Bab 17. Mr Dangerous (2)

139K 4K 402
                                    

Baca setelah buka saja 🙈

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Dalam keremangan cahaya dan heningnya malam, napas keduanya terdengar menderu, tangan Arash bersarang di pinggul Lily, membantu wanita di pangkuannya untuk bergerak perlahan. Tak perlu buru-buru, malam mereka masih panjang. Kalau pun malam tak cukup untuk saling memeluk penuh gairah, masih ada hari esok. Arash ingin mewujudkan permintaannya untuk memonopoli Lily, setidaknya satu hari ke depan.

Lily menggigit bibir, ternyata tak semudah itu bergerak di atas tubuh Arash—meski sudah dibantu suaminya itu—tetap saja, dengan pengalaman nol Lily kesusahan.

"Uh ..." Lupakan perihal menaklukkan Arash. Tubuh Lily jelas belum siap. Tempat penyatuan mereka masih terasa perih, meski begitu Lily tak menampik ada rasa asing yang akan selalu menjadi candu untuk mereka mengulangi bercinta lagi dan lagi.

"Mas susah ..." keluhnya dengan wajah memerah.

Teruntuk semua cerita dewasa yang sebelumnya pernah Lily baca, bagaimana mereka bisa menggambarkan kalau bergerak di atas tubuh pria semudah dan senikmat itu?! Jelas, Lily kesulitan.

"Saya bantu, Love. Perlahan saja, its oke." Meski terdengar sabar, Arash tak sepenuhnya sabar. Lily pun mengetahui hal itu, cukup melihat rahang Arash yang mengetat dan tatapan penuh hasratnya, Lily tahu Arash hanya sedang berusaha menahan diri.

Perlu waktu hingga Lily paham bagaimana ritme pinggul yang pas untuk bergerak dengan posisi dirinya dipangku Arash. Tentu saja semua itu tak lepas dari campur tangan guru terbaiknya—Bapak Arash Al Faruk.

Arash tersenyum kecil, puas instruksi sesatnya berhasil diterapkan Lily. Mata buas itu memindai tubuh Lily yang bergerak dengan ritme teratur, sangat panas and sexy! Rambut yang berantakan dan poni lepek karena keringat, tubuh sintal yang penuh kissmark dari Arash, dan desahan lirih yang begitu menggoda Arash untuk menghujamnya brutal dan liar.

"Aahh ... Mas ..." Mata sayu Lily bersitatap Arash yang menatapnya seperti serigala lapar. Sebelah tangan Lily mengelus pipi Arash hingga mata kecokelatan lelaki itu tertutup, menikmati belaian tangan Lily. "Mas ... aku bisa gila kalau begini," kata Lily serak disela desahan lirih dan deru napas yang tak teratur.

Saya juga bisa gila Ly …

Rasa nikmat bagaimana alat kelamin mereka saling terhubung di bawah sana teramat sulit digambarkan. Hanya saja kalau boleh memilih dua kata Lily akan menyebutnya sebagai: nikmat dan candu.

Setelah rasa perih itu lenyap, yang ada hanya rasa nikmat yang menarik sisa-sisa kewarasan secara perlahan. Menuntut diri untuk bergerak sesuai insting.

Pun demikian juga Arash yang menyambut elusan di pipinya dengan tangan terbuka, ia memejamkan mata seraya meraih jemari Lily kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Memainkannya dengan lidahnya, layaknya jari-jari itu adalah puting yang selalu candu untuk Arash isap.

Oh My Husband (21+)Where stories live. Discover now