NB.06

6.6K 857 26
                                    


Jennie pov.

Aku terus mencoba menelpon Lisa namun tetap tidak ada jawaban dan balasan darinya.

Aku berdiri lalu berjalan mondar-mandir, haruskah aku ke ruangannya untuk memastikan dia ada di dalam atau tidak?

Ekhm ini bukan aku ingin bertemu dengannya, tidak! Aku hanya ingin dia membelikan ku makanan dan menemaniku makan disini. Ingat hanya menemaniku makan.

Oke aku keluar dari ruangan ku, berdiri di depan ruangan Lisa sebelum membuka pintunya.

Klek

Aku menatap sekeliling dan tidak menemukan Lisa di dalam.

Kemana perginya?

Akan kembali menutup pintunya, lalu berjalan ke arah kafetaria. Bisa jadi Lisa ada di sana mengingat sekarang adalah jamnya makan siang.

Dengan wajah datar ku aku memasuki kafetaria, semua karyawan tentu kaget melihatku disini. Secara aku tidak pernah makan di kafetaria dan memilih makan di ruangan ku saja.

Mereka yang awalnya mengobrol dan tertawa terbahak-bahak kini mendadak diam dan fokus dengan makanan masing-masing.

Apa aku semenakutkan itu? Terserah saja jika mereka menganggapnya begitu.

"Hahahaha yaak kamu gila Irene, itu menyakitkan kamu tau"

Mataku langsung menangkap keberadaan Lisa yang sedang tertawa bersama Irene.

"Mau bagaimana lagi Lisa, pria itu membuatku kesal jadi aku tidak punya cara lain selain menendang masa depannya"

"Suho memang sangat menyukaimu Irene, kenapa kamu tidak memberikannya kesempatan saja?"

Aku terus menatap mereka dengan datar, apa seasik itu sampai Lisa tidak melihat keberadaan ku? Haha jelas saja karena dia sangat antusias dengan Irene.

"Never. Aku tidak menyukainya lagian aku sudah menemukan seseorang yang membuatku jatuh cinta" Irene tersenyum malu.

"Oooh Irene.. katakan padaku siapa orangnya, aku kepo sekali siapa orang yang berhasil membuat gadis dingin yang cantik ini jatuh hati" Lisa dan tersenyum menangkup pipi Irene.

Pipi Irene memerah saat Lisa menangkup pipinya.

Aku menjadi kesal! Memalingkan wajahku segera pergi dari kafetaria.

"Lisa memang genit" aku mendumel tidak jelas, hatiku tidak nyaman melihat kedekatan Lisa dan Irene.

Kenapa aku harus peduli? Kkkhh biarkan saja mereka, kalau bisa mereka menjadi sepasang kekasih saja, terlihat serasi sekali haha.

Aku membuka pintu ruangan ku lalu membantingnya dengan keras.

Brak

Aku duduk di sofa dan melihat makanan sudah di tata dengan rapi di atas meja. Ini pasti chef kepercayaan ku yang melakukanya, karena hanya dia dan Lisa yang aku percaya masuk kedalam ruangan ku tanpa ada aku di dalamnya.

Aku tidak akan memakannya, mood ku berantakan mengingat Lisa memegang pipi Irene.

"Aaagh Lisa sialan!" Aku kesal sekali, padahal aku tidak perlu sekesal ini bukan? Siapa dia aku ingat-ingat terus hahaha tidak penting.

Mending aku tidur saja.

Aku membuka blazer ku lalu berbaring dengan nyaman di sofa.

Aku butuh tidur untuk menghilangkan pemikiran pemikiran yang tidak penting di kepalaku.

-

Lisa pov.

Setelah makan siang aku pergi ke ruang Jennie, mengetuk pintunya beberapa kali namun tidak ada jawaban.

nona bos [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang