47 - Berhasil

24.5K 1.9K 24
                                    

Kath menatap tajam sudut kiri, dia menarik Ezekiel ke balik dinding bersamaan dengan suara tembakan terdengar. "Fokus, Ezekiel! Jangan lengah,"

Bocah laki-laki itu menghela napasnya sembari mengangguk, "Aku merasa cemas entah karena apa."

"Jangan buat ragamu di sini tapi pikiranmu melayang, kau harus fokus jika tidak ingin pulang tanpa nyawa dan menyakiti hati Mamamu!" Kath memerhatikan sekeliling, Ezekiel berjalan di depannya dengan pistol yang siaga, dirinya siaga di belakang Ezekiel untuk memastikan keamanan bocah laki-laki itu.

"Apa Mamaku baik-baik saja?"

"Kau bertanya pada seseorang yang ada bersamamu? Kau yakin?"

"Aku tidak bertanya,"

Kath menggeleng pelan, dia menembak kepala musuh yang diam-diam akan menembak Ezekiel dan kini, Kath menyadari akan satu hal. "Target mereka bukan senjata, tapi kematianmu dan Ayahmu. Fokus, Ezekiel!"

"Argh! Aku tidak bisa fokus!"

Ezekiel melempar pistolnya, dia berbalik badan ke arah Kath yang memelotot kan matanya. "Ezekiel! Ini bukan lapangan pelatihan! Kau tidak bisa─ shit! Awas!"

Dor!

Kath mengeraskan rahang, dia melihat Ezekiel yang jatuh ketika dirinya dorong. "Jika kau datang hanya untuk menambah bebanku, lebih baik, enyahlah!"

Kath terlalu marah, dia membesarkan Ezekiel selama ini untuk menjadikan bocah laki-laki itu pria yang tangguh dan tidak mudah di kalahkan. Tapi hanya karena rasa cemasnya pada sang Ibu, membuat konsentrasi Ezekiel hancur. Kath menarik tangan Ezekiel agar berdiri, gadis dewasa itu melempar pistol ke dekat kaki Ezekiel.

"Jika ingin menyelesaikan, ambil. Jika tidak, nikmati kematianmu di sini!"

Kath pergi meninggalkan Ezekiel yang menatap gamang pada pistol di dekat kakinya.

"Sayang, buktikan pada Mama jika kamu akan terus baik-baik saja. Mama akan marah padamu jika kamu terluka, mengerti?"

"Akan selalu aku jadikan alarm dalam hidupku, Mam. Love you,"

"Love you too, sayangnya Mama."

"Mama, aku akan kembali bertemu denganmu dalam kondisi baik-baik saja." Ezekiel mengambil pistol di dekat kakinya dan berlari untuk bersembunyi dari serangan, sudut bibirnya terangkat, Ezekiel seperti mendapatkan kembali energi yang sempat hilang dan melihat apa yang Ezekiel lakukan, Kath tersenyum. Bukan musuh yang menyerang, tapi Kath sendiri yang sengaja menembak ke dinding dekat Ezekiel untuk membangkitkan semangat pemuda kecil itu.

Di posisi Kath, dia memantau pergerakan Ezekiel dan terus melumpuhkan musuh yang akan menyerang Ezekiel, "Irene. Aku berjanji akan melindungi anakmu sekali pun mempertaruhkan nyawaku, aku salah karena merebut posisimu sebagai Ibu yang merawatnya selama ini. Maafkan aku,"

"Tuan di ruang tempat senjata di sembunyikan,"

Kath mendapat informasi, dia pun melirik ke arah Ezekiel yang masih berjalan siaga. "Katakan pada Lucas, minta dia bersembunyi, biarkan Ezekiel yang seakan menemukan ruangan tempat senjata di sembunyikan. Semua musuh sudah mati kan?"

"Sudah, Nona. Kami akan melakukannya,"

Kath tersenyum, dia terus melihat bagaimana Ezekiel yang antusias berlari menuju sebuah ruangan. Dia menatap keseluruhan ruangan yang berisi begitu banyak senjata, dia pun menekan jam tangannya. "Aku mendapatkannya! Aku mendapatkannya!"

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum