2. Afraid

510 41 7
                                    

𖥔 Happy reading 𖥔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

2. Afraid

Zoia saat ini berjongkok sambil membenamkan wajah di lututnya. Ia juga menutup kedua telinga agar tidak bisa mendengar suara lelaki menyeramkan penghuni rumah ini.

"Maafkan aku jika mengganggumu. Salahkan teman-temanku yang ingin uji nyali di sini," racau Zoia yang justru terdengar seperti gumaman pada si hantu.

"Aku mohon maafkan aku ...."

Si hantu tampan semakin mengernyit bingung mendengar isakan tangis dari perempuan di hadapannya. Ia kira perempuan itu memiliki perlu dengannya, ternyata hanya orang asing yang menjadikan kediamannya sebagai tempat uji nyali.

"Oi, aku bukan hantu."

"Oi!"

Lelaki yang ternyata bukan hantu itu masih diabaikan oleh perempuan yang saat ini sedang berdoa.

Karena kesal, lelaki itu mencengkram bahu Zoia dan mengguncangnya agar si empunya menghadap dirinya. Tapi ternyata, Zoia masih memejamkan mata dengan erat.

Eh, cantik sekali.

Si lelaki malah terpana melihat kecantikan Zoia.

"Aku mohon lepaskan aku," cicit Zoia membuat lelaki itu tersenyum miring.

"Buka matamu jika kau tidak ingin kulempar ke luar jendela," bisiknya membuat Zoia seketika membuka kelopak mata.

Deg.

Giliran Zoia yang kali ini terpana melihat wajah lelaki itu dalam jarak yang dekat karena tadi si lelaki habis berbisik tepat di telinganya.

Hantunya benar-benar tampan. Alinta tidak bohong ternyata.

Lelaki itu lebih cocok disebut Dewa Ketampanan seperti Dewi Aphrodite sang Dewi Kecantikan dari mitologi Dewa Yunani.

Bolehkah Zoia menjadi permaisuri hantu ini?

Namun saat si lelaki menjauh, Zoia bisa melihat lelaki itu hanya menggunakan celana jeans panjang dengan sepatu boots hitam saja—alias tidak memakai baju yang membuat terlihat seperti iblis.

Zoia menelan ludah setelah melihat tubuh lelaki itu dipenuhi tato.

Ctak!

Seketika Zoia tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara jentikkan jari si lelaki.

"Kau sedang apa di kediamanku, Nona? Uji nyali di rumah yang masih memiliki penghuni?"

"Eh?

"Aku bukan hantu dan aku adalah penghuni rumah ini sejak lama."

Prison [On going]Where stories live. Discover now