65 - Mama Baru, Menantu Baru

23.8K 1.9K 324
                                    

Ezekiel baru pulang dari les piano, tapi dia tidak menemukan kabar Tante yang serupa dengan Mamanya. Dia pun mendatangi seorang pria yang menjadi kepercayaan Kakek Neneknya untuk menjaga dirinya selama 24 jam. Ezekiel mengajak Paman Travis ke ruang belajarnya yang isinya, penuh dengan buku-buku.

"Paman, di mana Mama─ tidak, maksudku, di mana Tante Irene? Apa dia baik-baik saja di apartemennya?"

Paman Travis menggeleng, "Nona Jossi telah kembali ke Indonesia, Tuan muda."

"Apa? Kembali?! Kenapa tidak ada yang mengatakannya padaku?"

"Apa Anda penting untuk di beri tahu?"

"Kau!!"

Pria seusia Ayahnya itu menahan tawa melihat wajah jengkel Tuan mudanya, "Saya bercanda, Tuan muda. Nona Jossi kembali karena Ayah dari sahabatnya meninggal, jadi Nona Jossi harus menemani sahabatnya yang sedang berduka di Indonesia."

Ezekiel pun menopang dagu di atas meja belajarnya, "Birmingham tidak buruk tapi Indonesia akan buruk jika ada Papa dan Tante cantik di sana, apalagi kalau mereka hanya berduaan. Itu akan sangat-sangat buruk, iya kan Paman?"

"Bisa di bilang begitu, Tuan muda."

Matanya melirik buku biologi, dia pun mengambilnya. "Menurut materi yang aku pelajari dari lama, ada yang namanya proses reproduksi untuk memiliki anak. Paman, aku belum siap memiliki Adik tapi aku sudah sangat siap memiliki Mama baru."

Paman Travis kembali menahan tawa mendengarnya, "Lalu apa yang Anda inginkan sekarang, Tuan muda?"

"Bagaimana jika kita ke Indonesia?" Matanya berbinar cerah, dia sangat semangat untuk menjelajahi kemana pun jika tujuannya, menemui sang Tante cantik.

"Nyonya besar akan marah jika Anda nekat untuk pergi ke Indonesia lagi,"

"Kalau begitu, kau temani aku kabur!"

"Tuan muda ...."

"Ayo kita kabur!!"

Di Indonesia, Rene meremat jemarinya sendiri saat begitu banyak warga yang datang untuk menggerebek dirinya sedangkan beberapa menit sebelum penggerebekan terjadi. Para Ibu-ibu yang memang hobi ngerumpi di halaman rumah mereka, atau di mana pun mereka berada.

"Jeng, Jeng tahu tidak? Rumah itu kan yang tinggal cuma satu, cewek! Tapi saya lihat, dia di antar pulang sama cowok!" Ibu-ibu dengan bibir merah merona, bicara dengan wajah yang menampilkan raut menghasut.

"Benar, Bu? Ih awas aja kalau sampe mereka berbuat zina, ih amit-amit!"

Lagi heboh-heboh bergosip, yang di bicarakan datang dengan mobil mewahnya. Mereka pun memperhatikan dengan baik saat mobil datang, mereka juga mendekat dengan memicingkan mata saat melihat Rene membuka pintu dengan piyama tidur yang cukup seksi. Langsunglah, sejuta persepsi muncul di kepala masing-masing.

"Bu! Lihat! Mereka pasti mau berbuat zina! Ayo lapor ke Pak RT biar di grebek!"

"Benar itu, Bu! Ayo kita lapor!"

Dan jadilah seperti ini, ketua dari geng Ibu-ibu yang suka bergosip, di dampingi Pak RT dan Bu RT. Mereka duduk berhadapan dengan Lucas yang duduk dengan tegap.

"Begini, Pak dan Mbak. Kami sudah mendengar kesaksian dari Ibu-ibu yang sedang kumpul tidak jauh dari rumah ini, mereka mengatakan, jika Bapak ini dan Mbaknya melakukan zina. Alangkah baiknya, kalian menikah dengan di saksikan kami."

Ya Tuhan! Ini sangat memalukan, haruskah menikah dengan cara di grebek lebih dulu? Rene terus menunduk saking malunya dia untuk mengangkat kepala, Lucas juga merasakan hal yang sama, tapi dia berusaha tenang hingga asisten Ben datang dan memberi penjelasan. Bahkan, dalam waktu kilat, asisten Ben berhasil mendapatkan pernyataan jika Lucas dan Rene sebenarnya sudah menikah.

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now