22. Reunion

146 16 2
                                    

𖥔 Happy reading 𖥔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

22. Reunion

Malam sudah tiba. Itu berarti waktu acara reuni sudah akan dimulai.

"Mama, apakah ini tidak terlalu berlebihan?" sangsi Zoia ketika Ophelia—ibu angkat atau bisa dibilang majikan Meredith—sedang mendandaninya secantik mungkin.

"Tidak. Bahkan ini terlihat kurang," sahut Ophelia yang terlihat senang mendandani Zoia. Sedari dulu ia ingin melakukan hal ini kepada anak perempuannya.

"Sudah cukup, Ma. Aku hanya ingin menghadiri acara reuni, bukan pesta formal."

"Baiklah, baiklah." Ophelia pasrah lalu segera membenahi peralatan make up-nya.

Tok tok tok!

"Masuk saja," titah Zoia.

"Zoia—"

"Panggil dia dengan sebutan Nona, Tavi," koreksi Ophelia.

"Tidak usah, Mama. Aku lebih suka dipanggil dengan sebutan nama saja."

"Tidak boleh."

Zoia pun hanya bisa mengangguk pasrah dan memberi kode kepada Tavi untuk menuruti sang Nyonya Rumah.

"Nona, kekasih—maksud saya Tuan Roan sudah menunggu di ruang tamu." Tavi merutuki perkataannya yang terbiasa berbicara layaknya teman kepada Zoia.

"Kita harus cepat, sayang." Bukannya Zoia yang merasa senang akan kehadiran Roan, justru Ophelia yang terlihat antusias dan tergesa-gesa karena Zoia belum sepenuhnya siap.

Setelah semua selesai, diantar ibu angkatnya menemui Roan, Zoia bisa melihat lelaki itu sedang duduk di salah satu sofa sambil memainkan ponselnya karena bosan menunggu.

"Maaf menunggu lama, Roan," ucap Zoia membuat lelaki itu sadar akan kehadirannya.

"O-Oh, kau sudah selesai." Walau Roan pernah melihat Zoia mengenakan pakaian tersebut saat pertama kali membelinya, tapi itu tak membuatnya tidak terpukau melihat penampilan Zoia yang menurutnya seksi.

Pakaiannya memang tertutup, tapi ukurannya sangat pas di tubuh Zoia sehingga memperlihatkan lekuk tubuh perempuan itu. Syal berbulu itu bahkan membuat kekasihnya terlihat elegan dan seksi di waktu bersamaan.

Roan begitu merasa beruntung dapat memiliki Zoia walau dulu mendapatkannya dengan cara curang. Tapi sungguh, ia tidak menyesal dan jutsu ingin memperistri Zoia secepatnya.

"Jaga anak perempuanku dengan baik, Roan," ucap Ophelia sambil memandang Zoia dengan tatapan bangga.

"Tentu saja, Nyonya. Akan kujaga kekasihku dengan separuh nyawaku." Terdengar seperti berseloroh, tapi Roan benar-benar akan melakukannya. Terutama ia akan menjaga Zoia dari para lelaki dan ... Allen.

Prison [On going]Where stories live. Discover now