[ 10 ] Macaron

228 51 76
                                    


2k+ word, enjoy!



happy reading!




"Yang rambutnya pirang ini, siapa?"

"My cousin, Johnny."

"Kalau cewek rok pendek ini?"

"She is my childhood friend."

"Ini?"

"Ma Grandma."

"Sebelahnya siapa?"

"Ma Grandpa."

"K—"

"Sekali lagi kamu nanya ngga akan aku kasih makan ya, Sagion."

Sephora menghembuskan napasnya lelah. Ia suntuk tapi pekerjaannya masih menumpuk; karena harus merapihkan barang-barang dari koper dan box besar, yang di bawanya dari rumah kedua orang tuanya untuk ia bersihkan dan nantinya akan di pajang di rumah ini.

Tapi lihat lah lelaki itu. Sagion malah asyik sendiri, duduk bersila pada lantai seraya melihat album yang berisi foto kenang-kenangan milik Sephora. Padahal beberapa hari lalu Sagion lah yang meminta untuk merapihkannya.

Satu jam telah Sephora habisakan untuk mengelap-elap berbagai bingkai foto dan pajangan dari debu. Sedangan untuk Sagion, satu jam itu ia habiskan hanya dengan bertanya siapa gerangan ini siapa gerangan itu.

Demi Tuhan Sephora tidak apa-apa, kok. :)

"Aku udah bilang belum?" Sagion bertanya, di tangannya album foto tersebut masih terbuka.

"Bilang apaan?" Ia tidak terlalu peduli juga sebenarnya.

"Jun sama Kyu mau mampir ke sini,"

"Kapan?"

"Kalau ngga datang siang ini paling malem"

"Mereka berdua aja kan?"

"..."

"Sagion?" Sephora meninggalkan kegiatannya saat merasa ada aura-aura tak beres dari lelaki yang mendadak kepo ini. Netranya tertuju ke arah Sagion yang mana lelaki itu sedang memicingkan matanya pada album fotonya.

"Jadi Jun sama Kyu mau ke sini apa ngga?"

"Sepho, is that you?"

Tidak jelasnya, Sagion justru malah balik bertanya dengan topik berbeda. Mata Sephora kemudian terarah pada sebuah album bersampul putih miliknya; ikut duduk di samping Sagion, lalu sama-sama memandang satu foto yang dimaksud sebelumnya.

"Eem, ya, when i was eight. Ini waktu pertama kalinya papa mama ajak aku ke kebun raya,"

"Kenapa bisa ada eyang di foto ini?"

Jelas kening perempuan ini mengernyit, "Hng? Eyang?"

"Hm," tak ada sedikitpun guratan ragu di wajahnya. Pada foto lawas tersebut terdapat Sephora beserta kedua orang tuanya, lalu satu wanita yang lebih dewasa yang diyakini Sagion itu adalah Eyang-nya.

"Ah, i get it." Kini Sagion menaruh atensi pada perempuan ini, "kamu tau fun fact-nya? Ternyata aku juga ada di sana."

"Maksudnya, kamu sama eyang?"

"Hm,"

"Jadi kita udah pernah ketemu waktu kecil?"

"Inget anak cowok yang nyuri apel kamu sampe bikin kamu nangis?"

Kalimat itu tak terdengar asing ditelinganya, "S-sagion.. jagan bilang.."

"It's so funny, right? Liat ini.." Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengutak-atiknya sesaat. "Tiga hari yang lalu bunda kirim foto yang dia ambil dari album keluarga juga. Liat, kita bahkan pernah foto bareng."

DID WE MAKE IT : ?Where stories live. Discover now