NB.10

6.4K 859 20
                                    


Lisa pov.

"Kita sampai Jennie" kami telah sampai di kediaman Jennie, aku membuka sabuk pengaman ku lalu menatap Jennie yang tengah meracau tidak jelas di sampingku.

Dia lucu jika sedang mabuk.

Sebelum mengajaknya turun aku dengan perhatian membukakan sabuk pengaman untuknya.

"Hei, ayo turun" aku menyentuh lembut pundaknya.

Jennie menoleh menatapku, kali ini tatapannya berubah menjadi sayu dan dia terus mengigit bibir bawahnya.

"Honey.." suara Jennie serak dan itu sangat seksi sampai aku merinding di buatnya.

"Siapa, aku?" Aku menunjuk diriku.

Jennie mengangguk lalu dia menarik leherku mendekat ke wajahnya.

Mataku membulat aku bahkan sampai menahan nafas sekarang.

Jennie sangat cantik sialan!

Aku tidak bisa bergerak, terlalu gugup karena dia terus menatap ku.

"Cium" pinta Jennie tiba-tiba.

Aku mengernyitkan dahi.

"A-apa?" Aku tergagap.

"Cium aku" rengek Jennie.

"Tidak mau, kamu memintanya dalam keadaan tidak sadar dan aku yakin kamu akan lupa setelahnya. Aku mau kita sama-sama sadar untuk melakukan- hmph" belum selesai menyampaikan perkataan ku Jennie lebih dulu menempelkan bibirnya di bibirku.

Huwaaa ciuman pertamaku di renggut begitu saja!

Huhu my first kiss..

"Aww" aku meringis saat Jennie mengigit bibir bawahku.

Aku belum tau caranya berciuman, Jennie juga terlihat tidak mahir dia hanya mengigit bibir ku dan mengecupi nya.

Bukankah ciuman bibir harus saling melumat? Aku sering menonton film dan mereka saling melumat dan menghisap satu sama lain.

Aku hendak menarik wajahku karena menurutku ini tidak benar, tapi lagi-lagi Jennie menahan ku dan mengigit kecil bibir ku.

Aaarggh! Tidak bisa di biarkan, aku sudah mencoba untuk menahannya namun ini terlalu sulit.

"Ayo lakukan" kataku lalu mencium bibir Jennie dengan naluri ku.

"Aah.." erangan Jennie keluar saat aku menghisap bibir atas dan bawahnya.

"Enghh" Jennie menggeliat, dia meremas leherku dan mulai membalas melumat bibirku.

Rasanya enak dan manis. Aku suka melakukannya dengan Jennie.

Aku candu, sebelum ini menjadi tidak terkendali buru-buru aku melepaskan ciuman kami.

Aku menjilat bibir ku merasakan saliva Jennie.

"Aaah kenapa berhenti.. aku mau lagi honey" rengek Jennie, aku menahan bibirnya begitu dia hendak mencium ku.

Huh.. aku harus menahannya Jennie aku tidak ingin kamu membenciku jika aku memanfaatkan mu dalam keadaan setengah sadar.

"Tunggu kita menjadi sepasang kekasih maka aku akan mencium bibirmu tanpa ampun" gumam ku lalu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Jennie.

"Ayo kamu perlu berisitirahat, nona bos" aku mengulurkan tanganku.

Jennie malah menekuk wajahnya lengkap dengan bibir mengerucut.

"Aku bukan nona bos. Aku Nini sayang" Jennie melipat kedua tangannya.

Aku terkekeh, baiklah aku akan menurutinya lagian dia tidak akan ingat dan pasti melupakannya besok.

"Baiklah. Nini sayang, ayo waktunya untuk beristirahat" aku tersenyum.

"Xixixi gendong Nini ya" Jennie mulai tersenyum merentangkan tangannya.

"Eum" angguk ku kali ini aku menggendongnya ala pengantin.

"Aaah tidak mau gendong seperti ini, mau di depan bisa peluk peluk Lili.." Jennie merengek mengepak-ngepakkan kaki mungilnya, sepertinya dia lebih suka di gendong ala bayi koala.

"Tidak usah protes Nini sayang" aku mulai melangkahkan kakiku.

"Aaaak! Nini mau gendong depan pokoknya!" Pekik Jennie memukul-mukul dadaku.

Chup

Aku membungkam bibir Jennie dengan bibirku. Menciumnya agak lama.

"Cerewet" Jennie langsung terdiam dengan pipinya merona sekarang.

"Dasar" aku terkekeh mencolek hidungnya lalu melanjutkan langkah kakiku.

•••

Tbc

10/03/24

Dasar Nini penyuka ciuman, mau juga dong Lili sayang 🤭

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Where stories live. Discover now