63 - Bantuan Dari Rene

23.4K 1.8K 329
                                    

"Posisi ini terlalu berbahaya,"

"Kau mengabaikan pertanyaanku?"

Lucas menarik napas, pria itu tersenyum ke arah Rene. "Aku tidak mengabaikan, tapi pertanyaanmu terlalu aneh."

"Aneh di mananya? Aku hanya penasaran, apa ada wanita lain yang mencicipi bibirmu? Kau mendapatkan ciuman pertamaku, masa aku bekasan?"

"Aku duda, sudah jelas dari satu kata itu?"

Rene pun mencebik, dia mendorong dada bidang Lucas agar menjauh, setelah itu, Rene mengubah posisi berbaringnya menjadi membelakangi Lucas. Lucas? Dia semakin di landa sensasi aneh dalam tubuhnya, dia pun mencoba menghilangkan dengan cara berbaring dan memejamkan mata. Dengan tidur, semoga pengaruh afrodisiak bisa hilang.

Tapi jika tidurnya di samping wanita yang bisa dirinya sentuh, membuat fantasi Lucas semakin tidak terkendali. Dia ikut berbaring miring berhadapan dengan punggung Rene yang membelakanginya. Tangannya yang besar pun ikut terulur, menyentuh pinggang, turun ke perut Rene. Rene yang mendapat sentuhan mendadak, merasa tubuhnya membatu sebentar.

"Lucas?"

"Sebentar saja," Lucas memasukkan tangannya ke dalam baju Rene agar bisa mengusap perut Rene secara langsung tanpa penghalang. Ini sih, seperti penyakit di cari sendiri. Semakin dia bersentuhan dengan kulit, maka semakin membuncah gairah dalam tubuhnya.

Rene hanya diam, Lucas juga hanya mengusap perutnya, mungkin dia ingin menyapa bayinya. Tapi semakin di diamkan, tangan Lucas semakin nakal dengan bergerak naik. Barulah Rene bereaksi, dia menahan tangan Lucas. "Lucas, kamu mau apa?!"

Lucas mengendus leher jenjang Rene, membuat wanita itu menggigit bibir bawahnya. "Aku menginginkan kamu, sayang."

Buru-buru Rene menggeleng, "Aku lagi hamil! Aku juga bukan istrimu! Jangan macam-macam, Lucas!"

Lucas, pria itu memejamkan matanya dengan mengatur napas, dia pun menarik tangannya dan melipat kedua tangannya untuk di jadikan bantalan kepala. Dia tidur terlentang dengan pandangan menatap lurus ke atas, Rene juga ikut berbalik badan. Dia memperhatikan wajah tampan Lucas yang terpahat sempurna dari samping seperti ini.

"Apa yang meninggal hari itu benar-benar istrimu?"

Lucas yang semula memejamkan mata, langsung membuka mata. Dia menoleh, "Sesuatu membuatmu ragu?"

Rene mengangguk, "Lucas. Sekali pun ada anak kembar, pasti mereka memiliki perbedaan, entah sikap atau tahi lalat. Sedangkan aku dengan mendiang istrimu, apa sikap kami berbeda? Apa ada satu saja tahi lalat di tubuh kami yang letaknya berbeda? Kau bertahun-tahun dengannya, kau sendiri yang mengatakan jika hafal dengan semua yang ada di tubuh mendiang istrimu."

Lucas terdiam, "Tidak ada selain kau perawan saat aku masuki."

"Hanya itu?"

"Ya,"

"Katamu, mendiang istrimu di temukan dalam kondisi yang sudah tidak di kenali?"

"Ya," Lucas membasahi bibir bawahnya.

"Apa mungkin dia adalah aku?"

"Itu tidak mungkin,"

Rene mengangguk, "Iya, kamu benar. Itu tidak mungkin tapi juga terlalu tidak mungkin untuk kami persis dan hanya ada satu perbedaan di antara kami berdua. Perawan dan tidak perawan?"

"Sudahlah, lupakan. Anggap saja, aku dan mendiang istrimu memang tidak sengaja mirip." Rene melanjutkan ucapannya sembari berbalik badan, dia mengusap perutnya sendiri hingga tangan Lucas, turut menyentuh tangannya yang tengah menyentuh perutnya sendiri. "Lucas?"

Perpindahan Dimensi Sang Penulis Where stories live. Discover now