[ 12 ] Appletart

190 51 30
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Berada pada suasana siang yang tak terlalu panas, dimana cuacanya sangatlah cocok dipakai untuk bersantai-santai kumpul keluarga— apalagi sekarang adalah akhir pekan, benar-benar dimanfaatkan beberapa orang dewasa ini sebagai acara temu keluarga.

Habin, si pemilik halaman belakang rumah dimana mereka sekarang berada. Sebuah pekarangan luas dengan pepohonan lebat dimana-mana. Berbagai macam bebungaan nampak saling bergerak akibat tersapu semilir angin, seolah mengimbangi satu kolam air mancur berbentuk bundar yang ada di sudut halaman. Sungguh perpaduan sempurna.

Ah, rumah keluarga Primar ini ternyata mempunyai konsep yang membuat penghuninya dekat dengan alam sekali. Sungguh bernuansa natural. Membuat siapapun merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama.

"Kue tart apel, silahkan dicicipi. Saya yang membuatnya sendiri, loh."

Satu meja bundar berukuran sedang kini hanya menyajikan hidangan penutup, setelah menu utama pada acara makan siang ini telah habis terlewati.

"Sekarang saya tau kenapa Sephora pinter sekali masak, ternyata tururnan dari mama nya, ya?" Helena menyicip kue tart pada piring miliknya yang baru saja disuguhkan besannya.

Lantas Yessy membalasnya dengan segaris senyuman yang sangat kentara seperti putrinya. "Saya dan Sephora memang suka memasak. Mau di wariskan sama siapa lagi bakat ini kalau bukan sama Sepho? Anak saya hanya satu,"

"Ah, walaupun begitu tapi Sephora mau dan berbakat. Coba liat anak perempuan saya, Yasmin, ngupas satu siung bawang merah aja bisa sampe dua jam karena waktunya habis buat ngelap air matanya yang ke-perihan." Wanita ini terkikik kecil membayang kejadian yang diceritakannya.

"Oh ya? Ada-ada aja. Kasian juga kalo sampe nangis-nangis begitu"

"Itu belum seberapa. Bahkan dapur udah pernah kebakaran gara-gara dia sok-sokan mau bikin pizza tuna kaya drama Korea yang di tontonnya."

Kali ini bukan hanya Yessy yang tergelak, melainkan suaminya pun juga ikut terhibur atas celotehan barusan. Habin kemudian berujar, "bicara soal anak-anak, apa menurut kalian mereka udah ada kemajuan?"

Orang yang paling pertama tertarik untuk menjawabnya adalah Yovaliam. "Tentu, apalagi setelah kejadian kemarin. Saya harap Sagion bisa memanfaatkan situasi ini untuk menebus kesalahannya. Saya juga ingin berterima kasih banyak karena kalian mau dengan sabarnya menunggu anak itu sadar diri,"

"Kita semua sama-sama tau seperti apa kondisinya. Sagion melakukan itu juga terpaksa. Itu kenapa saya kasih dia kesempatan lagi waktu di rumah sakit. Dan untungnya, Sephora bisa bertahan di atas kesakitannya. Andai Sephora bicara langsung sama saya atau istri saya soal kondisi rumah tangganya, saya pasti akan langsung ambil Sephora untuk pulang ke rumah ini. Tapi dia ngga pernah ngelakuin hal itu"

"Dia perempuan luar biasa," Helena setuju dengan ucapan Habin barusan. "Kalau saya ada di posisi Sephora, saya ngga akan kuat diperlakukan begitu. Saya pasti bakal gugat cerai tanpa nunggu lama"

DID WE MAKE IT : ?Where stories live. Discover now