NB.18

5.2K 752 11
                                    


Author pov.

"Aku mencintai Jennie uncle aunty, tolong ijinkan aku mengencani putri kalian" ucap Lisa sambil meremas tangannya.

Appa Kim dan Eomma Kim diam, mereka mendadak hening setelah pengakuan Lisa barusan.

Jennie mengigit bibir bawahnya harap-harap cemas kedua orang tuanya tidak memberikan restu.

Lisa menunduk mulai gugup karena kedua orang tua Jennie belum bereaksi.

Situasinya jadi menegangkan.

"Lalisa Manoban, besar juga nyali mu meminta putri kesayangan ku" Appa Kim akhirnya membuka suara menatap Lisa dengan serius.

"Maaf jika lancang tapi aku benar-benar serius pada Jennie, uncle" Lisa menatap Appa Kim.

"Kamu sekertaris Jennie bukan?" Eomma Kim menatap lekat wajah Lisa.

"Ya aunty" senyum Lisa mengangguk.

"Tau di mana letak perbedaannya?"

Lisa menghela nafas pelan, dia sudah menduga perkataan seperti ini akan keluar dari mulut orang tua Jennie.

"Eomma, kenapa membandingkan status kami. Aku tidak suka" Jennie protes menatap Eomma nya tidak suka.

"Nini" Lisa menggenggam tangan Jennie seakan mengatakan dia baik-baik saja.

"Aku tidak suka kamu di rendahkan" mata Jennie berkaca-kaca.

"Tidak Nini aku tidak merasa di rendahkan. Aku malah termotivasi harus bekerja keras lagi agar kelak aku bisa menghidupi mu dengan layak. Wajar jika orang tua khawatir dengan masa depan anaknya, Nini. Ssh jangan menangis" Lisa mengusap air mata Jennie.

"Hiks maafkan Eomma Lili.." tangis Jennie di dada Lisa.

"It's okey, ssh" Lisa mengelus lembut rambut Jennie.

"Kamu benar-benar mencintai putriku?" Appa Kim menatap serius Lisa.

"Yeabo-" Appa Kim mengangkat tangannya menghentikan ucapan Eomma Kim.

"Aku sangat mencintai Jennie, uncle" tegas Lisa.

"Aku membesarkan Jennie sampai sekarang ini, jelas aku ingin yang terbaik untuk putriku. Buktikan padaku bahwa kamu mampu membahagiakannya" tegas Appa Kim.

"Aku akan membahagiakan Jennie sebisa dan semampuku uncle, aku bisa pastikan" Lisa tak kalah tegas.

"Aku tunggu pembuktian mu" balas Appa Kim.

"Terimakasih uncle" Lisa tersenyum bahagia, itu tandanya dia mendapatkan lampu hijau dari Appa Kim.

"Jennie, jika kamu tidak bahagia bersamanya langsung saja katakan pada Eomma. Eomma tidak mau putri Eomma satu-satunya hidup susah" lagi, Eomma Kim mengeluarkan kata tajamnya.

"Eomma hentikan, aku bahagia bersama Lisa. Tolong jangan menyakiti Lisa dengan kata-kata Eomma" lirih Jennie.

Eomma Kim memutar mata.

"Ini demi masa depan mu agar terjamin Jennie" tegas Eomma Kim.

"Aku bukan penggila uang Eomma, aku hanya ingin di cintai dan di sayangi. Hidup sederhana bersama Lisa bukan masalah bagiku, yang terpenting kami berdua bahagia" tegas Jennie

"Appa tidak akan membiarkan mu hidup sederhana Jennie" ucap Appa Kim.

"Tolong percaya padaku, aku akan membahagiakan Jennie dengan caraku. Aku juga tidak akan membiarkan Jennie hidup susah, aku akan mencukupinya" ucap Lisa.

"Bagiamana jika kamu tidak sanggup?" Ucap Eomma Kim.

"Aku sanggup aunty" serius Lisa.

Eomam Kim menatap dalam mata Lisa, mencoba mencari kebohongan namun nihil, Lisa sangat serius dengan ucapannya.

"Buktikan" mendapatkan lampu hijau dari Eomma Kim, Lisa merasa sangat bahagia dan mengucapkan banyak terimakasih.

"Terimakasih banyak aunty" Lisa tersenyum lebar.

Eomma Kim hanya berdehem dengan wajah datarnya.

Jennie juga tersenyum, dia memeluk erat-erat tubuh Lisa seakan takut kehilangannya.

"Kita pacaran sekarang" Lisa mengusap lembut pipi Jennie.

"Aku senang" Jennie menampilkan gummy smile nya.

"I love you" bisik bisik Lisa.

"I love you too" balas Jennie.

•••

Tbc

01/04/24

Ijin pacaran berasa ijin nikah 🥲

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Where stories live. Discover now