23. Long Time No See

126 13 11
                                    

𖥔 Happy reading 𖥔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

23. Long Time No See

Pintu besar sebuah ballroom bergerak terbuka oleh seorang penjaga seolah mengizinkan Allen masuk.

Suara tidak jelas ratusan orang dan suara musik pun semakin jelas terdengar disertai pemandangannya yang sangat ramai.

Beberapa di antara mereka melirik ke arahnya karena mendengar suara pintu ballroom terbuka.

"Allen." Itu suara perempuan yang sudah menunggu kehadirannya sedari tadi. Elsie menyambutnya dan seolah tahu kehadirannya karena sebelumnya ia mengirim pesan pada perempuan itu untuk menyambut dan menemaninya selama pesta reuni berjalan.

"Aku kira kau tidak akan datang." Elsie menghampiri sekaligus merangkul tangan Allen dan mengajaknya berjalan memasuki ruangan lebih dalam.

Allen hanya merespon dengan tersenyum lalu matanya kembali mencari kehadiran seseorang. Tidak lama, suara pembawa acara mulai terdengar seperti sedang menggoda sepasang kekasih.

"Ternyata mereka sebentar lagi akan bertunangan, teman-teman!"

Bagai petir di siang bolong Allen mendengar kalimat itu dari sang pembawa acara sekaligus melihat pemandangan sepasang anak manusia yang di mana keduanya sedang tertawa senang dan tersipu malu seolah membenarkan pernyataan tersebut.

Sang lelaki mengambil alih mikrofon untuk mengumumkan bahwa ia dan sang kekasih akan bertunangan ketika sang kekasih sudah lulus kuliah.

"Sebenarnya aku ingin cepat menikah, tapi aku sadar kekasihku baru saja lulus kuliah nanti. Aku ingin memberikannya ruang terlebih dahulu untuk merasakan dunia kerja," jelas lelaki tersebut sambil menatap penuh cinta perempuan yang dulunya pernah menjadi miliknya.

"Allen, kau baik-baik saja?"

Allen tidak mendengar suara Elsie karena dirinya terlalu syok.

"Allen!" Elsie menggoyangkan lengan Allen yang sedari tadi di rangkulnya.

"Y-Ya? Maaf, aku tidak mendengarmu karena ruangannya terlalu berisik."

Elsie bisa melihat tatapan Allen yang kosong karena terkejut. Ia pun bertanya pada Allen apakah lelaki itu ingin melanjutkan langkah ke arah Zoia dan Roan atau tidak.

Tidak disangka, Allen mengangguk membuat dirinya merasa bersalah. Sungguh, ia tidak tahu bahwa Roan dan Zoia akan bertunangan dan mengumumkan pertunangannya di sini.

Keinginannya membawa Allen ke acara reuni ternyata membuat beberapa orang menjadi korban perasaan.

Mereka berdua pun melanjutkan langkah sampai Roan dan Zoia menyadari kehadiran keduanya. Zoia tidak bisa menutupi keterkejutannya dengan mata melotot menatap Allen yang sekarang sudah berada di hadapannya dengan jarak yang dekat. Bahkan ia bisa mencium aroma parfum yang terkuar dari tubuh Allen. Aroma parfum itu ternyata masih sama.

Prison [On going]Where stories live. Discover now