Bab 9. Sisi Lain Arash 2

125K 5.2K 469
                                    


Bab ini langsung dibuka dengan bagian Arash 🔥

Happy reading

***
*

Arash menjatuhkan dirinya di kursi kerja dengan mata terpejam. Tangan lelaki itu memijit kepalanya yang terasa pening. Hari ini ia susah payah mencoba tetap fokus di tengah gempuran bayang-bayang tubuh setengah telanjang Lily yang berbaring pasrah di bawah kendalinya. Sepertinya keputusan meminta lima belas menit dari Lily bukanlah keputusan yang tepat, ia bahkan belum setengah jalan dan mereka harus berhenti saat keinginan Arash akan diri Lily mustahil untuk padam.

Seharusnya angka-angka dan rumus matematika bisa menyita fokus Arash sepenuhnya, tapi secinta apa pun ia dengan pekerjaannya sebagai dosen, lima belas menit tadi pagi bersama Lily, menggerus habis fokus satu hari Arash.

Lelaki itu menghela napas berat, ia ingin Lily sekarang. Namun, Lily tengah berada di rumah orang tuanya. Dan Arash sedang dalam misi mengambil baju Lily di rumah, sebelum ikut menyusul ke rumah orang tuanya. Hari ini mereka akan menginap di sana. Tentu saja rencana ini dadakan dan otak dari rencana ini adalah Mama tercintanya.

Mengingat di rumah orang tuanya banyak pengganggu, Arash yakin ia tidak akan bisa berduaan dengan Lily dalam damai.

Sial, Arash ingin Lily sekarang!

Dan seakan terhubung, ponselnya berbunyi, notifikasi khusus yang Arash atur untuk Lily.

Dan seakan terhubung, ponselnya berbunyi, notifikasi khusus yang Arash atur untuk Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arash tidak akan tertipu kata terserah dari Lily. Satu kata itu sering menjebaknya. Dan, Arash telah belajar dari yang sudah-sudah. Terserah tidak sepenuhnya terserah. Aneh, tapi kenyataannya begitu.

Arash lebih memilih menyelesaikan soal matematika dari pada menalar arti 'terserah' dari Lily. Tidak ada rumus pastinya. Tidak ada angkanya. Rumit.

Dan Arash jatuh cinta pada semua kerumitan itu.

"Dasar Lily ..."

Mengalihkan fokus dari ponsel yang ia yakin Lily tak akan mengirim pesan baru, Arash beralih pada amplop coklat yang sebelumnya menganggur. Merobek pinggirnya kemudian menyebar isinya di atas meja. Ia susun rapi foto-foto dengan objek utama perempuan berambut hitam panjang dikuncir kuda dengan dress motif bunga sakura.

Oh My Husband (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang