07

5.1K 574 59
                                    


Ternyata memang tak semudah itu Renjun terbuka kepadanya, pada akhirnya alasan yang diberi renjun tetap hampir sama seperti terakhir kali, bahwa luka itu adalah karena kecerobohannya.

Jeno percaya? Tentu tidak, ia Tidak sebodoh itu. Kemarin-kemarin jeno hanya mencoba memilih abai, ia hanya sedang menapik rasa khawatirnya kepada renjun, ia merasa bahwa perasaan tertariknya kepada renjun tak sebesar itu sampai ia harus peduli kenapa renjun bisa sampai terluka.

Tapi sekarang jeno tidak bisa, ia tidak bisa lagi menapik bagaimana jantungnya bergemuruh hebat hanya karena renjun Di dekatnya, bagaimana perasaan menyenangkan yang tak pernah ia rasa kan memenuhi relung hatinya ketika ia menyentuh pemuda mungil itu, dan bagaimana ia bisa dikuasai amarah yang tak dapat ia sembunyikan lagi ketika melihat renjun terluka. Jeno, ia tidak bisa ber pura-pura lagi bahwa ia tak merasakan perasaan ini, disaat semua reaksi jantungnya ketika bersama renjun.

Saat jam pelajaran berlangsung, ia bahkan sama sekali tak tenang memikirkan bagaimana renjun bisa terus menerus mendapatkan luka yang begitu parah. Jeno tersenyum remeh, ternyata renjun sudah mengusai dirinya terlalu jauh. Disaat dulu ia hanya berniat menjadikan renjun sebagai mainannya, sekarang itu seolah boomerang baginya. Kini jeno menyadari mungkin keadaan akan berbalik, ia bisa saja menjadi seseorang yang renjun peralat dan jadikan mainan jika pemuda itu ingin. Karena jeno sadar pula, perasaannya kepada renjun akan kian tumbuh besar setiap harinya, tidak menutup kemungkinan jeno akan rela-rel saja jika renjun mamfaatkan, sayangnya renjun terlalu lugu untuk melakukan hal seperti itu, pemuda itu tidak akan berani.

Jeno bahkan begitu uring-uringan memikirkan luka kecil  di dahi renjun. Itu membuat jeno jengkel kepada dirinya sendiri, kenapa ia bisa sejatuh ini kepada renjun?

"Pa, bolehkah aku meminta bantuan dari asistenmu? Ada seseorang yang ingin aku selidiki dengan rinci kehidupannya" jeno menghubungi sang papa, karna ia ingat kalau donghae memiliki asisten yang cukup berpengalaman dalam segala hal.

"Tentu, tapi siapa yang ingin kau cari? Berhenti membuat masalah jeno. Jangan bermain-main dengan kekerasan, kau ingat? Terakhir kali papa harus membayar mahal karena salah satu anak yang kau pukul koma. Papa ingatkan, jangan lagi bermain-main dengan kekerasan, mengerti?" omel donghae disebelah sana, karna ia pu heran siapa pula yang ingin jeno selidiki. Anak itu tidak pernah meminta bantuannya jika ingin membuat masalah.

Jeno berdecak kesal, sudah ia duga pastu ia akan mendapat omelan jika menghubungi donghae. Namun pekerjaan seperti ini bukan hal yang bisa dikerjakan semua orang. Menyelidiki anak biasa seperti renjun bukan hal yang mudah, karna ia bukan seorang public figure. Tapi dengan uang, jeno yakin ia bisa mengorek semua hal tentang renjun. "Aku berjanji bahwa kali ini tidak seperti yang papa duga, tolong sampaikan aku ingin bertemu dengan asistenmu nanti malam, atau berikan aku nomornya, maka aku akan sangat berterimakasih kepada papa"

Setelah omelan panjang setelahnya yang jeno dapat, akhirnya donghae mengjinkan jeno menggunakan asisten kepercayaannya.

Ia mengantongi handphonenya dan berjalan menuju kelas renjun, hal yang akhir-akhir ini jeno lakukan ketika istirahat.

Kedatangan jeno mendapatkan seluruh perhatian kelas, penghuninya sudah dapat menebak siapa yang dicari oleh pangeran sekolah itu. Tentu saja huang renjun. Namun jika dulu membuat sebagian dari mereka iba kepada renjun jika jeno sudah datang, atau sebagiannya menyengir senang karena mendapat tontonan baru dari penindasan yang jeno lakukan kepada renjun, tapi sekarang banyak diantara mereka yang berbalik iri dan membenci renjun karena sikap jeno yang berubah drastis terhadap pemuda mungil itu.

Siapapun dapat melihat, bagaimana perhatiannya jeno kepada submisive itu sampai-sampai jeno akan selalu mengantar dan menjemput renjun ke-kelasnya, seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih. Itu membuat banyaknya pengagum jeno membenci renjun.

Triste' || Noren [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang