13. Dating?

185 19 2
                                    

note : jangan percaya siapa pun selain Allen di cerita ini 🤪 Asher juga tidak sebaik itu. Kalian tau orang yg punya penyakit narsis alias NPD? yah, kurang lebih karakter Asher seperti itu.

 Kalian tau orang yg punya penyakit narsis alias NPD? yah, kurang lebih karakter Asher seperti itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

13. Dating?

Zoia terus memandangi tangannya yang bertautan dengan setiap jari Asher sambil memelamunkan masa lalunya. Karena terlalu fokus melamun, ia jadi tidak fokus akan langkahnya sehingga saat menginjak batu berlumut, ia hampir terjatuh jika tidak ditahan oleh Asher.

"Ups! Kau tidak apa?"

Zoia bisa mendengar jantung Asher yang berdetak cepat seperti detak jantung miliknya. Sepertinya detak jantung cepat itu dihasilkan karena mereka sama-sama kaget akan kejadian barusan, atau sebenarnya ... berdebar karena saat ini keduanya sedang berpelukan. Drama sekali, bukan?

Jika Asher tidak memisahkan diri, mungkin Zoia akan terus memeluk sambil mengingat kenangan bersama mantan kekasihnya.

"Hei, ada apa?"

"A-Ah, hm?" Seketika Zoia gelagapan.

"Raut wajahmu terlihat sedih. Jangan menangis. Aku tahu aku salah—"

"Tidak. Bukan karena itu."

"Lalu?"

"Bisakah kita lanjutkan saja?"

"Oh, baiklah."

Tidak lama, di hadapan mereka terlihat sebuah dinding yang sudah rubuh setengah. Zoia pun seketika merasa familier melihat bangunan di balik dinding itu.

"Motorku ada di bagian depan," ucap Asher sambil merentangkan tangan, bersiap menangkap tubuh Zoia yang saat ini sedang berdiri di atas reruntuhan dinding.

"Hati-hati."

Hup!

Zoia seketika bersemu ketika Asher menangkap tubuhnya. Ah, Zoia merasa menjadi perempuan hina sekarang. Bisa-bisanya ia bermesraan dengan lelaki lain di mana dirinya sudah memiliki kekasih yang begitu mencintainya.

"Perhatikan langkahmu. Rumput liarnya tinggi-tinggi."

Zoia mengangguk sambil menerima tangan Asher yang terulur padanya. Tidak membutuhkan waktu lama, Zoia bisa melihat ada motor sport berwarna hitam terparkir di bawah pohon besar.

"Kenapa kau memarkirkan motormu di sini?"

"Kau lupa bahwa ini rumahku?"

Zoia pun memperhatikan bangunan besar tersebut dan ingat bahwa bangunan yang terlihat familier itu adalah rumah kosong di mana dirinya pernah dikunci di dalam sana.

Prison [On going]Where stories live. Discover now