15. Hurt for you

68 37 1
                                    

❦ ── · ✦

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

❦ ── · ✦

Di tengah riuhnya suasana malam di arena balap, seakan tak terdengar. Saat Chan dan Jexer mendengar penuturan Rae, lantas Chan menggelengkan kepalanya cepat, menolak permintaan Rae yang menurutnya agak mainstream.

Jexer memijat pelipisnya, merasakan pusing melihat drama yang dibuat oleh para temannya. Tidak adakah satu yang waras dari mereka berdua?

"Biar gue yang gantiin lo," Rae bersikeras karena merasa geram tak diberi izin. "Lo takut gue kalah?" lanjutnya lagi, kali ini membuat Chan menghela napas karena bukan itu yang dia maksud.

"Lo gak pernah ikut ginian sebelumnya, jangan aneh-aneh," kali ini Jexer angkat bicara. Bahaya jika orang awam yang mengikuti balap.

Rae menghela napas, sulitnya meyakinkan mereka berdua benar-benar membuatnya kesal.

"Kenapa tiba-tiba mau ikut balap? Ada alasan?"

Pertanyaan itu membuatnya berpikir lalu mengangguk. Chan mengusap wajahnya kasar, lalu membolehkan Rae untuk menggantikannya malam ini, masa bodo dengan menang atau kalah, asal sahabatnya itu tak terluka saja ia sudah bersyukur.

Bian mendatangi Chan lalu memberi tahu bahwa balap akan dimulai, namun pemuda itu terkejut saat yang berjalan menuju motor adalah Rae.

"Lah kenapa temen lo yang turun ke jalanan?"

"Dia maksa mau gantiin gue, biarin aja." Jawaban santai itu membuat Bian terbelalak, lalu dia mengusak rambutnya dan hanya bisa tersenyum pasrah.

"Lo gak tau hadiah malem ini?"

"Apa hadiahnya?" Chan mulai penasaran.

"Diaz pertaruhin motor kesayangannya, bukannya aneh? Berani banget tuh bocah, merasa bisa kalahin lo."

Chan termangu mendengar ucapan Bian, perasaan dia mulai tak enak. Begitu juga dengan Jexer, setelah mendengar hadiah yang tak masuk akal itu, dia menaruh curiga oleh lawan Rae malam ini.

"Chan, ada yang gak beres."

Ucapan Jexer menambah kekhawatiran Chan, saat ingin menyusul temannya yang turun ke jalanan, nihilnya aksi balap itu telah dimulai, motor Rae dan Diaz telah melaju kencang.

Dibalik helm full face, Rae melirik lawan mainnya sekilas, kemudian fokus lagi ke jalanan. Motornya melaju sangat kencang, namun Diaz berada di posisi pertama. Rae tak terima, lantas ia menaikkan kecepatan untuk mengalahkam Diaz.

The Louvreحيث تعيش القصص. اكتشف الآن