karena hendak menghadiri acara pernikahan salah satu kliennya. Selain itu dia menyesal karena hari ini membawa motor. Padahal kerap kali Bunda mengingatkan jika musim hujan bawa mobil supaya tidak mengganggu aktivitas kerjanya. Tetapi Rae menolak sebab Jakarta sangat macet entah jam berapapun itu.

Matanya melirik jam dipergelangan tangan, tersisa 20 menit dan sungguh keberuntungan, hujan reda. Rae melajukan motornya meninggalkan area gedung.

Dilihatnya sebuah hotel tinggi, ia menebak jika wedding party nya sangat mewah. Setelah memarkirkan motor kesayangannya. Rae langsung mendatangi lift lalu menekan tombol 18 menuju ballroom.

Pintu lift yang hampir tertutup, terbuka lagi setelah ada tangan seseorang menahannya. Rae memundurkan posisi berdiri, membiarkan seorang pria dan gadis masuk dan berdiri membelakanginya.

Dia terus menatap tubuh ideal gadis didepannya. Membuatnya teringat dengan seseorang.

Laurence. Bagaimana kabar gadis itu sekarang? Terakhir mereka bertukar surat tepat 2 minggu lalu. Karena pertemenan mereka yang terpaut oleh jarak, membuat hubungan sedikit canggung. Terlebih tidak tahu apalagi obrolan untuk melanjutkan pertemanan itu atau memang keduanya sama-sama sibuk oleh pekerjaan.

Dan sekarang melihat gadis didepannya membuat dia merindukan gadis pelukis. Iya, kalian tidak salah baca, dia memang merindukannya.

Rae selalu menunggu kepulangan Lau dari Paris. Dan dia tahu, bahwa Lau tidak akan menginjakkan kakinya di negara kelahirannya lagi. Itulah keputusan Lau saat Rae menanyakan kepulangannya entah yang keberapa kali.

Ting! Pintu lift terbuka, ballroom dipenuhi oleh tamu undangan. Rae langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam. Benar dugaannya, pesta ini sangat mewah, sampai bisa membuatnya terpana.

Menunggu acara dimulai, Rae berinisiatif membersihkan kameranya lebih dulu. Lalu seorang gadis melewatinya dan membaur dikerumunan orang ramai. Tetapi yang membuatnya mendongakkan kepala adalah wangi itu sangat familiar. Matanya menatap setiap penjuru ballroom, dan dia tidak tahu gadis mana yang baru saja melewatinya.

"Acara akan dimulai, silahkan kedepan," pinta seorang pria mengenakan seragam satpam. Rae mengangguk mengerti lalu siap menjalankan pekerjaannya.

Sedang seorang gadis yang dicari oleh Rae, senantiasa duduk menikmati acara yang tengah berlangsung. Dengan jus jeruk yang ia pegang, dia hanya menatap kosong kearah panggung pengantin.

The LouvreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang