11. Make a new friends

81 53 2
                                    

❦ ── · ✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❦ ── · ✦

Tirai kamar tertutup, lampu tidur menyala menerangi seluruh ruangan. Ketukan jari pada meja belajar terdengar begitu jelas. Seorang pemuda berwajah dingin terus memandangi layar iPad yang menampilkan foto seseorang.

Dia memejamkan matanya, rasa penasaran menghantuinya setiap malam. Sudah lama dia mencari keberadaan orang itu.

Dia keluar kamar, mendatangi ruang kerja sang Papa. Seolah tahu jika pria paruh baya itu di jam segini pasti sibuk berkutik di ruang kerjanya.

Benar dugaan Diaz. Papa nya tengah duduk didepan tumpukan kertas dan laptop.

Pemuda berwajah dingin dan datar setiap saat, Madhiaz Delvin Garcia. Anak laki-laki dari Garciano seorang pebisnis yang terkenal.

Tahu jika anaknya didepan pintu, Garciano menyuruh Diaz masuk. "Saya tidak mengajarkan bertamu hanya didepan pintu."

Mengabaikan perkataan Garciano, dia langsung menuju meja kerja itu dan langsung menaruh iPad-nya tepat didepan sang Papa.

Garciano hanya melihat sekilas foto seseorang dilayar itu dan kembali fokus mengerjakan pekerjaannya. Diaz jengah melihat ketidak pedulian Papa nya.

"Kalau saya menemukan dia bagaimana?"

"Memang kamu tahu dimana dia sekarang, Diaz?"

Pertanyaan itu membuat Diaz terdiam sesaat. Dia belum tahu dimana orang itu sekarang, terakhir dia tahu jika orang itu berada di negara lain.

Ah persetan dengan itu, Diaz tersenyum getir, meyakinkan hati jika dia bisa menemukannya.

Tidak banyak bicara lagi, dia kembali ke kamar dengan perasaan sedikit kesal.

Pagi menyapa, alarm terus berbunyi seolah menyuruh Chandler bangun dari tidurnya. Seakan tidak dengar, Chan melempar alarm itu ke sembarang arah. Dan menutupi kedua telinga dengan bantal.

Dia merutuki suara bising dari luar kamar. Suara tawa dari keluarganya sangat mengganggu, pasti mereka sedang sarapan bersama tanpa dirinya. Itu sudah biasa, Chan tidak pernah merasakan makan satu meja lagi bersama keluarga, dia bahkan lupa kapan terakhir dia ikut bergabung dengan keluarganya. Namun terkadang dia memilih makan bersama Rae dan Jexer jika kedua temannya itu luang dari pekerjaan.

Rasanya dia tak bisa terus berada di rumah ini. Chan bangun dari tempat tidur lalu bergegas mandi. Lebih baik dia berada di apartemennya. Karena tempat ini, tidak bisa dia sebut sebagai rumah.

The LouvreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang